Kegiatan Pembelajaran Yang Menyenangkan

Murid akan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar apabila kegiatan yang dirancang oleh guru menantang dan menyenangkan. Sumber belajar yang menarik juga akan meningkatkan perhatian murid.

Mayoritas guru di sekolah tempat saya mengajar masih menggunakan buku cetak sebagai sumber utama belajar. Hal itu mengakibatkan kegiatan pembelajaran menjadi monoton dan kurang bermakna. Keterampilan abad 21 yang seharusnya dikuasai murid pada akhirnya tidak terasah. Saya berharap rekan-rekan guru terbuka terhadap perubahan. Buku cetak bukan satu-satunya sumber belajar.

Secara teori, guru-guru paham tentang berbagai metode pembelajaran. Namun mereka belum mampu mempraktikkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Rentang usia guru di sekolah cukup jauh. Beberapa guru merupakan guru yang baru setahun mengajar. Beberapa guru lain mendekati usia pensiun 55 tahun. Merupakan tantangan bagi saya untuk dapat mengajak guru-guru melakukan perubahan. Saya harus bisa memberikan contoh pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Suatu hari seorang guru muda, Ibu Monic namanya, melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan pembelajaran tersebut menarik perhatian saya. Saya mendekati beberapa siswa dan mencari tahu apa yang sedang dikerjakannya. Kemudian saya mendekati Ibu Monic, mengajak bicara, dan memastikan bahwa kegiatan pembelajaran tersebut mengarah pada merdeka belajar. Setelah yakin, saya berencana meminta Ibu Monic untuk berbagi praktik baik.

Saya mengajak Ibu Monic berdiskusi lebih serius untuk menindaklanjuti soal berbagi praktik baik. Akhirnya Ibu Monic setuju untuk berbagi praktik baik kepada rekan-rekan guru. Saya berharap, rekan-rekan guru mulai tersadar bahwa selama ini praktik pembelajaran yang dilakukan belum berpihak pada murid. Saya berharap mereka terbuka dan tergerak untuk memulai perubahan.

Hal yang tidak disangka, ternyata rekan-rekan guru memberi respon positif pada sesi berbagi praktik baik. Ada beberapa guru yang menyadari bahwa selama ini pembelajaran yang dilaksanakan kurang bermakna. Ada juga guru yang bertanya tentang pembelajaran menyenangkan pada beberapa mata pelajaran. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa mereka mulai terbuka.

Satu lagi yang membuat saya merasa senang, ada satu guru yang pada akhirnya mempraktikkan pembelajaran yang inovatif dengan membuat sebuah permainan. Kegiatan pembelajaran tersebut akhirnya dirancang menjadi sesi berikutnya berbagi praktik baik. Saya berharap sesi berbagi praktik baik di sekolah akan terus berjalan. Walaupun pelan, saya yakin guru-guru di sekolah akan semakin berkembang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top