Pada awal saya ditempatkan sebagai guru diwilayah terpencil di Simalungun.Kebetulan penempatan saya disana pada awal tahun pelajaran baru.Saya ditunjuk menjadi wali kelas XI IPA 7.Kelas ipa terakhir yang menurut istilah disana kelas buangan.Disitu dikumpulkan anak anak paling TER.Termalas,ternakal,terbandel….dan ter tidak hormat kepada siapapun,termasuk guru.Suatu sistem pembagian kelas siswa yang menurut saya tidak tepat.
Pada hari pertama saya masuk di kelas itu,anak anak ada yang bergitar duduk diatas meja,dibelakang kelas ada yang berjudi.Sebagian ngerumpi….
Yang pertama saya lakukan adalah menertibkan mereka,untuk duduk dikursi masing masing.”Anak anakku mulai hari ini saya menjadi bapakmu dikelas ini.”
Mereka semua diam…lal kulanjutkan,”Agar kita semua beruntung menempati kelas yang hebat ini,kita semua harus sepakat membuatnya hebat…Caranya,kita harus menyepakati beberapa hal.Kehadiran,ketertiban dan juga tugas rumah..Lalu mereka merumuskan sbb:1.Guru tidak boleh marah marah dikelas.2.Guru tidak boleh telat.3.Setiap tugas PR harus dikoreksi guru.
4.Siswa tidak boleh masuk kelas jika guru sudah dikelas.5.Setiap siswa yang tidak hadir alpa denda Rp 1000,-6.Siswa yang tidak mengerjakan PR lebih dari 3x berturut turut orang tuanya dipanggil kesekolah.Mendengar apa yang saya lakukan dikelas saya,banyak guru guru yang menertawakan cara yang saya perbuat.Bahkan ada yang menakut nakuti bahkan nantinya jadi bumerang karena ada sistem denda apabila alpa.Bahkan saya dilaporkan kepada Kepala sekolah oleh beberapa guru yang tidak setuju.
Ketika dipanggil kepala sekolah jelaskan bahwa uang denda bukan saya yang pegang dan jika nanti banyak uang tersebut dapat digunakan untuk hadiah bagi yang berprestasi.Kepala sekolah setuju,tapi jangan sampai menimbulkan masalah.
Dengan kesepakatan yang demikian,kelas yang dihuni oleh siswa yang tadinya TERburuk ,masing masing berusaha mematuhi kesepakatan.Dan diakhir tahun tidak ada seorangpun yang tidak naik kelas…
