Bermula dari adanya wacana pergantian kurikulum secara serentak di tahun 2024, sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum saya merasa bahwa saya harus mencari tahu tentang kurikulm yang baru tersebut. Semenjak pandemi saya sudah aktif mengikuti berbagai pelatihan mandiri yang disediakan pemerintah melalui portal guru belajar dan berbagi, setidaknya saya mulai tahu tentang kurikulum prototype. Tidak cukup hanya belajar dari situ sayapun mulai mencari informasi tentang kurikulum yang baru dari berbagai sosial media, salah satunya adalah instagram. Melalui beberapa akun resmi milik pemerintah dan akun-akun lain seperti akunnya pak Bukik, pak Rizqy, Kampus guru cikal, kampus pemimpin merdeka dan yang lainnya saya merasa semakin penasaran dengan kurikulum yang baru. Meskipun masih 2 tahun lagi tetapi untuk kurikulum yang baru tidak perlu menunggu instruksi, kita berusaha mencari tahu sendiri, jika tidak maka kita akan ketinggalan informasi. Dari sinilah saya mulai banyak belajar tentang kurikulum yang baru, saya merasa bahwa kurikulum ini sesuai dengan apa yang saya dan sekolah butuhkan. Pembelajaran yang berpihak pada murid. Akhirnya saya juga merasa bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri, perubahan akan lebih cepat terjadi jika dilakukan secara bersama-sama.
Untuk melakukan perubahan saya membutuhkan patner yang sefrekuensi. Ternyata mengajak seseorang untuk melakukan perubahan tidaklah mudah, tetapi juga bukanlah sesuatu yang mustahil dilakukan. Ketika saya menceritakan tentang kurikulum baru dan mengajak kepala sekolah dan guru-guru untuk melakukan perubahan, jawabannya ” kita tunggu saja instruksi dari atas bu, nanti pasti akan ada sosialisasi dan pelatihan. Toh ganti kurikulum itu masih tahun 2024″. Ternyata budaya menunggu dari atas (dari dinas pendidikan) masih menjadi alasan yang kuat untuk melakukan perubahan.
Alasan itu tidak menyurutkan semangat saya untuk mengajak kepala sekolah dan rekan-rekan saya untuk berubah. Hal pertama yang saya lakukan adalah saya membekali diri saya terlebih dahulu dengan mengikuti berbagai pelatihan mandiri melalui PMM, PPMB dan webinar yang membahas tentang kurikulum baru. Saya juga bergabung dengan beberapa komunitas yaitu JSMB dan KGBN dari komunitas inilah yang membuat saya merasa bahwa saya tidak sendiri, ada teman-teman yang memiliki visi yang sama yaitu bergerak untuk berdampak. Berbekal ilmu yang saya peroleh yang pertama menjadi sasaran adalah kepala sekolah dan pihak yayasan. Setelah saya berhasil mengajak kepala sekolah maka akan jadi lebih mudah untuk bisa mengajak bapak dan ibu guru yang lain. Sesudah kepala sekolah dan pihak yayasan mendukung akhirnya semua guru bersedia dan mau belajar tentang kurikulum yang baru (kurikulum merdeka) dan berkomitmen untuk melakukan perubahan. Kami membuat kesepakatan bersama untuk meluangkan waktu melakukan pelatihan mandiri dan kemudian seminggu sekali (hari Senin) kami berkumpul untuk melakukan diskusi dan refleksi tentang topik-topik yang dipelajari di PMM dan sekolah.mu, bagi guru-guru yang tidak memiliki akun belajar.id belajar melalui akun sekolah.mu. Dan dari sinilah kami merasakan bahwa kami sefrekuensi untuk melakukan perubahan, dimulai dari kelas kita masing-masing. Dimulai dari membuat kesepakatan kelas, menentukan tujuan bersama dan melakukan refleksi. Sesudah semua guru memahami tentang kurikulum merdeka, akhirnya sekolah kami memutuskan untuk mendaftar secara mandiri menerapkan kurikulum merdeka di sekolah dan kami memilih mandiri berubah. Dan ditahun pelajaran 2022/2023 kami mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah dengan dukungan dari yayasan yang juga memberikan kami pelatihan siap kurikulum dari kampus guru cikal.
Sesudah kami menerapkan kurikulum merdeka, kami merasakan bahwa murid-murid lebih bahagia pada saat belajar. Guru juga merasakan bahagia pada saat mengajar karena tidak mengejar konten. Berbagai praktik baik juga mulai dilakukan da dalam pembelajaran, dan guru-guru pun mulai melakukan kegiatan berbagi praktik baik dengan sesama guru yang masih dalam satu yayasan. Semoga semangat kami terjaga untuk selalu melakukan refleksi dan terus berusaha untuk memperbaiki dan melakukan yang terbaik bagi murid, meskipun belum sempurna tapi kami akan terus berusaha dan berproses. Semangat merdeka belajar.