Mandiri Belajar Membuat Presentasi Tentang Asean

Salah satu dampak pandemi covid-19 dalam pendidikan selama dua tahun ini adalah penurunan capaian belajar. Kreativitas guru dalam menyajikan pembelajaran yang menarik penting dilakukan supaya murid tidak merasa jenuh sehingga learning loss bisa diminimalisir. Harapannya murid bisa mengikuti pembelajaran dengan antusias supaya tujuan pembelajaran tercapai.

Di lain sisi, dampak pandemi membuat pemanfaatan teknologi meningkat pesat. Sekolah kami menyediakan LMS di mana segala informasi terkait pembelajaran tersedia di sana. Mau tidak mau, murid pun terbiasa dengan perkembangan teknologi di bidang pendidikan. “Ajarilah anak–anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan di zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” (Ali bin Abi Thalib). Murid-murid menjadi terampil dalam mengoperasikan gawainya saat PJJ.

Pada pembelajaran tematik muatan IPS kelas VI, murid belajar karakteristik Negara-negara di Asia Tenggara. Saya mencoba memfasilitasi belajar murid secara campuran, asinkron dengan mengirimkan video pembelajaran untuk disimak mandiri juga menginformasikan murid untuk membaca materi yang ada di buku. Saat sinkron, dalam gmeet kita tanya jawab dan diskusi. Ternyata murid kurang termotivasi belajar menggunakan metode tersebut. Pertama dari kuantitas materi yang banyak. Murid jenuh menyimak video yang lama dan membaca materi. Kedua, strategi belajar yang digunakan kurang membangkitkan motivasi belajar karena sudah sering digunakan.

Dari pengalaman itu saya berempati dengan mereka dan mulai merancang strategi pembelajaran lain. Strategi awal saya membagi mereka menjadi 10 kelompok. Setiap kelompok akan membuat presentasi masing-masing sesuai Negara ASEAN yang didapat. Media yang digunakan saya bebaskan, bisa manual dengan kertas manila atau dengan digital memanfaatkan berbagai aplikasi. Nyatanya semua kelompok memilih presentasi digital. Mereka mengeksplor fitur-fitur menarik yang mendukung kreativitas mereka dalam membuat presentasi. Selain itu karena kerja kelompok maka perlu ada koordinasi antaranggota, mereka membuat tautan gmeet/zoom sendiri, juga vc grup wa. Komunikasi antarteman yang minim selama pandemic kini dibangkitkan kembali sehingga kembali intim.

Setelah batas waktu yang telah disepakati, murid mempresentasikan hasil karyanya dalam kelas sinkron. Luar biasa hasil karyanya, ada yang bentuk ms.word, pdf, foto, bahkan video lengkap dengan audionya. Mereka saling memberikan tanggapan dan apresiasi karya teman lainnya. Semuanya menunjukkan antusiasme dalam belajar. Hal ini menggembirakan buat saya sebagai guru. Mereka belajar tidak sekedar mengerjakan tugas tetapi mereka memperoleh pengalaman langsung dalam proses belajarnya. Mereka dapat meningkatkan keterampilan berpikirnya, komunikasinya, dan kreativitas berkarya.

“Membuat presentasi menyenangkan sekali, saya dapat belajar desain yang keren”, ungkap salah satu murid.

Meski ada keraguan di awal dengan kemampuan murid, nyatanya karya mereka menakjubkan. Murid-murid kini adalah generasi milenial, yang dengan mudah sekali paham dengan teknologi. Inovasi guru dalam pembelajaran bukan hanya untuk kepentingan kompetisi namun harus membentuk skill kreatif bagi peserta didik, meningkatkan kecakapan hidupnya. Jangan membiarkan murid dicekam kebosanan karena materi berupa teks dan peserta didik diharapkan membaca materi yang dibagikan dan kemudian memberikan sekedar tugas seadanya.

Pelajaran yang saya dapatkan setelah melakukan praktik baik tersebut adalah sebagai guru kita harus lebih empati dengan murid. Pahami profil dan kebutuhan murid supaya kita dapat memberikan solusi permasalahan. Guru sebagai mentor murid harus membantu murid belajar. Selain itu, kita berhak merdeka belajar untuk meningkatkan keterampilan dan profesionalisme kita sebagai guru. Mengintegrasi teknologi saat pembelajaran dapat menjadikan kita lebih berdaya dan kreatif.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top