Lantaiku

Pukul 07.30 lonceng berbunyi, saya pun bergegas memasuki ruangan dan saya berharap kelas sudah dalam keadaan bersih dan rapi. Tapi setelah saya sampai dikelas alangkah terkejutnya saya terdapat banyak bercak atau bekas tapak kaki di lantai. Alhamdulillah setelah mendapat perehapan sekolah, lantainya menjadi keramik.

Saya bertanya kepada siswa, apakah tadi pagi tidak dibersihkan atau dipel? Salah seorang siswa menjawab sudah Pak. Tetapi anak laki laki tadi bermain bola dan masuk tidak mencuci kakinya. Baiklah kalau begitu kita akan membuat kesepakatan kelas. Bagaimana setuju? Kira-kira apa yang akan membuat lantai kita selalu terjaga bersih? Kemudian semua siswa menjawab kalau keluar pakai sendal pak, baiklah kalau begitu mulai besok semua siswa selain memakai sepatu juga membawa sendal ya.

Keesokan harinya saya melihat ternyata belum semua siswa membawa sendal, alhasil lantai juga masih belum sepenuhnya bersih. Saya juga menghimbau kembali agar kiranya siswa dapat menjaga kebersihan kelas agar nantinya dalam melaksanakan pembelajaran terasa nyaman dan juga menyenangkan, karna kebersihan sebagian dari iman.

Alhamdulillah setelah saya sering mengingatkan kepada setiap siswa yang belum membawa sendal agar kiranya membawa sendal guna dipakai ketika keluar dari ruangan, sekarang sudah berjalan. Lantai Selasar, ruangan sudah nampak bersih dan harum, siswa juga tidak tiap hari untuk mengepel atau membersihkannya. Saya juga melihat para siswa senang dan saling mengingatkan kepada teman-temanya untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah khususnya lantai.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top