LIBUARAN TANPA GAWAI (GADGET)
TAHAP AWAL
Libur telah tiba, Selama 2 minggu akan bersama keluarga, dengan 3 anak yang sudah masuk usia Sekolah Dasar kelas 4 dan kelas 6. Sedangkan yang paling kecil masih 4 Tahun. Istri seorang guru SMP, sama dengan saya, namun di sekolah yang berbeda.
Gadget akan menguasai ketiga anak akibat dari masa pandemik sebelumnya yang menggunakan gadget sebagi sarana untuk belajar. HP dan Laptop sudah menjadi kebutuhan bermain bagi anak-anak sekarang. Setiap hari dan setiap ada kesempatan mereka bertiga selalu memangfaatkan HP atau laptop untuk bermain, meskipun di sela-sela waktu yang lepas dari kontrol kami sebagi orangtuanya. Kadang mereka bisa berbagi, adakalnya saling berebut meskipun diantara mereka sudah memegang HP atau laptop. Ada perasaan puas memakai HP karena lebih banyak gamenya dibanding laptop yang hanya bisa menonton youtube.
TANTANGAN
Meminimalisir penggunaan hp menurut saya sangat penting demi kesehatan anak, baik kesehatan mata dan mental mereka karena pengaruh buruk dari konten yang tidak mendidik di social media. Sayangnya, batasan-batasan yang kami berikan sebagia orangtua akan terlupakan saat mererka memegang HP atau laptop.
Gawai atau gadget seakan sudah menjelma menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat zaman sekarang. Seringkali, bahkan tanpa disadari, kita sudah menggunakan gawai selama lebih dari 4 jam dalam sehari, atau mungkin lebih lama lagi dari itu. Untuk menghadapi hal itu, Anda dituntut untuk terus waspada dan berhati-hati. Pasalnya, penggunaan gadget secara berlebihan berhubungan erat dengan kerusakan mata atau penglihatan.
Oleh sebab itu, ketahuilah bahaya, tips, serta bagaimana mencegah kerusakan mata akibat main gadget lewat uraian berikut ini. Perlu diketahui, kebiasaan menggunakan gawai dalam waktu lama dapat menimbulkan pengaruh buruk terhadap kesehatan mata. Berikut adalah bahaya kesehatan yang dapat merusak kesehatan mata akibat pakai gadget terlalu sering.
- Sindrom Mata Kering
Sindrom mata kering menujukkan adanya gangguan pada sistem produksi maupun distribusi air mata. Di mana gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam penyakit (multifaktorial).
Kondisi mata kering juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata dan menyebabkan pandangan menjadi buram. Jika dibiarkan, mata kering bisa berujung pada kerusakan lapisan kornea mata secara permanen. Keluhan atau gejala yang sering terjadi pada kasus mata kering adalah sebagai berikut:
- Rasa perih dan kekeringan pada mata.
- Terasa seperti ada benda asing atau sensasi permukaan mata berpasir.
- Mata merah.
- Sering berair.
- Iritasi mata.
- Mata silau.
- Penglihatan sedikit terganggu.
Penggunaan gadget secara berlebihan diketahui berkaitan dengan sindrom mata kering akibat frekuensi berkedip yang otomatis berkurang. Padahal, kedipan mata sangat berperan dalam menyebarkan air mata yang diproduksi oleh kelenjar di mata dan untuk membasahi permukaan mata.
- Rabun Jauh (miopia)
Miopia atau rabun jauh, merupakan kondisi penglihatan yang buram saat melihat benda-benda yang berjarak jauh. Meski begitu, mata tetap mampu melihat jelas benda yang berada di jarak dekat. Beberapa penelitian terbaru menemukan, aktivitas melihat jarak dekat yang berlebihan (extensive near work), menjadi salah satu faktor yang menyebabkan rabun jauh. Keadaan tersebut seringkali disebabkan karena penggunaan handphone atau gadget, yakni ketika Anda beraktivitas melihat layar gawai dengan jarak cukup dekat dan dalam waktu lama.
- Mata lelah
Saat mata terasa lelah, tegang, serta pandangan menjadi kabur setelah bekerja dalam waktu yang lama, maka kemungkinan besar Anda sedang mengalami astenopia. Astenopia atau eye strain adalah kondisi yang terjadi ketika mata mengalami kelelahan setelah beraktivitas secara berlebihan. Melihat gadget terlalu lama juga sering dikaitkan dengan terjadinya kondisi ini.
- Degenerasi sel retina (Age Related Macular Degeneration)
Penelitian terbaru mengaitkan risiko penyakit kerusakan sel retina (ARMD) bisa muncul dengan cepat akibat menggunakan gawai secara berlebihan. Kondisi tersebut disebabkan oleh sinar biru yang dipancarkan oleh layar gadget, yang ketika diteliti secara in vitro, ternyata dapat merusak sel-sel makula yang ada di retina. Meski masih butuh penelitian lanjutan, hasil studi tersebut semestinya harus diwaspadai dan dihindari risikonya. (dikutip dari https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3620360/tips-aman-bermain-gawai-agar-tak-merusak-mata)
AKSI
Membuat kesepakatan dengan anak-anak diawal liburan, dilakukan setelah sholat Magrib pada Malam Sabtu setelah terima raport.
Bunda : “Kakak dan Mas dipanggil Ayah”.
Kakak: “Baik, Bunda”. Kakak baru naik kelas 6 SDIT Al Mughni di Jakarta Selatan, dia adalah anak kami yang pertama, yang saya kasih nama Nisrina Syaza Aarifah, perempuan berusia 10 Tahun mau 11 tahun ditahun ini.
Mas : “Siap, Bunda”. Namanya Fadlan, lengkapnya Muhammad Fadlan Maarif, dia berusia 9 Tahun pas Tanggal 6 Bulan Juni kemarin.
Adik adalah anak terakhir yang baru berusia 4 Tahun nanti di Tanggal 8 Agustus tahun ini. Dia bernama Naura Nada Aarifah, hanya mengikuti kedua kakanya.
Ayah:” Anak-anak Ayah dan Bunda, besok mulai libur sekolah, Ayah ingin Kakak dan Mas serta Adik tidak main Gadget yang berlebihan karena bahaya jika berlebihan. Apa semua setuju…?”
Anak-anak dan Bunda: “Setuju Yah”.
Kakak: ”Yah, boleh tidak sebelum masuk liburan, kita jalan dulu ke Bogor atau Bandung…?”
Bunda: “Baik, kebetulan Bunda sudah merncanakan dan booking Hotel di Bogor, untuk Hari Sabtu malem Minggu, nanti kita bisa renang di hotel”.
Anak-Anak: “Alhamdulilah”. Jawab mereka kompak.
Ayah: “Alhamdulillah, mulai hari senin besok kita bikin jadwal ya, Pagi setelah sholat Subuh hafalan, terus minumn susu dan sarapan roti atau kue, kita lanjut Olahraga jalan kaki dan main Ping pong di PTM Bersatu” (Tempat untuk latihan Tenis Meja), kebetulan deket rumah, saya sudah minta izin ke pengurus PTM Bersatu. “Setelah olahraga kita pulang sambil istirahat dan santai, mandi dan makan siang, boleh nonton TV bukan gadget, setelah sholat Dluhur kita istirahat, bangun tidur sholat Ashar baca buka pengetahuan boleh nonton TV atau buka Youtube dari TV, sambil makan sore sampai Magrib, Setelah Magrib Sholat berjamaah dilanjut ngaji Al Quran sampai Isya, setelah Isya sholat berjamaah waktu santai boleh nonton TV dan buka Youtube di TV sampai Jam 21.00 WIB, persiapan tidur, Bagaimana anak-anak…? setuju”.
Kakak: “Tidak ada HP ya Yah….?”
Ayah: “Tidak, kita lagi puasa HP”.
Bunda: “Boleh, tapi tidak lebih dari 1Jam dan tidak berebut, Kalo terjadi keributan, Bunda ambil HP-nya, OK…?” jelas Bunda dengan tegas.
Kakak dan Mas saling pandang dan senyam-senyum sambil berfikir,….
Mas: “Tapi… Bund jika adik ngerecokin gimana…?”
Bunda: “Resiko…. Jika adik sampai nangis HP disimpan Bunda lagi”. Dengan Tegas Bunda menjelaskan.
Anak-anak hanya bisa mengangguk setuju. Hari Senin-Jum’at Alhamdulillah berlalu dengan baik dan tidak ada perdebatan yang berarti. Mereka bertiga bisa mengikuti jadwal yang sudah dibuat bersama. Setiap setelah selesai sholat Magrib saya selalu meluangkan waktu nuntu refleksi kegiatan seharian. Ada beberapa kelonggaran yang terpaksa diberikan, yaitu jajan waktu istirahat di PTM dan penggunaan HP disela-sela kegiatan terjadwal yang mereka bisa manfaatkan. Itu pun tidak lebih dari 1 jam per harinya.
Tugas Bundanya menyiapkan makan dan bersih-bersih rumah dan dibantu Mas dan Kakak yang agak sedikit dipaksa sambil belajar urusan rumah, terutama Kakak yang sering dipanggil bundanya.
Refleksi ba’da sholat Magrib telah selesai Bundanya minta waktu.
Bunda: “Besok pagi kita ke Puncak, Bunda harus mendampingi anak-anak murid Bunda yang akan mengadakan perpisahan di Vila Bumi Athala, Ayah dan anak-anak boleh ikut dan di sana ada kolam renangnya”. Jelas bundanya.
Kakak: “Beneran Bunda…?”
Mas: “Saya mau latihan berenang lagi…”.
Bunda: ”Masa Bunda bohong…?”.
Anak-anak: “Alhamdulillah…”.
PERUBAHAN
Alhamdulillah setelah, pulang dari Puncak anak-anak mulai terbiasa tidak menggunakan gadget terus menerus. Mulai terbiasa membaca buku yang sudah dipersiapkan bundanya dan selalu bertanya dengan kritis.
Buku-buku yang telah dipersiapkan bundanya tentang sains Al Quran, buku dengan gambar-gambar yang bagus dan dibahas di Al Quran. Bundanya ingin anak-anak membuka hasanah keilmuan sains dari Al Quran.
Kebugaran anak-anak terasa begitu jelas. Setelah pulang dari hotel di Bogor anak-anak terlihat batuk dan demam. Tetapi setelah liburan seminggu dan renang di Puncak, mereka Alhamdulillah lebih bugar. Semoga kita semua bisa menjadi teladan bagi anak-anak kita semua. Kedisiplinan kita tidak membuka HP di depan mereka juga mempengaruhi mereka.
Seiring perkembangan anak-anak kita, mari kita menjadi teladan mereka; menjadi kebanggan mereka… Aamiiin….
DEMIKIAN DAN SEKIAN, SEMOGA MENGINSPIRASI….