Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang pengembangan atau penerapannya sangat menuntut sejumlah aktivitas dan keahlian dalam menghapal, menghitung dan kemampuan praktikum. Konsep yang kompleks dan abstrak dalam ilmu kimia menjadikan siswa beranggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit. Pehamaman terhadap ilmu kimia menuntut keaktifan dam kreativitas yang tinggi dari siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai fasilitator belajar. Kreativitas siswa dalam belajar mengalami penurunan selama situasi PTM (Pertemuan Tatap Muka) terbatas. Situasi ini mengakibatkan hasil belajar kimia siswa juga menurun.
Untuk meningkatkan kemampuan Berpikir kreatif dan hasil belajar kimia siswa perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi tantangan yang muncul. Salah satu upaya yang saya lakukan yaitu mengubah strategi pembelajaran dengan menerapkan strategi Flipped Learning yang dikombinasikan dengan LMS (smandapura.melajah.id). Flipped Learning merupakan strategi pembelajaran inovatif yang dapat dimanfaatkan pendidik agar peserta didik aktif dalam proses pembelajaran serta memanfaatkan teknologi dengan tujuan mendukung materi pembelajaran yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
Flipped Learning adalah pendekatan pedagogis di mana instruksi langsung dipindahkan dari ruang belajar kelompok ke ruang belajar individu, dan ruang kelompok yang dihasilkan berubah menjadi lingkungan belajar yang dinamis dan interaktif di mana para pendidik membimbing siswa saat mereka menerapkan konsep dan terlibat secara kreatif dalam materi pelajaran dan ke dalam praktek pembelajaran.
LMS atau Learning Management System merupakan aplikasi perangkat lunak yang digunakan oleh kalangan pendidik, baik universitas / perguruan tinggi dan sekolah sebagai media pembelajaran online berbasis internet (e-learning). Dengan adanya LMS siswa dapat melihat modul pembelajaran yang tersedia dan mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran melalui modul tersebut. Siswa juga dapat segera mengerjakan dengan mengambil tugas dan tes dari guru yang bersangkutan. Dengan LMS, siswa juga dapat melihat jadwal perundingan secara online dengan narasumber lain. Serta melihat nilai tugas dan tes beserta peringkatnya, berdasarkan nilai tugas maupun tes yang mereka dapatkan.
Ternyata, penggunaan strategi Flipped Learning ini sangat disukai siswa. Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran kimia. Melalui strategi ini guru mengajar melalui teks atau video online sebelum kelas dimulai. Dengan cara ini, siswa dapat mempersiapkan diri untuk pembelajaran di kelas dengan menonton video atau link yang diberikan dan dengan demikian siswa dapat membentuk pengetahuan dasar sebelum kelas dimulai. Akibatnya, lebih banyak diskusi atau praktik di kelas dapat dilakukan untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran yang lebih mendalam dan membantu mereka menyelesaikan ketidakpahamannya.
Dalam Flipped Learning, peran guru harus membimbing siswa untuk berpikir dan berdiskusi, dan memberikan umpan balik dan saran profesional. Kualitas belajar mandiri yang baik dapat menyebabkan komunikasi yang memanas, diskusi, dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah. Oleh karena itu, dalam proses membalik kelas, siswa memainkan peran pembelajar aktif dan memanfaatkan bantuan yang diberikan oleh para ahli untuk menjelaskan konsep yang relevan.
Dengan menggunakan strategi Flipped Leraning ini hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini terlihat dari hasil kuis siswa dan ulangan harian siswa. Dari beberapa testimoni siswa yang dikirimkan, siswa sangat senang belajar dengan menggunakan strategi Flipped Leraning dan berharap pembelajaran kedepannya lebih banyak menggunakan strategi ini. Jadi dapat saya simpulkan bahwa selama pembelajaran siswa tetap dapat belajar dengan kreatif dengan menggunakan strategi Flipped Leraning.
Link Testimoni Siswa:
Link Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif:
Link Analisis Hasil Belajar Siswa: