JUDUL : KEPEMIMPINAN DALAM MEWUJUDKAN
MADRASAH YANG MANDIRI DAN BERPERISTASI
OLEH : MUHAMMAD LUQMAN
ORPROV : PW PGSI JAWA TIMUR
Awal : Salah satu masalah yang sangat serius dalam pendidikan di tanah air kita saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Banyak pihak berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu faktor yang menghambat penyedian sumber daya manusia yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi tuntutan pembangunan bangsa di berbagai bidang. Keefektifan Madrasah pada dasarnya menunjukan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan sebagai mana yang telah ditetapkan. Madrasah yang efektif perlu di bangun dengan asumsi dasar bahwa prestasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor absolut siswa saja seperti latar belakang sosial, kecerdasan dan motivasi, tetapi lebih dari itu juga faktor kelas, Madrasah dan kebijakan pendidikan. Keberhasilan suatu pendidikan di suatu lembaga tidak lepas dari peran seorang pimpinan lembaga.
Tantangan : Kemampuan kepemimpinan kepala Madrasah merupakan faktor penentu utama pemberdayaan guru dan peningkatan mutu proses dan produk pembelajaran. Kepala Madrasah adalah orang yang bertanggung jawab apakah guru dan staf Madrasah dapat bekerja secara optimal. Kultur Madrasah dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh gaya kepemimpinan kepala Madrasah dalam berinteraksi dengan komunitasnya (Kepala Madrasah, guru, dan staf).
Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan, dan kalau perlu memaksa orang lain agar menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu (
Menjadi seorang pemimpin itu artinya kita akan menjadi seseorang yang akan selalu berinteraksi dengan orang lain dengan berbagai karakteristik, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Satu penilaian yang paling penting dalam diri seorang pemimpin adalah tentang etika-nya.Itulah kenapa sepintar apapun pemimpin Kita, tetap akan tidak terlihat sebagai pemimpin yang baik di mata orang lain jika etika-nya selalu menyimpang dari adab yang berlaku dalam suatu organisasi, mulai dari kejujuran, perilaku, keberanian hingga tanggung jawab.
Tidak ada orang yang sempurna dalam dunia ini, begitu pula seorang pemimpin. Dalam setiap ide dan gagasan yang dikeluarkannya, pasti memerlukan kritik dan saran dari orang lain.Untuk itulah, Kita harus selalu terbuka untuk setiap masukan yang diberikan dari orang lain.Namun, bukan berarti setiap masukan harus diterima dengan mentah-mentah.Perlu proses yang dilakukan supaya masukan tersebut dapat dijadikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan kualitas dari ide dan gagasan yang telah Kita komunikasikan.
Kemudian, dalam Islam seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki sekurang-kurangnya 4 (empat) sifat dalam menjalankan kepemimpinannya, yakni : Siddiq, Tabligh, Amanah dan Fathanah (STAF) :
(1) Siddiq (jujur) sehingga ia dapat dipercaya;
(2) Tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi;
(3) Amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugasnya;
(4) Fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya.
Aksi : Kepemimpinan merupakan ruh yang menjadi pusat sumber gerak organisasi untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan yang berkaitan dengan kepala Madrasah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Perilaku kepala Madrasah harus dapat mendorong kinerja para guru dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru, baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Suatu ketika, Kita sebagai pimpinan akan mendapatkan masalah dengan tingkat risiko yang tinggi, belajar tentang bagaimana nada berbicara, dan bahasa tubuh agar tetap terlihat profesional dan tidak ragu dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan cara minum secangkir kopi hitam atau segelas air putih sering saya lakukan untuk menetralkan rasa khawatir, dan segera buat keputusan dengan bijak. Tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik. Kami terus berusaha dan melakukan yang terbaik, karena sebenarnya jiwa kepemimpinan berada dalam diri seluruh individu. Hanya waktu dan bagaimana Kita mengembangkan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin yang baik pasti memiliki keinginan untuk terus belajar dan mengembangkan dirinya menjadi lebih baik tentunya ini merupan sebuah ikhtiar yang terus kami lakukan untuk menuju keberhasilan dari visi dan misi Madrasah kami yaitu MI Hidayatul Mubtadiin Pakel serta program yang kami canangkan.
Madrasah merupakan suatu sistem yang kompleks karena selain terdiri atas input-proseesoutput juga memiliki akuntabilitas terhadap konteks pendidikan dan outcome.
Keefektifan Madrasah pada dasarnya menunjukan tingkat kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan sebagai mana yang telah ditetapkan. Madrasah yang efektif perlu di bangun dengan asumsi dasar bahwa prestasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor absolut siswa saja seperti latar belakang sosial, kecerdasan dan motivasi, tetapi lebih dari itu juga faktor kelas, Madrasah dan kebijakan pendidikan.
Jenis studi yang banyak mengkaji keberadaan Madrasah pada tingkat mikro adalah studi mengenai keefektifan Madrasah yang melihat faktor input, proses, dan output atau outcome Madrasah secara keseluruhan serta bagaimana hubungan yang terjadi antara input dan proses dengan output atau outcome Madrasah. Pengalaman di berbagai negara menunjukkan bahwa studi keefektifan Madrasah telah banyak membantu dalam memecahkan masalah pendidikan dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan. Pemahaman terhadap institusi Madrasah secara menyeluruh sangat penting karena basis utama pendidikan adalah Madrasah.
Perubahan : Keberhasilan Madrasah merupakan ukuran bersifat mikro yang didasarkan pada tujuan dan sasaran pendidikan pada tingkat Madrasah sejalan dengan tujuan pendidikan nasional serta sejauhmana tujuan itu dapat dicapai pada periode tertentu sesuai dengan lamanya pendidikan yang berlangsung di Madrasah.
Berdasarkan sudut pandang keberhasilan Madrasah tersebut, kemudian dikenal Madrasah mandiri dan berperistasi yang mengacu pada sejauh mana Madrasah dapat mencapai tujuan, sasaran serta peristasi pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, Madrasah disebut Mandiri jika Madrasah mampu mengetahui, mengenali dirinya sendiri dan kemudian mampu mengembangkan dirinya. Misalnya mandiri belajar, yakni belajar secara mandiri atau independen Sedangkan ‘prestasi,’ berarti hasil usaha. Yakni, hasil usaha dari kemandirian dan kinerja yang membanggakan. Baik mandiri maupun prestasi harus menjadi value atau ruh dalam setiap agenda-agenda kemadrasahan.
Senada dengan Moto Madrasah trsebut lembaga MI Hidayatul Mubtadiin Pakel Ngantru dengan kebersamaan warga Madrasah mencanangkan program pembelajaran sesuai visi dan misi Madrasah yaitu dengan mengkolaborasikan antara pendidikan Agama (penekanan penanaman karakter), Pendidikan umum serta gali kriatifitas siswa yang sekaligus melakukan pembinaan secara intens sesuai bakat dan keinginanya. Alhamdulillah dengan kebersamaan kesabaran serta istiqomah dalam membimbing serta mengarahkan siswa siswi berbuah hasil sesuai yang di inginkan, terbukti banyak siswa – siswi dari MI Hidayatul Mubtadiin Pakel banyak yang meraih juara pada kegiataqn kegiatan lomba yang diadakan oleh lembaga lain di tingkat Kabupaten bahkan memperoleh juara 2 Porseni Tingkat Provinsi baik bidang seni maupun olahraga.
Peran Kepala Madrasah sebagai motivator meliputi tiga hal yaitu kemampuan mengatur lingkungan kerja, kemampuan mengatur sarana kerja, dan kemampuan menetapkan prinsip penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Dalam kaitannya dengan Madrasah efektif, kemampuan kepala Madrasah dalam mengatur lingkungan kerja dapat dilihat ketika kepala Madrasah mengatur lingkungan kerja yang ada di Madrasah.