Siswa aktif belajar di kelas dengan tertib, memiliki kesadaran untuk belajar dengan atau tanpa adanya guru di kelas, mengajukan pertanyaan bermakna saat kegiatan belajar berlangsung, mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat, senantiasa memperhatikan saat guru sedang mengajar, memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, mampu bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik adalah impian semua guru. Begitu juga dengan guru-guru di SMPIT Gema Nurani, sangat berharap memiliki siswa dengan karakteristik demikian.
Pada kenyataannya, saat proses pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang menunjukkan antusiasme dan aktif di kelas, sebagian siswa lainnya cenderung pasif dan kurang menunjukkan keseriusan dalam belajar. Kemampuan siswa dalam menjawab dan mengajukan pertanyaan pun masih belum menunjukkan cara berpikir tingkat tinggi. Hal ini ditambah dengan minat membaca siswa yang masih kurang. Adanya kegiatan literasi yang diterapkan di sekolah belum mampu meningkatkan kompetensi literasi siswa. Siswa masih sangat tergantung pada materi yang diberikan oleh guru dan belum banyak yang mampu memanfaatkan sumber belajar lain sebagai referensi belajarnya.
Masa pandemi semakin menurunkan gairah belajar siswa, peralihan dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh membutuhkan adaptasi lebih tidak hanya bagi guru tetapi juga bagi siswa. Padahal dalam menghadapi tantangan globalisasi ke depan siswa memerlukan berbagai keterampilan yang harus dikuasainya agar dapat meningkatkan skill dan kompetensi untuk bersaing secara global. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan abad 21 yang terdiri dari keterampilan berkomunikasi, keterampilan berkolaborasi, keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta keterampilan berpikir kreatif dan inovatif.
Untuk meningkatkan keterampilan abad 21 siswa, SMPIT Gema Nurani melaksanakan suatu kegiatan yang diberi nama Student Project Program. Kegiatan ini dilaksanakan untuk seluruh siswa kelas 9 sebagai tugas akhir dan menjadi salah satu syarat kelulusan siswa.
Dalam kegiatan ini siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk kemudian dibimbing oleh seorang guru pembimbing dalam melakukan kegiatan proyek atau penelitian. Pada tahap awal siswa menentukan tema atau judul penelitian yang akan dilakukannya. Kemudian siswa mengkonsultasikan judul penelitiannya kepada guru pembimbingnya masing-masing. Secara rutin siswa dan guru pembimbing bertemu satu kali setiap pekan untuk mendiskusikan penelitian ataupun proyek yang sedang dikerjakan.
Sebagai contoh, salah satu siswa melakukan penelitian dengan judul “Pemanfaatan Sampah Dapur untuk Dijadikan Pupuk Cair MOL (Mikro Organisme Lokal).” Dalam penelitiannya siswa tersebut memanfaatkan sampah limbah dapur untuk difermentasi menjadi pupuk cair. Penelitian ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 bulan untuk dapat dihasilkan pupuk cair MOL. Setelah 2 bulan, penelitian dilanjutkan dengan mengujicobakan pupuk cair tersebut pada tanaman kangkung. Hasilnya pertumbuhan tanaman kangkung menunjukkan hasil yang baik dan tidak kalah jika dibandingkan dengan tanaman kangkung yang diberi pupuk kimia.
Contoh lainnya adalah penelitian yang berjudul “Pengaruh Keharmonisan Keluarga Terhadap Perilaku Kenakalan Remaja di SMPIT Gema Nurani.” Dalam penelitian tersebut siswa mencoba mengamati perilaku-perilaku kenakalan remaja yang terjadi di SMPIT Gema Nurani seperti berkelahi, perundungan, mencuri, menonton video porno, main game, dan lain-lain. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenakalan remaja, salah satunya yaitu faktor keharmonisan keluarga. Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar siswa memiliki keluarga yang harmonis sehingga tidak terlalu signifikan dalam terjadinya kasus kenakalan remaja.
Selama proses berjalannya penelitian, guru pembimbing berperan memberikan bimbingan, masukan, dan saran agar penelitian yang dilakukan siswa sesuai dengan prosedur penelitian yang seharusnya. Proses penelitian dan pengumpulan data biasanya berlangsung di semester ganjil, sedangkan pengolahan data, analisis dan kesimpulan dilakukan di semester genap.
Pada kegiatan ini siswa tidak hanya melakukan tahap-tahap penelitian, tetapi siswa juga menuliskan laporan penelitiannya dalam bentuk karya ilmiah yang terdiri dari 5 bab, yaitu pendahuluan, kajian teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta kesimpulan. Setelah selesai melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah, siswa akan dijadwalkan untuk mengikuti seminar hasil yang akan dihadiri oleh beberapa pihak, antara lain siswa yang bersangkutan, guru pembimbing sebagai moderator, guru penguji, tim monitoring sekolah, dan orang tua siswa. Seminar dilaksanakan secara terbuka di ruang meeting virtual karena masih dalam masa pembelajaran tatap muka terbatas.
Hasil dari kegiatan Student Project Program ini adalah siswa mampu melakukan beberapa keterampilan abad 21 seperti mampu berpikir kritis dan memecahkan masalah saat menemukan bahwa penelitian yang dilakukan hasilnya berbeda dengan referensi yang didapat, sehingga siswa mampu menganalisis dimana letak kesalahan yang dilakukan dalam penelitiannya. Siswa juga mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam menentukan judul penelitian, terutama penelitian-penelitian yang berkaitan dengan proyek atau produk yang dihasilkan (misalnya membuat minyak atsiri, membuat sereal dari kulit pisang, membuat aplikasi alarm menggunakan android studio, membuat animasi menggunakan aplikasi Blender dan lain-lain).
Dari segi keterampilan berkomunikasi dan public speaking, siswa mampu melakukan presentasi hasil penelitian dan menjawab pertanyaan dari penguji serta mempertahankan pendapatnya di hadapan guru penguji dengan baik. Selain itu, dalam penulisan karya ilmiah siswa juga dilatih untuk meningkatkan kemampuan literasinya dengan mencari teori dari berbagai sumber, dan belajar bagaimana melakukan proses berpikir secara ilmiah.
Kegiatan Student Project Program ini mendapatkan tanggapan yang positif dari beberapa pihak, khususnya orang tua yang menyaksikan langsung bagaimana kemampuan dan penampilan siswa ketika mempresentasikan hasil penelitiannya seorang diri di hadapan guru penguji. Mengingat berbagai respon positif yang ada, maka agenda ini insyaa Allah akan terus dilaksanakan, meskipun masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan.