Saya guru TK Abadi Perkasa 01 KM-43, saat ini saya menjadi guru kelas K2 Palembang atau yang biasa disebut dengan TK B. sebagai guru saya menginginkan murid yang gemar membaca, karna membaca adalah jendela dunia. pada usia seperti ini tidak mudah untuk memperkenalkan kebiasaan membaca tetapi bagi saya dimasa emas inilah anak-anak diberikan pondasi agar dimasa yang akan datang mereka menjadi anak yang bertanggung jawab, disiplin dan cerdas. Apalagi murid yang saya bimbing tidak semuanya dari kalagan karyawan PT. ILP, ada beberapa anak yang dari kampung. Untuk anak yang dari kampung rata-rata mereka masih sangat minim dalam pengenalan huruf, bahkan mereka berkata ” Bu guru saya tidak bisa membaca, saya ngak suka bu guru “, sebagai guru saya sangat sedih dan prihatin mendengarnya.
Dari kejadian-kejadian yang saya alami, saya mulai berfikir ini adalah tantangan bagi saya dalam mendidik anak-anak usia dini. Akhirnya saya mulai mencari cara bagaimana agar anak didik saya menyukai kegiatan membaca tanpa merasa terbebai dan menderita.
Saya mulai mencari buku-buku cerita menarik untuk anak usia dini di perpustakaan sekolah, setelah saya menemukan buku-buku tersebut saya bawa ke kelas, dan setiap hari buku cerita tersebut saya letakkan dilantai kelas untuk melihat adakah murid-murid saya tertarik dengan buku cerita bergambar ini, selanjutnya saya membuat bermacam-macam suku kata kemudian saya print dan saya tempel di dinding dan meja kelas, yang terakhir saya buat kesepakan disetiap akhir kegiatan sebelum pulang pembiasaan membaca suku kata di papan tulis, dengan menawarkan siapa yang berani membaca nanti akan jadi anak yang pintar.
Hari demi hari mereka terlihat banyak sekali perubahan. Setiap harinya mereka semakin bersemangat untuk belajar membaca. Dan alangkah bahagianya saya melihat mereka jadi berlomba-lomba untuk membaca. Buku cerita dan tulisan-tulisan di dinding kelas yang tadinya hanya dilihat sepintas oleh mereka sekarang tulisan-tulisan tersebut menjadi idola mereka. Bahkan untuk pembiasaan setiap hari setelah kegiatan tidak saya lakukan, mereka berbalik menuntut saya dan berkata ” Bu guru kok hari ini kita tidak membaca, sayakan sudah hebat membacanya, saya suka membaca bu guru, ayo kita membaca bu guru”. Wooow luar biasa kalimat ini saya dengar dari mereka sampai merinding karena bahagianya saya bisa melihat mereka bahagia dan antusias untuk membaca. dari usaha dan aksi yang sudah saya lakukan tadi sekarang saya hanya tinggal melihat dan menyaksikan mereka membaca. Saya hanya menyiapkan dan mereka berusaha dari dirinya sendiri sehingga mereka bisa membaca dengan cara yang merdeka tanpa ada suatu paksaan.