Diskusi adalah cara yang efektif dalam proses belajar mengajar. Dengan berdiskusi otomatis guru tidak menjadi pusat dalam pembelajaran melainkan guru dapat memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuannya dengan saling bertukar pendapat dengan siswa yang lain.
Namun pada diskusi-diskusi yang sudah saya jalani sebelumnya, selalu saja terjadi dalam suatu kelompok hanya 1-2 orang saja yang aktif dalam kelompok dan siswa yang lain hanya sebagai penonton saja dan tidak menyampaikan ide-ide atau gagasan dari pemikirannya sendiri. Mau dipancing dengan pertanyaan seperti apapun mereka hanya mengandalkan ketua kelompok atau juru bicara dalam menyampaikan pendapat mereka dan saya sebagai guru kehabisan cara untuk bisa memancing siswa-siswa yang hanya diam saja ini.
Seiring dengan berkembangnya zaman, muncullah suatu aplikasi yang ditawarkan oleh Google yaitu Google Docs. Dimana banyak sekali kelebihan aplikasi ini dibanding dengan produk Microsoft yaitu Microsoft Word dan beberapa diantaranya yaitu: bisa melihat riwayat pengeditan, bisa saling memberi komentar bahkan memberi saran. Dari sinilah muncul ide saya untuk menerapkannya dalam diskusi kelompok agar saya bisa memantau siswa-siswa yang aktif dalam diskusi walaupun diskusinya dilakukan di ruang maya.
Dengan memanfaatkan aplikasi ini, ternyata siswa-siswa yang sebelumnya hanya bergantung pada 1-2 orang dalam kelompok akhirnya bisa mengeluarkan ide-ide atau gagasannya dalam diskusi sehingga diskusi berjalan aktif dan menyenangkan dan tentunya menjadi lebih hidup.
