Membuat Kesepakatan Kelas

Membuat Kesepakatan Kelas

Sebagai seorang guru saya mempunyai kewajiban untuk mendidik anak dan memerdekakan mereka  untuk menemukan kehidupannya sesuai dengan minat dan bakat yang mereka punya.Untuk itu saya berusaha untuk  mampu mendidik  dan memberikan  pelajaran dengan baik sehingga mereka mampu menerima  materi apa yang saya berikan, dan bukan hanya materi tetapi saya harus mampu menjadi acuan dan teladan bagi mereka. Sebagai seorang guru SD yang mengampu kelas  4 yaitu fase B ,ketika pembelajaran IPA berlangsung  harapan saya semua siswa yang ada di kelas saya mampu mengikuti pembelajaran tersebut dan keinginan supaya anak belajar dengan semangat dan tentunya dapat belajar dengan merdeka. Anak-anak antusias dalam belajar, proses pembelajaran pun dapat berjalan dengan baik tanpa ada gangguan dengan hal-hal yang tidak begitu penting. Ketika momen guru menyampaikan materi murid dapat mengikutinya, begitu pula ketika murid harus melakukan aktivitas pembelajaran dengan arahan dari guru mereka  dapat mengikutinya dengan semangat. Satu hal yang mnjadi harapan saya juga yaitu siswa betah dalam pembelajaran dan menjadikan sekolah menjadi rumah kedua bagi mereka.

Akan tetapi harapan dan keinginan saya  ternyata tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Seringkali  saat pembelajarn berlangsung saya menemukan siswa yang asyik dengan teman sebangkunya sendiri dengan perbincangan ataupun kegiatan mereka sendiri. Bahkan adakalanya mengganggu teman-temannya yang sedang belajar dan menyelesaikan aktivitas pembelajaran. Hal ini menjadi keluhan dari sebagian murid yang serius dan semangat untuk belajar. Merasa dirinya kurang nyaman dengan kondisi tersebut. Sebagai seorang guru saya juga merasakan hal yang sama yaitu terganggu  ketika mengajar. Seharusnya murid dapat belajar dan proses pembelajaran berjalan dengan baik dan mereka memahami materi yang saya sampaikan,tetapi malah  waktunya terbuang untuk menangani murid-murid yang asyik dengan kegiatannya sendiri d luar kegiatan belajar. Serta menangani murid-murid yang cenderung mengganggu murid yang lain yang sedang belajar sehingga kadang tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal.

Pada awalnya, ketika terjadi hal semacam itu saya cenderung memarahi murid tersebut atau memberikan teguran dan sanksi. Efeknya memang terasa seketika itu, pembelajaran dapat berjalan kembali dengan normal. Namun selang beberapa saat kemudian hal semacam itu timbul lagi. Siswa asyik sendiri dengan obrolannya, kadang suaranya keras dan akhirnya mengganggu temannya yang sedang belajar. Berulang kali saya melakukan hal tersebut, bahkan semenjak awal saya menjadi guru. Karena  pada waktu itu yang saya pahami untuk menghentikan sifat siswa yang demikian yaitu dengan cara menghukumnya,tetapi tidak ada perubahan yang saya lihat kepada siswa yang sering saya hokum tersebut.Tidak ada kata jera melainkan makin sering mengganggu teman.

Setelah sekian lama saya mengajar, akhirnya saya menemukan sebuah komunitas. Pada awalnya dari program Penggerak Merdeka Belajar (PPMB)yang dikelola oleh kemendikbud. Dari situ saya mencoba menelusuri dan mencari dengan mengklik tautan atau sumber naskah yang diberikan. Saya menemukan bahwa sumber materi yang saya pelajari adalah dari komunitas guru belajar atau sekolah.mu. AKhirnya saya mencoba megikuti kegiatan dan membaca postingan-postingan terkait proses pembelajar dengan membahas materi yang ada di modul dan video inspirasi yang sangat membantu saya dalam mengatasi keresahan tersebut.

Dari pembelajaran tersebut  akhirnya saya memahami bahwa, ketika aturan dibuat dan dilaksanakan oleh guru cenderung berlaku sementara. Bahkan terkadang siswa lupa telah melakukan hal-hal yang tidak tepat ketika belajar. Maka  saya mencoba untuk membuat kesepakatan kelas. Saya meminta kepada seluruh siswa untuk menyampaikan gagasan dan idenya agar  pembelajaran dapat berjalan dengan tenang tanpa adanya paksaan. Beberapa siswa menyampaikan ide dan saran, yang terkadang hanya ingin menyenangkan dirinya sendiri. Ketika ide dan saran aturan dan tata tertib yang disampaikan terlihat kurang baik, maka saya tolak dengan alasan yang sekiranya dapat diterima oleh semua siswa. Dari saran-saran tersebut saya kumpulkan dan dibahas secara bersama sanksi yang akan diterima ketika melanggar aturan tersebut.

            Pada proses pembelajaran berikutnya, ketika kesepakatan sudah dibuat siswa sudah siap dan saling mengingatkan terkait kesepakatan yang telah dibuat. Walaupun kesepakatan tersebut belum terpasang di kelas, Saya ingin menerapkan kesepakatan kelas tersebut pada semua mata pelajaran di kelas. Ketika memang berjalan dengan baik, dapat disebarkan atau diterapkan di kelas yang lain. Hasilnya luar biasa baik, siswa-siswa lebih kondusif dan lebih siap untuk melakukan pembelajaran. Siswa focus dengan materi yang sedang dipelajari dan bersikap yang baik dalam mengikuti pembelajaran.Siswa mematuhi kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama.

Harapan saya pembelajaran dengan kondisi tersebut tetap berjalan dengan baik. Karena memang pembelajaran terhenti sementara waktu karena kelas VI ( enam) melaksanakan Ujian Sekolah dan disambung dengan kegiatan liburan akhir semester.  Saya juga  berharap dapat menerapkan dan mempraktekkan apa yang telah saya pelajari. Dan akhirnya dapat menyebarluaskannya dengan mengajak guru-guru yang lain untuk dapat berubah dan merdeka untuk mengajar. Agar siswa  juga dapat merasakan merdeka belajar sehingga memudahkan mereka menuju masa depan gemilang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top