Belajar merupakan suatu proses interaksi yang kompleks antara peserta didik dengan pengetahuan yang dipelajarinya. Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh media yang digunakan. Media pembelajaran tersebut bisa berupa media elektronik, non-elektronik, dan media sederhana. Media yang digunakan dalam pembelajaran hendaknya dipilih sesuai dengan kebutuhan guru dan kebutuhan peserta didik. Guru dituntut agar mampu menggunakan, bahkan membuat media pembelajaran. Pemakaian media pembelajaran yang menarik, inovatif, dan berdaya guna dapat membangkitkan keinginan, minat peserta didik, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta bahkan membawa pengaruh psikologis peserta didik. Selain itu, penggunaan media dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahaman dan memberikan pengalaman belajar sesuai dengan gaya belajarnya.
Media pembelajaran ini sangat diperlukan, khususnya pada pembelajaran IPA. Pembelajaran IPA yang memuat materi fakta, konsep serta prosedur sebaiknya disajikan dengan strategi dan media yang tepat, bukan hanya mendengarkan penjelasan guru di depan kelas. Misalnya, pada materi persilangan (pewarisan sifat) adalah materi bersifat fakta dan konsep. Kompleksitas materi yang cukup padat, materi bersifat hafalan dan hitungan menjadi sangat membosankan bagi peserta didik, jika tidak menggunakan media yang tepat. Berdasarkan hasil refleksi guru terhadap proses pembelajaran di tahun ajaran sebelumnya, materi persilangan diberikan yang mana guru yang berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga peserta didik menjadi pasif, peserta didik bosan dalam belajar, sehingga hasil belajar dan minat belajar peserta didik menjadi rendah pada materi persilangan. Kemudian, langkah guru mencari cara yang tepat untuk memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, yaitu membuat media pembelajaran.
Salah satu media yang dapat mewadahi pembelajaran persilangan yaitu media kubus genetika. Puzzle kubus genetika memanfaatkan 6 sisi kubus dalam menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran pada materi persilangan. Puzzle 6 sisi kubus berisi sistem ahli biologi bapak genetika, huruf kapital untuk gamet dominan, gambar untuk fenotipe dominan, huruf kecil untuk gamet resesif, gambar untuk fenotipe resesif, dan lambang untuk gamet kelainan/penyakit yang diturunkan pada manusia. Media kubus genetika ini dapat meningkatkan hasil belajar dan minat belajar peserta didik pada materi persilangan. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis melakukan praktik baik “Kubus Genetika sebagai Media Materi Persilangan”.
Kubus Genetika adalah media pembelajaran IPA yang digunakan pada materi persilangan. Media kubus genetika dirancang dengan memanfaatkan 6 sisi kubus. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kubus genetika yaitu balok kayu dipotong kubus ukuran 5×5 cm, kertas stiker, laptop, gunting, papan kubus genetika yang diprint secara digital dan kartu huruf. Cara pembuatannya, kayu dipotong kubus 5×5 cm yang dibuat sebanyak 16 buah. 6 buah sisi kubus dimanfaatkan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran pada materi persilangan dengan stiker. Stiker dibuat dengan aplikasi canva kemudian di print pada kertas stiker.
Tabel 1. Deskripsi Media Kubus Genetika
Sisi | Deskripsi | Fungsi dan Tujuan |
Sisi 1 | Stiker potongan ahli biologi | Puzzle Bapak George Johan Mendel |
Sisi 2 | Stiker huruf untuk gamet dominan/resesif | Mengetahui gamet/alel dominan/resesif |
Sisi 3 | Stiker gambar untuk fenotipe dominan/resesif | Mengetahui fenotipe dominan/resesif |
Sisi 4 | Stiker huruf untuk gamet dominan/resesif | Mengetahui gamet/alel dominan/resesif |
Sisi 5 | Stiker gambar untuk fenotipe dominan/resesif | Mengetahui fenotip dominan/ resesif |
Sisi 6 | Stiker lambang untuk gamet kelainan/penyakit yang diturunkan pada manusia | Mengetahui gamet/alel kelainan/penyakit yang diturunkan pada manusia |
Berdasarkan refleksi diri didapatkan melalui kubus genetika yaitu :
- Tercipta media belajar IPA inovatif yang membantu memahami belajar IPA pada materi persilangan yang mudah dibuat dan mudah digunakan.
- Hasil belajar peserta didik meningkat. Kubus genetika adalah media pembelajaran yang dapat menyampaikan materi persilangan lewat permainan. Keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajarnya. Dari hasil belajar tersebut didapatkan nilai gain sebesar 0,81 yang memiliki kriteria tinggi.
- Terwujud lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didik. Keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran memberikannya rasa nyaman dan semangat mengikuti pembelajaran.
- Media kubus genetika dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik yang memiliki gaya belajar visual dan kinestetik.
Sedangkan, dari hasil refleksi peserta didik didapatkan :
- Minat belajar peserta didik tinggi. Angket yang mereka isi menunjukkan adanya perasaan senang, keterlibatan peserta didik, ketertarikan dan perhatian peserta didik dengan persentase 86,8 % yang memiliki kriteria sangat baik.
- Pembelajaran IPA menyenangkan. Materi persilangan yang membosankan menjadi mengasyikkan bagi peserta didik. dengan kubus genetika. Belajar sambil bermain, bermain sambil belajar.
Ternyata penggunaan kubus genetika dalam menyampaikan materi persilangan efektif untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Semoga, media ini dapat memberikan pengalaman peserta didik sesuai dengan gaya belajarnya dan mewujudkan merdeka belajar