Memanfaatkan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
Oleh: Tri Goesema Putra S, M.Pd.
Saya adalah seorang Guru Kimia yang sudah bertugas selama 23 tahun di SMK. Permasalahan pembelajaran kimia di kelas antara lain : minat dan motivasi siswa yang rendah untuk mempelajari pelajaran kimia, pendekatan pembelajaran lebih banyak didominasi oleh peran guru, dan guru satu-satunya sumber belajar, selain buku paket. Dalam proses pembelajaran guru belum mampu menerapkan model, metode atau strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan sehingga kurang mengembangkan daya nalar siswa secara optimal. Dalam proses pembelajaran guru kimia sangat jarang memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada disekitar kita sebagai sumber belajar dan praktikum siswa, walaupun materi pelajaran ada kaitannya dengan lingkungan sekolah dan di sekitarnya.
Kegiatan bermakna yang pernah dilakukan bersama murid dalam pembelajaran kimia antara lain:
- Melaksanakan praktikum di sekolah dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar kehidupan kita sehari-hari.
- Pemanfaatan Fitur Laboratorium Maya di Portal Rumah Belajar sebagai tempat atau media pembelajaran untuk melakukan praktikum maya.
- Aktivitas KBM di rumah berupa praktikum wajib di rekam dengan menggunakan Handphone/Smartphone lalu diupload di Youtube atau Facebook.
- Mengembangkan model pembelajaran dan menerapkan salah satu “Memanfaatkan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL)”.
Semua cara-cara pembelajaran tersebut diatas memberikan hasil yang positif dalam pembelajaran kimia membuat penulis untuk terus mencari cara-cara baru yang kreatif dan inovatif yang tujuannya semua adalah meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia di sekolah. Dalam tulisan kali ini penulis memilih berbagi pengalaman terbaik dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan dan menerapkan Memanfaatkan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Saya mendapatkan ide untuk melaksanakan kegiatan ini dari suatu Kegiatan PembaTIK (Pembelajaran Berbasis TIK) dimana para peserta PembaTIK diminta untuk menerapkan Portal Rumah Belajar dalam pembelajaran berbasis TIK di sekolah. Pembelajaran kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam yang berbasis bukti, Kimia tanpa laboratorium lumpuh, untuk itu solusi yang dapat membantu guru dan siswa dalam masa pembelajaran ini adalah memanfaatkan portal Rumah Belajar yakni fitur Laboratorium Maya untuk pembelajaran praktikum kimia.
Sebagai seorang Guru Kimia bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi peserta didik kita. Hal inilah yang memotivasi saya untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan dalam pembelajaran kimia di SMK. Dengan memanfaatkan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ini bertujuan agar peserta didik dapat berkolaborasi bersama dalam melaksanakan praktikum di rumah dengan menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar kehidupan kita sehari-hari. Peserta didik mampu memanfaatkan teknologi berupa Handphone/Smartphone dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek ini. Dan memanfaatkan fitur laboratorium maya di portal Rumah Belajar sebagai tempat atau media pembelajaran untuk melakukan praktikum maya.
Ada sedikit keresahan yang saya rasakan ketika saya membuat kegiatan ini apakah kegiatan ini bisa terwujud dan berhasil saya laksanakan. Alhamdulillah dengan keinginan dan tekad yang kuat saya harus bisa melaksanakan praktik baik pembelajaran ini. Respon dan kondisi peserta didik/kelas ketika pertama kali saya melaksanakan kegiatan ini pertama kali mengenal Portal Rumah Belajar dan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning ini istilah-istilah baru yang didengar oleh mereka. Secara pelan-pelan dan penuh kesabaran saya sebagai guru menuntun dan membimbing peserta didik saya untuk memahami alur dan langkah-langkah yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Dengan rekan guru IPA (Kimia, Fisika, dan Biologi) yang lain saya mengajak untuk berkolaborasi untuk belajar bersama menggunakan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Model Project Based Learning.
Tantangan dan kesulitan yang dihadapi cukup kompleks yang dihadapi oleh peserta didik. Sebagai guru dan pemimpin pembelajaran melakukan pembagian kelompok agar peserta didik lebih mudah memahami tugas-tugas yang diberikan. Pemanfaatan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah pelajaran yang di anggap suatu pelajaran yang cukup sulit untuk di pelajari, di sini saya mencoba untuk memotivasi siswa untuk mempelajari dengan memanfaatkan Laboratorium Maya Rumah Belajar dalam proses pembelajaran di rumah. Cara upaya dan dilakukan oleh penulis adalah dengan pemanfaatan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Guru diharapkan untuk terus berupaya membangun kompetensi siswa dengan model yang digunakan yakni Project Based Learning (PjBL) yang sangat berguna untuk pemecahan masalah, kemampuan untuk berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi, dan kreativitas/inovasi, yang diajarkan dan dinilai. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dapat dilakukan dirumah. Pada waktu pembuatan video pembelajaran hasil dari proyek yang diberikan dilaksanakan di rumah masing-masing siswa.
Strategi dan pelaksanaan strategi belajar yang dilaksanakan antara lain: para peserta didik tersebut membuat proyek “Alat Peraga Sederhana” yakni Alat Uji Daya Hantar Listrik Larutan”. Peserta didik diajarkan cara membuat “Alat Peraga Uji Daya Hantar Listrik Larutan” dengan menyaksikan video pembelajaran dari hasil video praktek siswa sebelumnya. Peserta didik diberikan proyek untuk membuat video dengan menggunakan handphone (HP) sebagai alat rekam kegiatan praktikumnya. dan hasil atau produk dari tugas proyek ini dikirim filenya ke gurunya lalu di upload di Youtube. Peserta didik bersama-sama menyimpulkan dari hasil presentasi videonya.
Untuk mempersiapkan kegiatan ini dibutuhkan strategi yang baik saya harus buat rancangan yang baik dan terstruktur. Alhamdulillah respon peserta didik sangat baik dan antusias dalam pemanfaatan Laboratorium Maya Rumah Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dengan project (proyek) membuat video pembelajaran dengan menggunakan alat-alat praktek sederhana dan menggunakan bahan-bahan alami yang ada disekitar kehidupan sehari-hari ini dapat meningkatkan pemahaman konsep peserta didik di SMK. Tidak saja hanya pemahaman konsep peserta didik yang meningkat, tetapi motivasi, semangat dan hasil belajar siswa juga meningkat.
Hasil yang dicapai dengan cara ini, menurut penulis adalah merupakan pengalaman terbaik dalam pembelajaran di rumah dimana siswa-siswi dapat berkreasi, dan inovatif. Inovatif disini adalah pemanfaatan Laboratorium Maya Rumah Belajar yang menjadi acuan siswa untuk berkreasi dan mencoba kembali praktikumnya dirumah dengan cara membuat video menggunakan handphone/smartphone yang semua siswa rata-rata sudah memilikinya, yang gunanya untuk membantu proses pembelajaran dengan cara merekam segala aktivitas praktikum yang dikerjakan, lalu hasil video ini diupload di youtube. Video yang diupload di youtube banyak di lihat dan di download orang ternyata dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi sekolah saya pribadi dan sekolah lainnya di Indonesia.
Berikut beberapa gambar hasil-hasil video proyek siswa dapat di lihat di bawah ini:
Dampak positif yang saya peroleh dari model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang saya terapkan ini antara lain:
- Dengan penerapan model PjBL siswa menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran.
- Terjadi proses inkuiri: siswa terlibat langsung dalam proses untuk mencari ilmu, proses panjang untuk mengajukan pertanyaan, menggunakan sumber daya, dan mengembangkan jawaban.
- Rasa ingin tahu siswa semakin besar untuk mendapatkan pengetahuan, memahami konsep-konsep, dan menerapkan keterampilan dalam rangka untuk menjawab pertanyaan dan menciptakan hasil proyek, dimulai dengan kegiatan awal yang menghasilkan minat dan keingintahuan.
Menurut penulis bahwa video pembelajaran kimia yang dihasilkan bernilai ekonomis, karena biaya pembuatan video tidak banyak makan biaya (mengoptimalkan penggunaan kamera handphone) dan hasil video pembelajaran tersebut dapat terus digunakan untuk pembelajaran kimia di tahun pelajaran yang akan datang.