Membangun Karir Protean Menjadi Pelatih Melalui Jejaring
Komunitas Guru Belajar Nusantara
Catatan Guru Penggerak KGBN
Suatu ketika salah satu rekan guru mengenalkan saya komunitas Guru Belajar yang ada di Makassar. Awalnya tidak tertarik sama sekali, karena menurut saya apa sih bedanya dengan komunitas lain ? Jika tujuannya untuk mencapai kepentingan tertentu, bukankah pada akhirnya komunitas ini akan melahirkan kompetitor yang saling berkompetisi satu sama lain yang justru akan memberikan panggung pada para pengejar prestice yang dipenuhi ambisi dan kepentingan. Komunitas ini pada akhirnya berhasil menaklukkan hati saya hingga membuat saya jatuh hati pada Komunitas Guru Belajar. Kegelisahan sebagai guru, mengantarkan saya bertemu dengan rekan-rekan guru yang bergerak di Komunitas Guru Belajar Makassar. Mengamati dan menyimak apa yang guru-guru lakukan ketika itu. Awalnya hanya dari diskusi ringan, misalnya apa sih yang murid-murid rasakan ketika mereka belajar dalam ruang kelas ? Apakah murid merasakan kemerdekaan dalam belajar atau justru mengalami penderitaan dalam belajar ?
Ternyata dari diskusi ringan ini justru mengawali saya menjadi salah satu penggerak di Komunitas Guru Belajar Makassar. Dari yang tidak tertarik sama sekali hingga penasaran lalu mencari tahu dan lalu terlibat. Dari diskusi rutin melalui Temu Pendidik Daerah melalui grup WhatsApp KGB Makassar hingga Temu Pendidik Daerah secara luring mulai saya ikuti. Dari kegiatan ini saya merasa menemukan teman-teman yang satu frekuensi. Saya merasa tidak sendiri lagi. Magnet belajar ala KGB ketika itu benar-benar mampu menghipnotis saya.
Cerita tentang kemerdekaan murid yang juga terkait dengan kemerdekaan guru tentu ini membawa saya pada suasana yang saya cari selama ini. Banyak praktik baik yang sering kami diskusikan baik melalui kanal WhatsApp hingga bertemu langsung. Yang menarik dan agak berbeda dengan beberapa komunitas yang saya kenal adalah di komunitas ini saya menemukan orang-orang yang selalu memberikan energi positif tentang bagaimana memberikan kemerdekaan pada murid dalam belajar.
Pada beberapa kegiatan pertemuan rutin dalam Temu Pendidik Daerah seringkali saya menemukan kondisi dimana hanya beberapa guru yang hadir. Saya merasakan kondisi ini tidak mengurangi semangat untuk belajar. Tidak ada kata pelit dalam berbagi praktik baik atau ketika belajar pada suatu kompetensi dan lalu semua akan dilakukan bersama-sama. Sangat jauh berbeda ketika saya berada di satu komunitas yang berbeda pula, benar-benar terlihat berbeda. Suasana dan tujuan belajar saya temukan di Komunitas Guru Belajar. Saya makin kagum karena dalam belajar guru tidak melihat kuantitas akan tetapi melihat kualitas belajar yang didapatkan Setiap guru akan kembali dengan pengetahuan baru.
Suatu Ketika saya diajak menjadi salah satu penggerak, dan karena komunitas ini memiliki ruh kemerdekaan belajar yang merdeka, tentu kesempatan untuk menggerakkan orang lain adalah juga menjadi harapan saya. Saya ingin mengajak dan menggerakkan lebih banyak guru untuk sama-sama merasakan kemerdekaan sebagai guru, merdeka untuk berdaya hingga menjadi guru yang selalu berefleksi. Saya lalu memulai petualangan saya sebagai salah satu penggerak di Komunitas Guru Belajar Makassar. Mulai membagikan praktik baik yang telah saya terapkan, belajar dengan sesama rekan guru, hingga menggerakkan komunitas.
Menjadi salah satu penggerak di Komunitas Guru Belajar Nusantara membawa saya pada perubahan-perubahan besar. Membangun karir protean menjadi pelatih melalui jejaring di Komunitas Guru Belajar Nusantara membuka pintu cakrawala berfikir saya tentang karir seorang guru. Bergabung menjadi bagian dari pelatih Kampus Guru Cikal hingga berubah menjadi Pelatih Yayasan Guru Belajar mulai saya lakoni. Dimulai dari menjadi pelatih di webinar pra kerja sebanyak 2 kali dalam sebulan membuat saya makin yakin bahwa ini salah satu pengembangan kompetensi saya. Petualangan berkarir mulai saya rasakan. Belajar sambil bekerja atau bekerja sambil belajar, itulah debut pertama saya dalam meniti karir protean saya. Selanjutnya menjadi pelatih Wardah Inspiring Teacher, Pendamping BLDKI, Pendamping Nusantara Run8, Pendamping SMB Vokasi, Pelatih Ayo Jadi Guru, Asesor Guru Belajar, hingga menjadi salah satu narasumber dan kontributor kurikulum merdeka KGBN. Sering berdiskusi dan belajar bersama pak Risky Satria membantu memacu semangat belajar saya. Selanjutnya pak Rizky Satria mengajak saya bergabung dalam Tim Surat Kabar Guru dan Pemimpin Belajar menjadi langkah awal saya untuk membangun karir saya melalui tulisan. Beberapa kesempatan telah saya dapatkan, diantaranya penyunting SKGB NR8, penyunting SKGB MAN Salatiga, penyunting Program KPPMB hingga penyunting SKGB ataupun Portal Cerita Guru Belajar adalah jalan saya untuk mengembangkan karir protean melalui tulisan. Sambil terus mengembangkan minat dan bakat saya menjadi penulis, saya terus belajar dan belajar, bahkan ketika sedang menyunting tulisan guru pun saya mendapatkan banyak inspirasi dan pelajaran. Tidak hanya menjadi penyunting di Yayasan Guru Belajar, saya juga menjadi salah satu penyunting buku di komunitas Belajar Guru Penggerak dan sekaligus salah satu pengelolah Web Komunitas Belajar Guru Penggerak adalah bagian dari pengembangan diri saya dalam membangun karir protean. Saya pada akhirnya percaya bahwa seorang guru untuk meniti karir tidak hanya sampai pada bagaimana menjadi kepala sekolah menjadi pengawas, kepala dinas atau ke jenjang berikutnya. Rasanya memaknai karir seperti ini terlalu kaku, karena sesungguhnya guru bisa menjadi apapun yang dia inginkan, membangun karir protean. Menjadi pelatih memberikan kesempatan pada saya untuk sharing dan berbagi bersama guru-guru di Indonesia. Menjadi penulis memberikan ruang pada saya untuk menuliskan segala keresahan saya sebagai guru dan bisa membagikan pada guru-guru praktik baik saya untuk menjadi guru merdeka belajar yang berkomitmen, mandiri terhadap cara dan senantiasa melakukan refleksi. Menjadi penyunting memberikan saya ruang untuk belajar dan memperoleh pengalaman, memperoleh semangat dan inspirasi dari guru-guru merdeka yang punya keresahan yang sama dan punya mimpi yang sama, memberikan kemerdekaan belajar pada murid.
Bertemu dengan orang-orang baru dari berbagai tingkatan dan lalu menguatkan saya ikut ambil bagian dalam program pendamping guru penggerak yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Ilmu yang saya dapatkan di Komunitas Guru Belajar Nusantara lalu saya terapkan ketika menjadi pengajar praktik mendampingi Calon Guru Penggerak. Tidak pernah terbayangkan bahwa apa yang telah saya lakukan dan dapatkan di Komunitas Guru Belajar sebelumnya ternyata sangat bermanfaat ketika terlibat dalam program guru penggerak. Dari menjadi penggerak di komunitas Guru Belajar hingga terlibat dalam program pemerintah adalah wujud komitmen saya. Insya Allah, saya akan terus bergerak, mengajak guru-guru untuk menjadi guru yang merdeka. Jadi buat para guru, jangan berhenti belajar dan kembangkan karir protean yang mungkin selama ini terpendam. Dengan membangun karir protean, guru bisa menjadi apapun yang diinginkan, bisa mengembangan minat dan bakatnya tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai guru. Panjang Umur Perjuangan !