Kesepakatan Kelas Untuk Merdeka Di Ruang Kelas

Kesepakatan Kelas untuk Merdeka di  Ruang Kelas

Saya adalah seorang guru disebuah sekolah menengah atas di kota kabupaten tepatnya di SMA N 1 Semarapura, Kabupaten Klungkung. Merupakan sekolah negeri tertua yang ada di kabupaten Klungkung menjadikan sekolah ini sebagai sekolah yang terfavorit, akan tetapi semenjak penerimaan siswa baru dengan menggunakan zonasi tidak ada lagi sekolah favorit maupun sekolah unggulan, akan tetapi animo masyarakat untuk bersekolah di sekolah SMAN 1 semarapura ini cukup tinggi hal ini terbukti dari banyaknya adik-adik SMP yang ada di Klungkung dengan antusias melanjutkan di sekolah ini.

Terlepas dari hal tersebut saya telah mengajar di sekolah ini selama hampir 9 tahun dari sebelumnya di sebuah sekolah SMA Negeri yang berada di daerah kecamatan. Adapun mata pelajaran yang saya ampu adalah mapel biologi, yang dalam kurikulum merdeka tergabung dalam satu rumpun menjadi IPA.   

Di Awal semester baru tahun pelajaran 2022/2023 selain mendapatkan tugas untuk mengajar sesuai dengan mapel yang diampu, saya  sebagai pendidik ingin juga mengembangkan kedisiplinan serta sikap tanggung jawab terhadap peserta didik  kami. Diawal masuk ke kelas yakni kelas XI MIPA 4 yang mana kelas tersebut merupakan kelas perwalian dengan    jumlah siswa sebanyak  38 serta didominasi oleh kaum laki-laki.

Saya merasa tidak sabar untuk masuk kelas dan ingin menemui mereka, anak-anak yang selalu punya cara tersendiri untuk mengungkapkan jati dirinya.  Ayunan langkah saya sungguh pasti serta tanpa ragu masuk ke kelas tersebut, saya menyapa  mereka dengan penuh bahagia dan mereka pun balik menyapa saya dengan bahagia pula. Saya menanyakan  bagaimana kabar mereka  hari ini,serta berbagi hal baik tentang apa yang mereka rasakan di hari tersebut. Saya juga menanyakan  apa kesan dari para peserta didik karena hampir dua tahun menjalani proses pembelajaran secara daring yang diakibatkan dari pandemi covid-19. Dan  awal tahun pelajaran 2022 sudah mulai bisa melaksanakan proses pembelajaran secara  tatap muka walaupun dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Dari sekian banyak peserta saya pun mendapatkan jawaban yang beragam, ada yang suka daring karena bisa bangun siang, tidak harus terburu-buru pergi ke sekolah. Ada juga yang menjawab bahwa pembelajaran daring kurang efektif lebih enak kalau ketemu guru secara langsung dan juga teman-teman. Ada juga yang menjawab pembelajaran daring kurang bagus karena harus selalu tersedia kuota, ada pula yang menjawab pembelajaran daring itu menyenangkan karena bisa dilakukan dari mana saja tidak mesti pergi ke sekolah. Nah itulah beragam jawaban yang saya dapatkan dari peserta didik, dalam suatu hal pasti ada positif dan juga sisi negatifnya. 

Untuk mengawali pembelajaran di kela saya mengajak peserta didik untuk membuat suatu kesepakatan kelas. Mereka pun menanyakan apakah kesepakatan kelas yang dimaksud. Kesepakatan kelas merupakan nilai-nilai serta keyakinan-keyakinan serta kebiasaan-kebiasaan yang dikembangkan pada peserta didik sehingga menjadi pribadi yang disiplin, bertanggung jawab serta berkarakter yang merupakan bagian dari budaya positif. Lalu peserta didik pun menanyakan siapakah yang membuat kesepakatan kelas tersebut. Kesepakatan kelas kita buat secara bersama-sama antara guru dan peserta didik, guru dalam peranannya sebagai pamong sudah selayaknya menuntun peserta didik dalam upaya membangun budaya positif. Dimana budaya positif  di sekolah dapat dikembangkan diawali dari kelas melalui kesepakatan kelas yang dibuat. Dalam kesepakatan kelas tersebut berisi beberapa aturan yang membantu guru dan murid yang secara bersama-sama membangun kegiatan belajar mengajar yang kondusif sehingga merdeka belajar di kelas dapat terciptakan. Kesepakatan kelas yang dibuat bukan merupakan suatu aturan yang datangnya  satu arah dari atas saja akan tetapi memang merupakan harapan-harapan dari kedua belah pihak baik dari guru maupun dari siswa, dan kesepakatan kelas pun sebaiknya dibuat yang mudah dan ringan -ringan saja tidak terlalu bersifat memaksa dan mengikat peserta didik sehingga sehingga mudah dalam penerapannya. 

Adapun langkah awal dalam saya membuat kesepakatan kelas yakni menanyakan kepada peserta didik  tentang kelas seperti bagaimanakah yang menjadi impian bagi kalian semua? dan sungguh diluar dugaan jawaban mereka sangat beragam mulai dari kelas yang aman, bersih, rapi, kelas yang selalu tertib dalam artian tidak ada antara satu teman dengan teman yang lain saling mengolok (stop bullying), tidak ada pertemanan yang mengkotak-kotak atau adanya circle-circle tertentu, kelas yang dimana gurunya tidak terlalu banyak memberi PR maupun tugas, kelas yang gurunya dalam mengajar tidak terlalu serius, tegang serta pembelajaran harusnya menyenangkan, tidak ada teman yang suka bolos, tidak suka terlambat, serta banyak lagi pendapat-pendapat dari peserta didik, semua pendapat serta masukan itu saya terima. 

   Setelah semua pendapat mengenai kelas impian terkumpulkan saya kembali bertanya bagaimanakah kalian dapat mewujudkan kelas impian tersebut?.  Lalu saya kembali menanyakan ide-ide dari peserta didik untuk mewujudkan kelas impian mereka. Peserta didik kembali berpendapat dengan jawaban yang beragam pula, misal dalam impian kelas menjadi bersih mereka memberi ide dengan piket harus selalu melaksanakan tugas sebagai piket  selain piket seluruh anggota kelas juga turut bertanggung jawab terhadap kebersihan kelas. Selain hal tersebut dalam menjaga kedisiplinan waktu belajar pendapat dari peserta didik misal seperti datang tepat waktu serta saling menghormati antar teman serta guru juga. 

Semua ide dari peserta didik kita pakai  sebagai kesimpulan dan kesimpulan tersebut kita ubah menjadi kesepakatan kelas, lalu dengan membagikan kertas post it masing-masing menuliskan apa yang menjadi kesepakatan kelas dan dibuatkan dalam bentuk lembar kesepakatan kelas serta ditandatangani oleh peserta didik dan guru secara bersama. Kesepakatan kelas ini dipajang pada tempat yang mudah dilihat dan hal inilah yang dipakai dalam menciptakan merdeka belajar dikelas.  Dalam memulai pembelajaran di kelas peserta didik selalu diingatkan akan kesepakatan kelas yang telah dibuat bersama sehingga bisa merefleksikan dari kesepakatan kelas tersebut sehingga apa yang yang menjadi tujuan dari pembelajaran bukan hanya tujuan guru akan tetapi tujuan peserta didik juga sehingga dengan demikian merdeka di ruang kelas pun dapat terciptakan.

Dari membuat kesepakatan kelas yang saya awali dikelas perwalian saya kelas XI MIPA 4 memberikan pengalaman baru baik bagi saya sebagai guru maupun kepada peserta didik dan sekolah pada umumnya. Dengan kesepakatan kelas ini benar-benar mampu membuat interaksi yang hidup antara guru dengan peserta didik , hubungan yang baik yang merupakan bagian dari budaya positif   dapat tercapai melalui kesepakatan kelas walaupun awalnya semua berangkat dari pribadi, latar belakang, ide  serta keunikan yang berbeda-beda serta tersendiri. 

Kesepakatan kelas ini saya berlakukan dalam keseharian di kelas sehingga menjadi suatu pembiasaan dan  karakter dalam membentuk budaya positif, walaupun terkadang masih ada masih ada peserta didik yang belum terbiasa dengan kesepakatan kelas tersebut disinilah peran saya sebagai pamong serta menuntun dengan memberikan pemantik maupun pertanyaan-pertanyaan sehingga terbentuk kebiasaan mulai dari kelas terlebih dahulu  sehingga nanti bisa lebih luas di lingkungan sekolah . 

Sehingga apa yang menjadi komitmen dalam merdeka belajar dapat kita ciptakan di ruang kelas dengan komitmen yakni melibatkan peserta didik dalam menetapkan tujuan belajar, mandiri yaitu membantu peserta didik dalam menentukan prioritas, cara belajar dan pengetahuan, terakhir adalah  refleksi yakni memandu peserta didik membuat penilaian dan tindak lanjut sehingga dengan kesepakatan kelas mampu ciptakan merdeka belajar diruang kelas dan pembentukan budaya positif ini mendapat  apresiasi dari sekolah serta rekan sejawat lainnya.  

Terima kasih,

Semarapura, 4 Desember 2022

Penulis

Ni Made Deasy Dewayanti

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top