Dalam dunia pendidikan khususnya di desa pengalaman belajar murid sangat berbeda jauh dengan yang ada di kota. Saalah satu contoh yang nyata adalah berkaitan dengan pemanfaatan tekhnologi dalam kegiatan pembelajaran, mungkin murid yang ada di kota sudah bukan hal yang baru dengan laptop atau komputer sehingga mereka begitu lihai dalam pemanfaatannya dalam pembelajaran sehari-hari. Sedangkan murid yang ada di desa mereka belum tahu betul apa itu laptop atau komputer dalam pemanfaatan untuk pembelajaran.
Tapi saya sebagai guru tidak mau terpaku dengan salah satu fenomena perbedaan, saya harus bisa menggali potensi yang ada pada diri murid yang ada di sekolah kami. Kebetulan sekarang saya mengajar di kelas 5 SD Negeri Kedungbokor 03 yang berada di dusun Poncol desa Kedungbokor Kecamatan Larangan Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis sekolah kami jauh dari perkotaan, masyarakatnya pun sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atau buruh.
Ada satu hal menarik yang saya alami selama mengajar di sana, dimana murid sekarang sudah mulai bosan dengan pembelajaran yang monoton, materi dan teori yang setiap hari mereka terima kadang membuat mereka jenuh dan tidak bersemangat. Akhirnya saya mencoba dengan mengubah pembelajaran yang saya lakukan, dengan memfokuskan pada pengembangan kemandirian murid. Pada suatu saat pembelajaran yang saya lakukan adalah tentang kegiatan sehari-hari mereka di rumah berkaitan dengan memasak yaitu membuat kue “pisang goreng”. Mereka sangat antusias sekali dengan kegiatan tersebut, karena murid sudah paham betul dengan yang akan mereka pelajari.
Setiap hari mereka melihat langsung kadang membantu orang tuanya memasak di rumah. Saya hanya memberikan sedikit gambaran kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, dan secara berkelompok murid membagi tugas mereka masing-masing dengan gembira dan semangat. Keesokan harinya murid sudah siap dengan kegiatan yang akan mereka lakukan, kemudian selaku guru saya berikan pejelasan ulang terkait pembelajaran hari ini lalu murid saya persilahkan untuk melaksanakannya. Murid sangat antusias sekali dengan kegiatan ini, mereka bekerja sama dengan teman satu kelompoknya dan mengerjakan tugas masing-masing.
Mereka berkreasi sendiri dalam membuat kue pisang goreng, saya bebaskan mereka menciptakan ide-ide baru terkait pembuatan kue pisang goreng. Hasilnya sangat membuat saya bahagia dan bangga, pisang goreng yang mereka buat ternyata beraneka ragam. Ada yang membuat pisang goreng coklat, pisang goreng krispi, pisang goreng keju dan lain-lain. Ini hal yang sangat positif dalam mendidik karakter murid, sehigga mereka dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Selaku guru, saya merasa tergugah dan dijadikan pengalaman berharga buat pembelajaran saya kedepannya. Artinya menumbuhkan kemandirian, kreatifitas, kebebasan anak dalam pembelajaran harus lebih diutamakan, sehingga murid bisa merasa nyaman, antusias, dan semangat dalam belajar. Semoga pengalaman kecil ini bisa bermanfaat untuk yang lain, maju terus dunia pendidikan demi terciptanya Merdeka Belajar di Indonesia.