SMPN 1 Ella Hilir memiliki visi mewujudkan profil pelajar Pancasila diantaranya adalah bernalar kritis, gotong royong, dan kreatif. Untuk mewujudkan karakter tersebut telah disusun sebuah program pengembangan karakter tersebut di SMPN 1 Ella Hilir. Salah satu program yang telah dirancang bekerja sama dengan organisasi penggerak adalah program sekolah literasi nasional (SLN).
SLN di SMPN 1 Ella Hilir diprogramkan untuk jangka waktu tiga tahun. Program SLN ini meliputi enam literasi dasar, dua diantaranya merupakan literasi membaca menulis dan literasi numerasi. Kedua jenis literasi tersebut merupakan literasi paling mendasar menjadi pondasi bagi literasi lainnya seperti literasi sains, digital, finansial, budaya, dan kewarganegaraan.
SLN di SMPN 1 Ella Hilir telah berjalan kurang lebih satu tahun. Sebagian besar guru di SMPN 1 Ella Hilir juga telah banyak yang menulis buku yang difasilitasi oleh program wisata literasi guru.
Adapun progran menulis buku antologi cerita pengalaman siswa adalah karena SMPN 1 Ella Hilir memiliki berbagai macam aset yang dapat menjadi modal dalam pengembangan literasi membaca dan menulis. Pertama adalah modal manusia. Jumlah murid di SMPN 1 Ella Hilir sangat heterogen dan saya fokus mengembangkan di ruang lingkup kelas saya saja yang berjumlah 25 orang. Murid memiliki keterampilan menulis karena telah aktif menulis mading sekolah. Selain modal manusia berupa murid, ada juga guru. Jumlah guru yang memadai serta telah berpengalaman dalam menulis buku menjadi modal utama ketika membimbing murid dalam menghasilkan karya. Selain itu guru guru juga sudah dilatih selama tiga bulan pelatihan kepenulisan yang dilaksanakan secara daring oleh Forum Indonesia Menulis. Kedua, adalah aset politik yang menjadi modal adanya kerja sama antara sekolah dengan organisasi penggerak yang diutus oleh kemendikbud untuk meningkatkan literasi di sekolah. Adanya modal politik dengan organisasi penggerak ini otomatis akan membantu proses guru saat membimbing siswa membaca dan menulis hingga terbit tulisan mereka menjadi sebuah buku antologi. Ketiga, yaitu aset finansial, adanya modal keuangan yang digelontorkan pemerintah melalui organisasi penggerak ini berdampak pada bantuan penerbitan buku guru dan murid secara gratis. Keempat, adalah aset fisik, aset fisik berkaitan dengan modal fisik yaitu tersedianya ruang baca perpustakaan yang memadai, luas, dan nyaman, serta adanya sarana penunjang berupa buku yang dapat digunakan sebagai sumber referensi murid ketika berliterasi.
Program menulis buku antologi yang dilakukan bertujuan untuk:
- Murid dapat meningkatkan literasi membaca dan menulis yang berguna di era modern dan globalisasi saat ini.
- Menumbuhkan kreatifitas dan berpikir kritis, serta gotong royong pada murid.
- Menciptakan lingkungan fisik dan sosial emosional yang mendukung literasi baca tulis.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi saat melaksanakan program menulis buku antologi murid. Tantangan tersebut diantaranya sebagian murid ada yang belum memiliki kesadaran bahwa membaca dan menulis memiliki peran penting untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Peserta didik lebih asyik dengan dunia gadge-nya. Game online dan media sosial di dunia maya adalah fokus mereka. Selain itu masih ada pula murid yang belum lancar membaca dan menulis. Kosakata murid yang masih terbatas sehingga sulit mengembangkan kerangka paragraf. Ditemukan pula kasus murid kurang percaya diri sehingga ia enggan menulis hingga sulit mendapatkan ide.
Saya pun mulai menyusun strategi guna mewujudkan program menulis buku antologi cerita murid menggunakan pendekatan inkuiri apresiatif dengan tahapan Bagja. Adapun langkah langkah yang saya lakukan antara lain:
Buat Pertanyaan
- Bagaimana keadaan literasi di kelas saya?
- Bagaimana cara untuk mengoptimalkan aset untuk dapat mengoptimalkan literasi di kelas saya?
- Bagaimana implementasi pembelajaran literasi di kelas?
Tindakan yang dilakukan adalah:
- Melakukan observasi terkait literasi di kelas menggunakan angket atau wawancara.
- Melakukan pemetaan aset yang dimiliki sekolah serta merancang pemanfaatan aset tersebut.
- Mencari referensi terkait peningkatan strategi literasi.
- Memberdayakan aset untuk menerapkan literasi di kelas.
Ambil Pelajaran
- Apakah kegiatan literasi dan numerasi di kelas sudah dilaksanakan?
- Adalah kolaborasi dari pihak lain atau guru lain untuk menerapkan literasi di kelas?
Tindakan yang dilakukan adalah
- Melakukan analisis dan studi lanjutan tentang pentingnya penanaman literasi pada murid.
- Bertukar pikiran dengan pimpinan mengenai pentingnya literasi dan serta bagaimana menciptakan lingkungan yang dapat menguatkan literasi murid.
- Membaca literatur terkait fakta apa saja yang dapat mewujudkan lingkungan literasi pada murid.
Gali Mimpi
Bagaimana jika pemberdayaan aset dalam meningkatkan literasi dan numerasi terwujud?
Tindakan yang dilakukan adalah
- Berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan pembelajaran literasi di kelas.
- Komitmen menjalankan pembelajaran literasi.
- Optimalisasi pemberdayaan aset sekolah.
Jabarkan Rencana
- Bagaimana langkah untuk mengimplementasikan peningkatan pembelajaran literasi pada murid?
- Bagaimana indikator keberhasilan pelaksanaan pemberdayaan aset dalam meningkatkan literasi pada murid?
Tindakan yang dilakukan
- Menyusun jadwal kegiatan dan pelaksanaan program kegiatan, menguatkan literasi melalui menulis buku, mading, pojok baca dan lain lain.
- Menyusun indikator dalam bentuk angket sesuai kriteria.
Atur Eksekusi
- Siapa dan bagaimana peran pihak yang terlibat dalam program?
- Bagaimana monitoring dan evaluasi serta refleksi dilakukan?
Tindakan yang dilakukan
- Memetakan aset sumber daya manusia dan melakukan pembagian tugas sesuai kebutuhan.
- Menyusun angket monev dan refleksi.
- Analisis rapor mutu sekolah.
Linimasa Tindakan
Tanggal 21 Mei 2022 (Pertemuan SLN ke -1)
- Sosialisasi program Kalbar Menulis, Membaca Cerdas, dan Kelas Berkarya oleh Forum Indonesia Menulis melalui aplikasi zoom yang dihadiri oleh guru yang nantinya akan membimbing guru lain dan murid untuk menulis di sekolahnya.
- Petunjuk teknis cara menulis guru yang kemudian akan dijadikan sebuah antologi buku guru dengan tema guru dan literasi.
- Guru peserta SLN mulai menulis dan menyelesaikan satu karya tulisan yang bertema guru dan literasi dan diselesaikan pada hari tersebut.
Tanggal 22 Mei 2022 (Pertemuan SLN ke-2)
- Arahan dan motivasi dari Disdikbud Melawi yang disampaikan oleh Kasi SMP Bapak Setya Graha
- Arahan materi dari FIM tentang pentingnya membaca cerdas
- Penjelasan juknis menulis guru oleh FIM.
- Penjelasan juknis menulis murid oleh FIM.
Tanggal 25 Mei 2022 (Praktik Membaca Cerdas Murid)
- Guru masuk ke kelas 8a kemudian mengajak mereka ke perpustakaan.
- Murid menyimak penjelasan guru mengenai pembelajaran yang akan dilakukan yaitu cara membaca cerdas dan cara merangkum isi bacaan buku.
- Guru memotivasi murid dengan mengajak lomba menemukan identitas buku, yang tercepat menemukan berarti dialah pemenangnya, teknik membaca yang digunakan adalah membaca scanning.
- Murid membaca cerdas buku ke-1 kemudian menuliskan hasil rangkumannya ke dalam jurnal baca pertama.
- Murid kembali diberi motivasi untuk membaca cerdas buku ke-2.
- Murid diajak melakukan permainan atau game agar lebih bersemangat dalam mencari identitas buku dengan permainan tutup mata. Teman yang terkena sentuhan berarti harus menjawab pertanyaan identitas buku.
- Murid melanjutkan membaca cerdas buku ke-2 dan menuliskan hasil rangkuman membacanya pada jurnal baca kedua.
- Selanjutnya hasil jurnal baca tersebut akan digunakan sebagai referensi saat menuliskan cerita pengalamannya membaca dan merangkum isi buku.
Tanggal 27–28 Mei 2022 (Praktik menulis cerita pengalaman membaca dan merangkum isi buku)
- Guru memberikan penjelasan pada murid kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
- Murid menuliskan pengalamannya ketika membaca cerdas dan merangkum isi bacaan yang telah dilakukan tanggal 25 Mei 2022 berdasarkan jurnal baca yang telah ditulis.
- Pengalaman membaca dan menulis rangkuman tersebut diceritakan sebanyak minimal satu halaman, ada dua buku yang dirangkum berarti murid menulis dua judul cerita.
- Guru mengetik dan mengedit hasil tulisan murid karena laptop tidak cukup apabila masing masing murid mengetik sendiri.
- Selanjutnya naskah murid akan diserahkan kepada pihak FIM untuk dicetak dan menjadi sebuah buku ber-ISBN.
Tanggal 28 Mei 2022 (Pertemuan FIM ke-3)
- Penjelasan membaca efektif
- Penjelasan tata cara layout buku
Tanggal 29 Mei 2022 (Pertemuan FIM ke-4)
- Materi membaca dan menulis
- Materi menulis mudah dengan outline
Pada awalnya saya merasa was-was khawatir jika program ini tidak berjalan dengan baik. Namun seiring berjalannya waktu ternyata murid sangat antusias dengan program menulis ini. Meningkatnya kreatifitas siswa dalam membaca cerdas atau membaca intensif. Meningkatnya kemampuan siswa dalam menulis. Salah satu tips agar murid lancar menulis adalah dengan membantu mereka membuat kerangka karangan. Dengan demikian mereka bisa mengembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah cerita versi mereka masing masing.
Pembelajaran yang saya dapatkan saat melaksanakan program adalah pentingnya koordinasi dan kolaborasi antar berbagai pihak mulai dari pimpinan, rekan sejawat, murid, serta modal sosial dan politik seperti FIM yang telah banyak membantu meningkatkan kemampuan murid dalam berliterasi.
Rencana perbaikan saya adalah akan selalu meningkatkan kolaborasi dan koordinasi serta sosialisasi pada berbagai pihak agar kegiatan ini dapat didukung dengan baik misalnya sosialisasi pada orang tua murid.