Membangun Karier Protean Melalui Tulisan

Membangun Karier Protean Melalui Tulisan

Oleh: Kristijorini

Penggerak KGBN Surakarta

Saya gelisah dengan pembelajaran di dalam kelas yang tidak memahami murid maupun orang tua. Kepala sekolah dan guru berusaha menjaga jarak dengan orang tua demi menjaga wibawa. Sering kali kegelisahan saya itu hanya saya tuliskan melalui sosial media saya dan melalui percakapan-percakapan di grup WhatsApp KGB Surakarta.

Ketika saya membaca Surat Kabar Guru Belajar, saya tertarik untuk menyuarakan kegelisahan saya melalui tulisan. Tulisan saya pertama kali membahas tentang Memanusiakan Hubungan dengan orang tua. Gerakan kecil yang saya lakukan di dalam kelas, saya tuliskan melalui Edisi 15 dengan judul Saling Sayang, Saling Memahami. Saya bersyukur karena pada edisi tersebut, tulisan saya lolos.

Pada edisi berikutnya, tulisan saya kembali lolos. Saat itu saya membahas tentang Tiga Langkah Disiplin Positif. Isinya juga tentang kegelisahan saya tentang cara guru mengajar yang keras. Disiplin hanya diberlakukan satu arah. Bukan dua arah. Guru seharusnya juga belajar untuk mendisiplinkan dirinya. 

Beberapa kali tulisan saya lolos dan mungkin diantara guru-guru saya beruntung karena hampir tiap berkirim tulisan, tulisan saya lolos. Hanya beberapa kali tidak lolos. Pada TPN tahun 2019, saya mendapat tawaran dari guru Rizky Rahmad Hani dan guru Rizky Satria untuk menjadi penyunting SKGB. Tentu kesempatan itu tidak saya lewatkan. Saya bersedia.

Dari menyunting tulisan guru-guru, saya menemukan pengalaman baru yang seru. Saya jadi belajar banyak dari para penulis. Pengalaman mengajar yang bisa saya terapkan juga dalam pembelajaran di kelas saya.

Tidak hanya itu, saya juga berkesempatan menyunting tulisan di program Nusantarun, menyunting tulisan guru di program WIT, program guru SMK Jakarta, dan banyak lagi. Selalin itu, saya juga dapat kesempatan membagikan pengalaman menulis kepada banyak guru di berbagai daerah menggunakan format ATAP. 

Dari menulis saya menemukan karier baru. Selain menulis, menyunting, saya juga melatih guru untuk menjadi penulis. 

Saat ini, saya tidak hanya menjadi guru tetapi juga memiliki karier protean sebagai penulis, penyunting, dan pelatih menulis format ATAP. Jadi ketika guru mau belajar mengembangkan dirinya yang diawali dari kegelisahan, maka kesempatan-kesempatan baru akan datang dengan sendirinya. Masihkan ragu untuk mencoba menulis?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top