Secara sederhana, komunikasi efektif dalam pembelajaran merupakan suatu upaya penyamaan maksud yang dilakukan dengan cara-cara yang mendukung tercapainya maksud yang sama tersebut, antara guru dengan siswa dalam suatu lingkungan pembelajaran. Menjadi guru yang kreatif di era globalisasi merupakan tuntutan yang harus kita hadapi sebagai guru. Kemajuan tekhnologi yang semakin maju telah menjadi bagian dari pendidikan, bahkan dalam membentuk karakter siswa. Dengan adanya perubahan gaya hidup, maka gaya belajar juga mengalami perubahan. Terutama dalam hal gaya komunikasi.
Berbicara komunikasi, terutama komunikasi vertikal antara guru dengan siswa
secara teori terkesan mudah, namun prakteknya sulit untuk diterapkan, karena
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya keterbatasan waktu guru dalam berinteraksi dengan siswa saat di kelas maupun di luar kelas, guru yang memiliki kesibukan di luar sekolah, guru yang merasa bahwa komunikasi dengan siswa harus memiliki batasan yang hanya sebatas di dalam kelas.
Dalam komunikasi yang efektif, menurut Wisman (2017) terdapat lima hal
yang perlu diperhatikan:
1) Respect, jika kita harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Sebuah penghargaan yang tulus kepada siswa, membuat siswa dapat membedakan antara perlakuan yang tulus dan tidak tulus. Berikan penghargaan maka Anda sebagai pendidik akan dihargai oleh siswa. Berikan penghargaan maka proses belajar mengajar menjadi proses yang menyenangkan bagi semua pihak.
2) Emphaty,
perlu saling memahami dan mengerti keberadaan, perilaku, dan keinginan dari siswa. Jadi, sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologi atau penolakan dari penerima.
3) Audible, dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, berarti pesan yang kita sampaikan bisa diterima dengan baik oleh penerima pesan.
4) Clarity, perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan), sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerimka pesan. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya akan menurunkan semangat dan antusiasme siswa dalam proses belajar-mengajar.
5) Hamble, dengan menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak sombong, dan tidak memandang rendah orang lain. Jika guru memiliki gaya komunikasi yang kreatif dengan memperhatikan lima hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi efektif, maka dalam menyampaikan pesan untuk mendidik siswa akan mudah tersampaikan. Terutama dalam hal menumbuhkan karakter dalam diri siswa. Seperti karakter kejujuran, kesopanan,
tanggung jawab, kepedulian, dan toleransi antar teman. Komunikasi ini juga di dalam
keluarga menjadi hal yang paling utama dalam membangung perspektif dan
pemahaman kepada anak tentang apa yang menjadi tujuan kedua orang tuanya. Begitu pula dalam pendidikan, budaya berkomunikasi vertikal yang ideal harus di bangun dengan dasar pendekatan emosional. Sehingga, jika siswa merasa dekat dengan gurunya, ia akan lebih nyaman untuk mengeluarkan pendapat, mendengarkan apa yang di intruksikan oleh guru, bahkan siswa akan lebih mudah bercerita kepada guru tentang apa yang ia rasakan dalam dirinya. Kesuksesan komunikasi vertikal seorang guru adalah jika siswa tersebut mau berbagi perasaannya kepada guru tersebut, bahkan siswa
tersebut akan memposisikan guru sebagai orang tua nya di sekolah.
Sangat jelas bahwa komunikasi menjadi salah satu yang penting dalam dunia
pendidikan. Keberhasilan pendidikan banyak ditentukan oleh kemampuan dan
keterampilan guru dalam berkomunikasi yang efektif dan kreatif kepada peserta
didiknya. Komunikasi kreatif mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan
kualitas dan keberhasilan proses pembelajaran. Guru harus menyadari bahwa dalam
proses kegiatan pembelajaran sebenarnya proses komunikasi juga sedang dilaksanakan. Untuk itu, guru sudah saatnya mempelajari cara berkomunikasi yang
efektif dan kreatif dengan memperhatikan lima hal yang tadi sudah dijelaskan agar
terciptanya komunikasi yang efektif agar terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan dan berkarakter.