Literasi Numerasi Hingga Telusuri Digital

Lomba dengan tema “The Power of Kepekso” merupakan lomba bergengsi, karena sebelum mengikutinya, harus melewati syarat yang super ketat. Salah satunya adalah peserta harus lolos tantangan menulis selama 90 hari. Dalam waktu tiga bulan  itu peserta tidak tidak boleh berhenti menulis. Tulisan yang di posting di blog Gurusiana adalah bukti bahwa peserta menulis tiada henti. Amazing bagi yang bisa melalui tantangan itu. Karena di tengah perjalanan tantangan itu, banyak peserta yang gugur, lupa tidak menulis satu hari atau alasan lainnya sehingga tidak ada postingan di Gurusiana. Mesin pencatatnya adalah Gurusiana. Disana semua postingan peserta dapat dilihat, tidak ada manipulasi, tidak ada dusta diantara peserta atau penulis.

Tantangan yang terbagi menjadi tiga babak ini sungguh haru biru, penuh sedu sedan, hingga perjuangan berdarah-darah. Babak pertama menulis 30 hari dengan piagam Biru, 60 hari piagam Perak, dan puncaknya 90 hari peserta mendapatkan piagam Emas. Macam-macam kisah sepanjang kita mengikuti tantangan menulis  demi sebuah tiket mengikuti lomba kali ini. Tiap hari ada saja cerita dari peserta yang terjun bebas, akhirnya remidi. Padahal sudah memasuki hari-hari terakhir menuju Emas.

Pengalaman yang berkesan selama mengikuti tantangan ini adalah ketika hujan sangat lebat sejak pulang sekolah, listrik padam, otomatis jaringan internet terputus. Jam 23.05 baru bisa posting tulisan. Bayangkan,  menunggu dengan kantuk yang mendera.

Ketika mengajukan piagam peserta Webinar II dirasa parah abis. Karena salah satu syarat mengajukannya harus ada bukti telah menulis puisi di Gurusiana. Dikirim linknya, selain mengirimkan rangkuman webinar. Macam-macam saja tantangan yang diajukan oleh CEO. Seumur hidup, baru hari itulah menulis puisi yang sesungguhnya. Sungguh-sungguh puisi. Judulnya  Ketika Raga Berjarak. Selain itu  Rumah Surga adalah tulisan bersambung ditulis bila tidak muncul ide hari itu. Semoga bisa terbit menjadi buku individu.

Webinar MediaGuru juga menjadi kesan yang lucu. Pada webinar I seluruh peserta tampil di layar, lalu selfi untuk lomba. Ketika Webinar II lain lagi. Sehubungan jumlah pesertanya banyak, maka yang tampil di layar hanya narasumber dan moderator. Para peserta heboh di WA grup, kenapa dirinya tidak muncul. Tiwas sudah dandan maksimal, standby sejak beberapa menit sebelum acara dimulai. Siap untuk selfi lagi. Demikian juga dengan Webinar III, yang dapat tampil di layar monitor hanya narasumber saja, para peserta hanya menyimak.

Meskipun peserta hanya dapat menyimak, tapi operator dapat melihat semua peserta melalui monitornya. Makanya sekali waktu mas Eko Prasetyo mengulas tentang etika ketika mengikuti webinar. Pak Ihsan juga mengingatkan, meski tidak tampil di layar, peserta harus berpakaian rapi dan sopan.  Kita juga tidak boleh meninggalkan acara selama webinar berlangsung, karena pernah ketika webinar berlangsung operator tidak melihat pesertanya, lalu ditandai, mana nih orangnya?

Piagam Biru, Perak dan Emas yang diperoleh juga merupakan sebuah penghargaan bagi peserta atas kedisiplinannya dalam menulis. Peserta yang mendapatkan piagam tersebut adalah yang tidak pernah bolong menulis satu haripun. Pengajuannya adalah dengan mencantumkan link tulisan harian kita. Jika ada satu saja link yang tidak terisi itu menandakan penulis absen, tidak menulis. Akhirnya harus remidi. Menulis lagi dari hari pertama. Pengalaman ini adalah pengalaman yang paling menyakitkan, menyedihkan dan membuat patah semangat. Terbayang harus mulai dari pertama. Tapi itu adalah ujian. Seru sekali kalau sudah bertemu dengan yang terjun bebas seperti ini. Bahkan  di hari ke 89.

Berpacu dengan tadarus Al-Qur`an juga kesan selama mengikuti tantangan menulis ini. Jika kita dapat mendisiplinkan diri untuk menulis, juga harus disiplin membaca ayat-ayat Al-Qur`an.

Hikmah positif dari mengikuti tantangan menulis adalah meningkatkan budaya membaca, menulis hal yang positif dan belajar menggunakan alat digital. Karena semua yang kita lakukan tidak dapat lepas dari itu. Mulai dari menulis naskah, swasunting hingga posting ke Gurusiana dan MediaGuru ataupun ketika mengajukan formulir yang berhubungan dengan menulis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top