MEMANCING SEMANGAT BELAJAR MURID DENGAN POHON CITA-CITAKU
Raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit suatu pepatah yang sering di ucapakan oleh Almarhum ayah saya ketika saya masih kecil. Ayah mengenalkan saya dengan cita-cita semenjak saya belum sekolah. Awalnya saya heran apa itu cita-cita? Buat apa bercita-cita? Berjalan seiringnya waktu akhirnya saya paham arti sebuah cita-cita. Cita-cita adalah impian dan harapan yang ingin dicapai dimasa akan datang. Tujuan bercita-cita adalah agar kita lebih semangat dalam belajar guna mewujudkan cita-cita yang kita impikan.
Akhir-akhir ini saya perhatikan murid saya kelas tiga kurang semangat saat belajar. Seakan belajar merupakan suatu beban yang harus dipikul, sehingga belajar terasa berat dan malas untuk dilakukan. Hal ini terlihat jelas, murid kurang menyimak saat belajar, tugas asal jadi yang penting selasai, apalagi pekerjaan rumah, jarang di kerjakan. Dinasehati berulangkali agar semangat dalam belajar, hasilnya tetap tidak berubah. Dicoba menggunakan media saat menerangkan pelajaran hasilnya tidak begitu signifikan, hanya sebagian yang giat belajar, yang lain tetap diam di tempat.
Bosan menghadapi situasi yang tidak kunjung berubah melihat semangat belajar murid yang kurang respon saat belajar. Menasehati dengan lembut tak berpengaruh, marah-marah malah makin parah. Menggunakan ice breacking agar tidak jenuh saat belajar sudah dicoba, menerangkan pembelajaran dengan media pun sudah namun hasilnya kurang memuaskan. Bingung harus berbuat agar murid memiliki semangat saat belajar. Mencari cara, usaha yang dapat merobah mindset murid saya agar semangat dalam belajar.
Teringat pesan dan nasehat almarhum ayah saya saat memotivasi saat saya dan adik-adik waktu sekolah dulu dengan bercita-cita. Kami disuruh menuliskan cita-cita kami di dinding kamar dan membacanya dengan diiringi doa. Berkhayal dengan cita-cita adalah dongeng pengantar tidur yang tidak pernah membosankan. Bermimpi dan teruslah bermimpi agar kalian semangat dan berusaha meraihnya. Mengajak murid bermimpi dengan bercita-cita, suatu ide patut untuk dicoba dan dipraktekan di kelas, semangat.
Keesokannya saya langsung beraksi, dengan bercerita tentang cita-cita, manfaat bercita-cita dan orang-orang sukses yang ada di sekitar. Menggali mimpi dengan menggenal profesi-profesi yang mereka minati. Tak terasa diskusi kami begitu hangat dan seru. Ternyata dengan membahas cita-cita semua murid aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya tentang cita-citanya. Alhamdulillah suatu permulaan yang bagus. Diakhir sesi pembelajaran saya mengambil poto masing-masing murid untuk tindakan selanjutnya.
Dengan bantuan seorang rekan guru yang pintar melukis saya meminta beliau mengambarkan pohon di dinding kelas . Pohon cemara nan hijau dan rindang, sebagai latar Pohon Cita-Citaku Kelas 3. Agar terlihat menarik poto murid dan cita-citanya saya tempelkan pada kertas origami yang berbentuk buah-buahan. Poho-pohon cita-cita terpajang indah di depan kelas kelas. Semoga dengan bercita-cita mereka lebih giat belajar.
Seperti yang pernah dilakukan almarhum ayah saya dulu, saya mengajak murid untuk selalu bermimpi dengan mengingat cita-cita. Hampir semua aspek saya kaitkan dengan cita-cita, mulai dari cara belajar, hobi, kebiasaan membaca, kerapian, kesehatan, kebiasaan hemat dengan menabung, kekusukan saat sholat dan berdoa. Ajaibnya semua yang saya ucapkan di respon dengan baik oleh murid saya, sehingga saya semakin semangat memotivasi mereka untuk meraih cita-cita mereka.
Disaat murid kurang serius ketika berdoa, saya memotivasinya dengan mengingatkan cita-citanya, Berdoa yang khusuk nak agar dipermudah dalam belajar. Apalagi jika mereka malas dalam belajar, sudah pasti saya mengaitkan dengan mimpi mereka “Ayo semangat belajar nak agar cita-cita yang kalian impikan dapat dicapai. Ayo nak berhemat dan menabung untuk melanjutkan sekolah. Jika ananda tidak mengerjakan PR terus mungkinkah kita bisa meraih cita-cita kita?
Bahkan orang tua murid saya undang ke sekolah untuk melihat cita-cita putra putri mereka. Dengan tujuan bekerja sama untuk mengawasi, memotivasi dan mendukung anaknya untuk belajar di rumah. Alhamdulillah dengan melihat cita-cita anaknya yang terpampang di muka kelas sabagian besar orang tua terlihat bahagia dan senang dan berjanji akan mendukungnya. Ada segurat harapan dan impian yang akan kami capai bersama yakni mewujudkan cita-cita anak-anak kami.
Sungguh luar biasa hasil yang saya dapatkan dengan adanya pohon cita-cita, sedeikit demi sedikit motivasi belajar dalam diri murid dapat saya rasakan. Mulai dari semangat belajar, cara belajar dan hasil belajar yang sudah mulai berubah ke arah yang lebih baik. Bahkan ada orang tua murid yang japri ke saya bahwa anaknya di rumah banyak perubahan dalam belajar karena ingin meraih cita-citanya.
Semoga dengan adanya pohon cita-cita di kelas dapat selalu menyemangati kami untuk terus belajar, demi mewujudkan impian dan harapan kami di masa akan datang, aamiin.