MURID ANTUSIAS BELAJAR DENGAN STRATEGI
KUIS KERJA KELOMPOK
AWAL :
Sebagai Guru saya memiliki keinginan agar murid – murid bisa antusias dalam belajar khususnya siswa saya kelas VI SDN 071024 Tanayao Kecamatan Tuhemberua Kabupaten Nias Utara Propinsi Sumatera Utara. Siswa yang jauh dari perkotaan dan latar belakang pendidikan orangtua siswa yang rata -rata relatif rendah membuat siswa saya kurang lancar dan berani berbicara dalam membuat pertanyaan – pertanyaan sacara lisan baik kepada guru maupun kepada teman kelasnya karna terkendala tidak biasa menggunakan bahasa indonesia dalam kehidupan sehari – hari. Sehingga saya merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas dalam bentuk diskusi kelompok dan hasil diskusi kelompok masing – masing membuat pertanyaan dari buku pelajaran akan di tanyakan kepada kelompok yang lain dalam bentuk kuis. Dengan membiasakan murid belajar bertanya dengan menggunakan bahasa indonesia yang baik, maka lama -kelamaan siswa akan berani berargumen dan membarikan pertanyaan dan jawaban dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan benar.
TANTANGAN :
Merencanakan strategi pembelajaran hal yang baru bukan berarti tahap untuk mencapai sesuai dengan yang diharapkan dapat langsung berhasil. Karakter dan latar belakang murid yang berbeda – beda membuat kondisi pada awalnya kurang kondusif, dimana pertanyaan dan jawaban siswa yang menggunakan bahasa indonesia yang kurang sempurna mengundang tawa dari siswa yang lain dan rasa minder bagi siswa yang tidak lancar bahasa Indonesia. Pada strategi pembelajaran ini membuat siswa terlatih untuk berbicara, belajar menghargai pendapat teman dan momen belajar seperti Permainan/game nyata. Kondisi tempat tinggal murid yang jauh dari sekolah, yang mana setiap harinya suka terlambat disekolah bahkan ketika hujan tidak hadir disekolah membuat mereka lebih bersemangat karna motivasi dari temen -teman kelompoknya sendiri dimana kesepakatan awal yang di buat bersama – sama siswa dan guru, jika salah seorang siswa di kelompknya tidak hadir atau terlamabat maka kelompoknya akan di diskualifikasi dan tidak boleh ikut kuis pada hari tersebut.
AKSI :
Langkah Pertama, Membentuk kelompok belajar dengan menyeimbangkan kualitas atau kecerdasan murid berdasarkan nilai rapor kelas 5 sebelumnya. Dimana dalam setiap kelompok ada siswa yang pintar sedang dan kurang.
Langkah Kedua, Masing – masing kelompok membaca dan menuliskan pertanyaan dalam bahasa sendiri dari buku pelajaran dengan dibatasi 20 soal dalam setiap subtema dari 6 pembelajaran. Masing -masing menyepakati mana soal yang merupakan materi yang bermanfaat dan menuliskan dalam buku tugas masing -masing dan secara bergantian harus terlibat menulis dengan menyesuaikan jumlah banyak anggota kelompok dengan jumlah soal yang ditulis pada selembar kertas untuk diserahkan kepada guru sebagai bentuk laporan bahwa tugas kelompok sudah selesai dikerjakan.
Langkah Ketiga, setiap kelompok melaksanakan simulasi dengan mencoba menanyakan soal yang telah di buat oleh kelompok sendiri dan di jawab oleh anggota kelompok dengan cara bergantian dengan menuliskan berapa nilai perolehan yang dicantumkan dalam lembar penilaian simulasi kelompok.
Langkah Keempat, Pelaksanaan kuis kerja kelompok. Bentuk pelaksanaan kuis terdiri dari tiga versi. Versi pertama di istilahkan “Pertanyaaan wajib” dimana salah seorang kelompok bertanya kepada kelompok yang lain dengan menggunakan soal kelompok yang ditanyakan secara bergiliran. Jika kelompok yang wajib ditanya, menjawab benar maka nilai dituliskan 200 dengan simbol masing – masing nama siswa yang telah disepakati di tabel kuis kerja kelompok oleh guru di papan tulis yang telah disediakan. Jika kelompok bukan wajib di tanya ( lemparan ) menjawab benar maka nilai dituliskan 100 dengan simbol masing – masing nama siswa yang telah disepakati di tabel kuis kerja kelompok oleh guru di papan tulis yang telah disediakan. Versi kedua hampir sama dengan versi pertama sistem penilaiannya, yang membedakan adalah soal yang di bacakan atau di tanyakan kepada kelompok lain adalah soal yang di buat sendiri oleh masing – masing kelompok secara bergiliran. Versi ketiga adalah “ Pertanyaan rebutan “ dimana masing – masing kelompok mengutus satu orang kedepan sesuai urutan di kelompoknya sendiri secara bergantian. Soal di bacakan oleh guru dengan memilih salah satu soal dari hasil semua kerja kelompok dan dibacakan dengan durasi hitung mundur dari lima, jika benar di jawab oleh utusan masing -masing kelompok maka nilainya 200, jika salah jawab oleh utusan masing -masing kelompok maka nilainya minus 100.
Siswa sangat antusias dengan strategi pembelajaran ini dimana masing -masing kelompok yang berhasil akan diberikan tepuk tangan secara serentak dan nilainya langsung ditulis tabel penilaian kelompok dengan simbol namanya masing -masing sedangkan jika menjawab salah tidak boleh di cemooh sesuai dengan kesepatan awal. Banyak siswa yang selalu berharap kalau bisa kegiatan kuisnya diisi saat istarahat bahkan kalau guru bidang study yang lain tidak masuk kelas sangat senang dan berharap bisa di isi kuis kerja kelompok. Saya merespon siswa yang semangatnya sangat tinggi bahkan persaingan sehat dengan selalu di ingatkan bahwa kita tidak perlu sombong dan angkuh ketika kita mampu sesuatu hal. Kita dalam kelompok harus berkolaborasi dan merangkul teman -temannya yang kurang dengan bertindak sebagai tutor sebaya dalam kelompoknya sendiri.
PERUBAHAN :
Seperti saya tuliskan sebelumnya bahwa tujuan strategi pembelajaran ini supaya ada antusias belajar siswa meningkat. Terbukti dengan pelaksanaan strategi ini banyak siswa yang kadang hanya diam dan menjadi pendengar setia dalam kegiatan pembelajaran sebelumnya, berubah drastis menjadi siswa yang aktif dan tidak mau ketinggalan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan sekalipun jawaban yang di sampaikan kurang sempurna.
Siswa mengerti betapa pentingnya mendengar oranglain ketika berbicara sehingga bisa merespon dan memberi tanggapan apa yang disampaikan. Selain itu saat menyanggah atau bertanya kepada teman kelompok siswa terbiasa dengan etika berbicara yang baik dan dengan bahasa indonesia sekalipun bukan itu bahasa di rumah dalam kehidupan sehari – hari.
Pelaksanaan strategi pembelajaran kuis kerja kelompok banyak pengalaman baru yang bisa didapat oleh siswa seperti pentingnya kerjasama ; dimana selain kerjasama di butuhkan untuk mendapatkan nilai, setiap anggota kelompok dibutuhkan kerjasama untuk tetap hadir setiap harinya karna salah satu syarat supaya tidak didiskualifikasi kelompokknya saat mengikuti kuis untuk hari tersebut.
Sebagian besar siswa ketika jam istrahat berbondong – bondong di pintu untuk menenonton keseruan kuis kerja kelompok karna saat mau istrahat saya selalu memilih kuis versi ketiga sehingga siswa serasa sedang mengikuti lomba cepat tepat. Bahkan tidak lepas kemungkinan juga beberapa guru pernah saya ajak untuk menyaksikan dan menceritakan apa yang membuat siswa saya selalu bahagia. Sebagian bapak / ibu guru merespon baik strategi pembelajaran ini karna banyak pengalaman dan pembelajaran bermakna yang ditimbulkan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Berharap strategi pembelajaran ini bisa di terapkan minimal mulai kelas 4 SD samapi dengan kelas 6 SD di SDN 071024 Tanayao – Nias Utara.
Saya secara pribadi sampai sekarang masih bertanya – tanya apa judul yang paling tepat untuk kegiatan atau strategi pembelajaran ini, karna kegiatan pembelajaran ini di kembangkan berdasarkan ide dan pengalaman dilapangan tanpa membaca pedoman buku karya ilmiah yang lengkap. Sehingga sumbangan pemikiran dan pendapat dari siapapun yang membaca tulisan ini bisa menyempurnakan strategi pembelajaran dan penulisan praktik baik yang telah saya lakukan di sekolah saya khususnya di kelas saya 6A SDN 071024 Tanayao, Nias Utara – Sumatera Utara.https://docs.google.com/document/d/1kIISTkVhdXd9xoIioXf2M3xD5t8CvOwbcwwgD3yHd_8/edit?usp=sharing