Kesepakatan Kelas Sebagai Kontrol Siswa

sebelum saya mengikuti Kegiatan PPMB, peraturan sekolah adalah salah satu faktor yang digunakan untuk memaksa siswa mengikuti pembelajaran dengan baik. namun demikian masih banyak juga siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sekalipun guru memberikan ancaman tidak dapat nilai bagus atau tidak akan naik kelas.

Namun setelah mengikuti kegiatan PPMB, saya merasa bagaikan orang yang melakukan kesalahan besar dan merasa berdosa dengan pembelajaran yang ditempuh selama ini dimana sebagai guru selalu memaksa kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran sesuai dengan aturan sekolah agar mereka boleh mendapat nilai baik dan lulus. sedangkan disisi lain ternyata siswa tidak merasa nyaman dengan pembelajaran yang dilakukan sekalipun ada yang mendapat nilai yang bagus. tidak ada kebebasan dan kemerdekaan dalam pembelajaran. siswa hanya melakukan apa yang diperintahkan oleh guru dan sangat kurang berkreasi sesuai kodratnya.

bersyukurlah sebagai guru yang telah mengikuti PPMB boleh mengetahui sebenarnya peraturan itu tidak sepantasnya diberlakukan kepada siswa, tetapi ada hal yang jauh lebih baik dilakukan sebagai pengganti peraturan sekolah yaitu KESEPAKATAN KELAS. yang dimaksud kesepakatan kelas disini adalah keterlibatan siswa dalam menyusun seuatu ketentuan yang akan dijalani selama proses pembelajaran baik oleh siswa maupun guru. dalam penyusunan kesepakatan kelas yang saya lakukan di kelas XI Akuntansi, SMK Negeri 1 Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi utara guru di posisikan sebagai fasilitator dan siswa yang merumuskan aturan-aturan apa yang akan disepakati. sambil seorang siswa menulis rumusan kesepakatan kelas di papan Tulis, siswa yang lain menyampaikan rumusan kesepakatannya. setelah semua siswa menyampaikan usulan rumusan kesepakatan kelas, kembali saya sebagai guru yang bertindak sebagai fasilitator dalam pembahasan rumusan kesepakatan kelas, sebab dari usulan- usulan kesepakatan kelas ada yang tidak dapat dilakukan maka hal tersebut dihilangkan sedangkan apa yang di setujui oleh siswa dan guru rumusan tersebut disahkan oleh siswa dan guru dengan cara memberikan tanda-tangan dan nama pada rumusan kesepakatan kelas terrsebut,

ketika pembelajaran berlangsung pada minggu berikutnya saya masuk kelas jam 07.15 wita dan semua siswa sudah ada di dalam kelas. ketika saya duduk saya kaget dengan reaksi siswa yang berdiri satu persatu dan menuju ke salah satu meja dekat papan tulis yang terletak di depan kelas. karena kagetnya saya memperhatikan apa sebenarnya yang mereka lakukan, dan ternyata para siswa tersebut membawa handpone (HP) mereka ke salah satu meja tersebut dan mereka atur handphonenya tertata rapih seperti di toko tempat penjual HP. dengan demikian saya meminta salah satu siswa membaca kembali kesepakatan kelas sebelum pembelajaran di mulai. dan salah satu kesepakatan kerkait dengan dikumpulnya HP yaitu “selama jam pelajaran tidak boleh menggunakan HP (dikumpul) dan nadanya di matikan.

sungguh luar biasa perubahan yang terjadi dalam pembelajaran ketika adanya kesepakatan kelas, saya sangat terharu sekali dengan perubahan yang terjadi pada pembelajaran di kelas, karakter siswa semakin terbentuk dimana siswa sendirilah yang mengatur atau mengontrol dirinya sendiri sesuai kesepakatan kelas tanpa paksaan dari guru.

Tetap semangat, dan salam Bahagia.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top