Memanusiakan Hubungan Pengawas, Kepala Sekolah, Guru, Dan Tendik Melalui Teknologi (Smartphone)

Awal

Tak pernah terbayangkan dalam hidup saya bahwa profesi sebagai seorang pengawas yang saya jalani sekarang begitu menyenangkan dan menantang. Saya sadar bahwa sebagai pengawas pembina yang hidup di Abad 21 dan berhadapan dengan situasi pendidikan perlu juga berevolusi dan beradaptasi dengan teknologi pendidikan. Pastinya kondisi sekolah binaan saya terdapat keresahan kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Saya temui setiap hari 70% guru merasa kesulitan tentang penguasaan IT karena baru mengenal. Secara umum tenaga pendidik di sekola adalah orangtua yaang usianya diatas 45 tahun yang terdidik denga model lama. Lalu bagaimana saya menempatkan diri sebagai pembina guru zaman now, yang mana harus dan mau tidak mau meningkatkan kemampuan tidak hanya dalam menerapkan strategi belajar mengajar, namun bagaimana menerapkan dan menggunakan teknologi pendidikan di sekolah binaan serta mengkomunikasikannya .

Tantangan

Kepala sekolah dan guru di sekolah binaan bukan seorang yang berlatar belakang pendidikan dengan ahli teknologi. Dengan kemajuan teknologi, mereka harus bisa menggunakan alat dengan menempatkan penggunaan teknologi disegala situasi dalam melaksanakan tugas untuk penyusunan laporan yang semua serba cepat dan akurat. Tantangan inilah yang sampai sekarang terus saya alami dalam melaksanakan tugas. Dengan kondisi guru dan kepala sekolah yang 70% baru mengenal ilmu dan teknologi secara umun tenaga yang usianya lebih dari 45 tahun dengan kebiasaan lama serba catatan tangan dan menggunakan alat yang jadul

Aksi

Melihat situasi dan kondisi di sekolah binaan, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan seperti itu, saya selaku pembina teknis mengambil langkah dengan para kepala sekolah bersama seluruh guru binaan membuat progran untuk melaksanakan:

1. Pertemuan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dengan agenda peningkatan kemampuan penguasaan teknologi penggunaan smartphone dalam mempermudah dan mempercepat akses dalam pelakanaan tugas sebagai kepala sekolah.

2. Pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG) dengan agenda peningkatan kemampuan penguasaan teknologi penggunaan smartphone untuk mempermudah dan mempercepat akses dalam pelakanaan tugas sebagai guru .

3. Melaksnakan diskusi antar teman di sekolah saat waktu senggang untuk saling asah saling asuh sesama guru dalam mengerjakan tugas pokok dan saling tukar informasi tentang materi ajar demi kelancaran pelaksanaan tugas yang dibebankan pada guru maupun menyelesaikan tugas demi penyelesaian administrasi sekolah pada umumnya.

4. Secara berkala berupaya penggunaan android dan komputer laptop serta internet dalam melaksanakan penyelesaian tugas, membangun pemahaman yang sama atas penggunaan teknologi melaluhi Whatsapp grup untuk berbagai informasi .

Dengan langkah-langkah tersebut di atas melalui pendekatan yang saling menguntungkan dan nuansa kekeluargaan yang harmonis saling memanusiakan antara pengawas,kepala sekolah guru maupun tenaga kependidikan dapat terjalin hubungan saling menguntungkan dalam penguasaan teknologi daalam rangka menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman yang serba cepat.

Pelajaran

Dalam hal memanusiakan hubungan melalui teknologi, hubungan antara pengawas dan kepala sekolah, kepala sekolah dan guru, guru dan guru, guru dan orangtua dan guru dan murid sering kali terjadi dari yang semula merupakan bagian yang sulit menjadi bisa kemudian terbiasa dan menjadi kebutuhan.

Sebagai contoh: Pengawas dan kepala sekolah, guru saya sering kali diminta mendampingi aktivasi akun belajar untuk mengajarkan teknologi aplikasi yang dipakai di sekolah artinya banyak pelajaran yang positif untuk diri saya pengawas pribadi karena kemauan belajar saya akan teknologi yang tinggi namun itu tidak membuat saya jadi serba tahu . Banyak juga area yang kadang jika saya belum tahu maka saya akan menjadikan itu pekerjaan rumah. Email dan pesan WhatssApp dari kepalasekolah dan guru yang menanyakan tentang kegiatan sekolah serta portofolio digital terbaru akan terus berdatangan dan saya akan dengan senang hati membantu menjawab serta mengajarkan. Saya tidak menyangka jika ternyata teknologi memberikan banyak pelajaran, bagaimana memanusiakan hubungan kepala sekolah, guru, dan tendik di tengah-tengah perkembangan teknologi pendidikan yang semakin gencar. Tanggung jawab saya mungkin akan selesai jika suatu saat kepala sekolah guru dan tendik ketika sebelum mereka menekan tombol “kirim” di sosial media/blog mereka, mereka sudah tahu dan memikirkan bahwa mereka juga bertanggung jawab akan teknologi .


Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top