MURID BERDAYA MELALUI PAMERAN KARYA
Kebijakan Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud) tentang program “Merdeka Belajar” sejatinya memberi peluang bagi sekolah untuk menjadi sekolah yang unggul, dan memberi kesempatan kepada guru untuk semakin kreatif dan inovatif. Seorang guru inovatif tentunya akan menemukan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang mampu menerapkan proses pembelajaran yang berpihak kepada murid. Menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, dan mampu membangkitkan semangat belajar peserta didik. Konsep merdeka belajar ini juga akan memberikan kesempatan terhadap murid bagaimana menggali dan menempa dirinya untuk menemukan bakat dan minat dalam belajar, sehingga pembelajaran menjadi bermakna.
Namun, dalam proses pembelajaran yang selama ini berlangsung, murid saya lebih cenderung pasif. Mereka hanya mengikuti pembelajaran sesuai instruksi, tanpa mau berkreasi ataupun berinovasi. Seolah-olah belajar hanya sebagai pelepas tanggung jawab, tanpa adanya motivasi dari dalam diri mereka sendiri. Untuk mengatasi permasalahan ini, saya mencoba memberikan ransangan dan pengalaman belajar yang menjadikan murid berdaya melalui karya seni, dengan cara melaksanakan pameran karya sebagai bentuk implementasi pembelajaran merdeka belajar yang berpihak pada murid.
Di awal pembelajaran, murid saya ajak berdiskusi tentang cara dan strategi pembelajaran yang mereka inginkan. Hal ini saya lakukan agar murid merasa bahwa mereka dipahami dan dilibatkan dalam penentuan tujuan dan proses pembelajaran. Sehingga mereka bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses pembelajaran dan hasil belajar yang dicapai. Dari hasil diskusi tersebut didapat kesepakatan, bahwa di akhir semester kami akan mengadakan pameran karya kelas. Sebagai bentuk hasil dari proses pembelajaran yang bisa dilihat dan diamati oleh semua pihak, termasuk orang tua dan masyarakat. Materi pelajaran yang dapat diimplementasikan dalam kegiatan pameran ini adalah materi dari berbagai mata pelajaran yang telah dipelajari, seperti Bahasa Indonesia (membuat surat undangan resmi), PPKn (hak dan kewajiban), Ilmu Pengetahuan Alam (perubahan benda dan sifatnya) , Ilmu Pengetahuan sosial (kegiatan ekonomi), matematika (menggambar denah) dan SBdP (pameran karya seni rupa).
Dari hasil kesepakatan tersebut, kami merancang pelaksanaan pameran karya di akhir semester dengan membagi tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kecakapan dan kemampuan masing-masing. Mulai dari pemilihan panitia, pembuatan proposal acara, pembuatan poster serta pemilihan karya yang akan ditampilkan. Semua itu saya serahkan kepada murid untuk merancang dan melaksanakannya sebagai bentuk kemandirian mereka dalam mencapai hakikat pembelajaran secara utuh.
Di awal proses perencanaan pameran, siswa dibagi menjadi 3 kelompok, satu kelompok bertugas sebagai tim pembuat proposal dan undangan pameran, satu kelompok bertugas membuat poster, satu kelompok bertugas sebagai penyebar poster dan undangan pameran. Masing-masing siswa diberi kebebasan memilih kelompok sesuai dengan kecakapan masing-masing. Yang mempunyai bakat menggambar bergabung ke dalam kelompok pembuat poster, yang mempunyai bakat menulis bergabung ke dalam kelompok perancang proposal dan undangan, serta siswa yang berbakat berbicara di depan umum masuk ke dalam kelompok penyebar poster dan undangan, yang nantinya bertugas mengkampanyekan kegiatan pameran ke kelas-kelas lainnya. Masing-masing kelompok saling berkolaborasi demi keberhasilan kegiatan pameran karya ini.
Selain dari membuat kelompok kepanitiaan, murid juga dibagi menjadi beberapa kelompok, untuk membuat karya yang akan ditampilkan pada acara “Pameran Karya Kelas VI.B SDN 04 Airpura”. Yang terdiri dari dua kategori, yaitu karya dua dimensi, dan karya tiga dimensi. Dari dua kategori tersebut, beragam karya yang dapat dihasilkan oleh murid-murid, diantaranya ada yang membuat karya dua dimensi berupa gambar karikatur, kartun, kolase dan mozaik. Karya tiga dimensi berupa vas bunga dari kertas domino, miniatur rumah dari berbagai bahan limbah, miniatur kapal vinisi berbahan kulit kelapa, dan beragam karya lainnya yang bernilai seni tinggi.
Pada saat acara pameran dilaksanakan, ruang kelas disulap layaknya sebuah ruang pameran, dengan tatanan yang apik dari para siswa/siswi kelas VI.B SDN 04 Airpura. Ruangan mereka bagi menjadi 4 bagian, di depan pintu masuk diletakan meja tamu, setiap tamu atau siswa lain yang memasuki ruang pameran mereka harus mengisi buku tamu terlebih dahulu, dengan memberikan saran dan komentar pada kolom yang telah disediakan. Buku tamu ini dipergunakan sebagai hasil refleksi dan tindak lanjut dari kegiatan pameran karya yang telah dilaksanakan. Tiga bagian lainnya dijadikan tempat pajangan karya dua dan tiga dimensi, serta zona bazar kelas VI.B. Kepercayaan yang diberikan kepada mereka untuk mendesain dan melaksanakan acara pameran karya ini ternyata telah menumbuhkan semangat dan kreatifitas yang tingggi dari mereka, hal ini terbukti dengan adanya Zona bazar yang merupakan ide dari para murid saya sendiri. Mereka ingin menjadi siswa yang produktif dengan memproduksi dan memasarkan sendiri barang-barang aksesories, seperti gelang dan kalung yang terbuat dari tali kur dengan tekhnik rajut.
Setelah kegiatan pameran karya dilaksanakan, murid saya minta berefleksi mengenai pembelajaran dan keterampilan yang mereka dapatkan dari kegiatan pameran, serta bagaimana perasaan mereka setelah melaksanakan acara pameran tersebut. Banyak murid yang menjawab bahwa meraka sangat senang dan puas dengan kegiatan pameran ini. Karena mereka banyak mendapatkan pengalaman dan keterampilan dari proses pembelajaran saat itu. “Kami merasa senang pada saat ibu kepala sekolah, guru-guru atau bahkan teman-teman dari kelas lain bertanya tentang bagaimana cara membuat karya tersebut, apa saja bahan yang digunakan, dan dengan percaya diri kami bisa menjelaskannya bu” jawab anak-anak sumringah. Bahkan ada salah seorang murid yang karyanya dihargai Rp. 100.000 oleh seorang majelis guru, namun ia tak mau menjualnya, karena menurutnya itu adalah sebagai kenangan terindah di sekolah ini.
Kegiatan pameran karya seni ini mendapat apresiasi yang tinggi dari kepala sekolah, majelis guru serta orang tua siswa. Karena melalui kegiatan pameran karya ini murid mampu mengembangkan kreatifitas, meningkatkan keterampilan dan kerjasama untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik lagi. Dari kegiatan ini kami mendapatkan pembelajaran, bahwa kreatifitas dan produktifitas siswa dapat ditingkatkan melalui strategi pembelajaran yang dirancang dengan inovatif untuk mewujudkan merdeka belajar bagi murid. Dan semoga pelajar Indonesia menjadi pelajar pancasila yang berkarakter pancasilais dan mampu bersaing di era 4.0 sebagai manusia yang produktif.