KESERUAN DIFERENSIASI
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA
Praktik pembelajaran ini dilakukan untuk memfasilitasi belajar siswa yang mempunyai tipe belajar yang berbeda berdasarkan hasil asessmen diagnostik yang dilakukan pada pertemuan pertama awal tahun pelajaran. Di mana saat saya melakukan diagnostik, banyak siswa menganggap mata pelajaran matematika itu susah berdasarkan pengalamana belajarnya di SMP. Oleh karena itu, Pembelajaran dengan Diferensiasi dilakukan dengan tujuan untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa sesuai dengan keinginannya agar pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna, efektif dan menyenangkan.
Praktik ini dilakukan untuk meningkatkan minat belajar matematika siswa setelah saya merespon kebutuhan belajar siswa, membuat kesepakatan dalam kesiapan belajar siswa dan dengan beberapa cara baik belajar dari buku teks, menyimak video pembelajaran, diskusi dalam kelompok, serta menyelesaikan tantangan sebagai wujud kreativitas belajar mandiri.
Pertemuan pertama di awal tahun pelajaran, setelah berdoa saya menyapa siswa dan saling berkenalan. Secara tertulis memberikan beberapa pertanyaan dengan beberapa pilihan jawaban untuk memetakan siswa untuk mengetahui karakter, tipe belajar dan kebutuhan belajarnya. Kami membuat beberapa kesepakatan berkaitan dengan proses pembelajaran matematika selama satu semester. Siswa dipandu membuat yel-yel kelas ketika disapa saat pembelajaran berlangsung. Selanjutnya pengelompokan siswa secara heterogen dengan game membuat sebuah barisan dengan syarat tertentu. Di akhir pertemuan pertama informasi tentang apa yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya dengan kesepakatan siswa siap dengan peralatan, buku-buku atau sumber belajar lainnya. Pertemuan kedua, setelah pendahuluan dengan salam, doa, sapa kelas, dan cek kehadiran, menuliskan pokok bahasan, bersama siswa menentukan tujuan pembelajaran, siswa duduk bersama kelompoknya melakukan literasi selama 10 menit, literasi membaca buku teks atau menyimak video pembelajaran di hp masing-masing, Melakukan dialog atau diskusi dalam kelompoknya mengenai apa saja yang telah dibaca atau disimak Saya memberi soal tantangan yang berbeda untuk setiap kelompok. Setiap kelompok mencari alternatif solusi dari soal tantangannya. Setelah waktu mengerjakan soal tantangan habis, kelompok yang sudah siap dipersilahkan memaparkan hasil penyelesaian soal tantangannya. Pertemuan berikutnya memberikan kesempatan kepada kelompok yang belum memaparkan penyelesaian tantangannya. Bersama siswa melakukan refleksi apa saja yang telah dicapai dalam pembelajaran hari ini , apa yang belum dipahami, membuat kesimpulan bersama dan memberikan apresiasi pada kelompok terbaik hari itu. Pertemuan ketiga, setelah pendahuluan, presentasi untuk kelompok yang belum. Pertemuan diakhiri dengan apresiasi kelompok presentasi terbaik dan refleksi.
Kondisi setelah praktik diferensiasi dalam pembelajaran matematika di kelas X MIPA SMA NEGERI 1 Sinjai yang saya bimbing menunjukkan antusiasme dan minat belajar matematika mereka sangat tinggi, terlihat dari semangat menyelesaikan tantangan dan keceriaan siswa sangat terlihat dalam mengikuti pembelajaran matematika di kelas saya. Refleksi dari Rayana kelas X Mipa 4 “Saya sangat paham akan penguatan materi yang diberikan oleh ibu dan saya merasa nyaman belajar matematika karena ibu guru memperhatikan kami semua, membimbing kami sampai paham.” “Hari ini pembelajaran sangat menyenangkan karena kita mempelajari segitiga siku-siku dari berbagai cara dan juga menggunakan kertas dengan cara kita sendiri untuk membuktikan rumus Phytagoras” Kata Alyanyala Syarifa kelas X Mipa 2. Dari proses pembelajaran ini saya jadi tahu bahwa dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menentukan cara belajaranya, membuat mereka bersemangat dan antusias mengikuti proses pembelajaran di kelas dari awal hingga akhir.