Ruh dari semua kegiatan pendidikan adalah literasi. Literasi jangan direduksi hanya sekedar membaca buku saja. (Muhadjir Effendy)
Saya meyakini bahwa meningkatkan kemampuan literasi murid bukan hanya tugas guru tertentu saja. Guru matematika untuk literasi numerik dan ataupun guru bahasa untuk literasi baca-tulis. Dan kemampuan literasi tidak hanya ditunjukkan berapa banyak buku yang sudah dibaca. Mengutip definisi literasi dari National Institute for Literacy, yang memaknai literasi dari persfektif secara kontekstual. Literasi juga merupakan sebuah indikator kemampuan seseorang dalam bicara, hitungan , pemecahan masalah ,literasi bergantung dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan tertentu dengan tingkatan tertentu yang dibutuhkan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.
Saya mengajar ekonomi di sebuah SMA swasta di Sukabumi. Ketika sedang pembelajaran di kelas, beberapa kali murid saya menanyakan arti sebuah kata, entah itu berkaitan dengan materi yang saat itu sedang kami bahas, dari penugasan yang saya berikan atau soal ujian yang sedang mereka kerjakan. Kadang-kadang pertanyaan mereka membuat saya berfikir koq bisa ya mereka pada jenjang SMA tidak tahu arti kata tersebut. Perbendaharaan kata yang menurut saya mudah, ternyata malah ditanyakan anak-anak, seperti kata “mancanegara”, ” triwulan”, dll. Dilain kesempatan beberapa anak juga sering menanyakan maksud dari soal yang saya buat, saya mencoba melakukan refleksi apakah bentuk pertanyaan saya yang tidak efektif sehingga anak-anak kebingungan atau kesulitan murid-murid saya untuk memahami bacaan dan mengolah informasi dari bacaan tersebut.
Kondisi tersebut menggerakan saya untuk membuat sebuah kegiatan literasi dalam pembelajaran ekonomi. Karena kita tahu betul bagaimana manfaat kemampuan literasi ini untuk meningkatkan kemampuan murid-murid dalam bersikap kritis dan kemampuan dalam pemecahan permasalah hidup yang akan mereka hadapi nanti .
Dalam satu kesempatan saya bertanya tentang minat dan hobby anak-anak berkaitan dengan kegiatan membaca mereka. Hanya 1 – 2 orang yang menjawab hobby mereka membaca. Perpustakaan kami yang lumayan lengkap koleksi bukunya sering mereka datangi tapi tidak untuk membaca buku, melainkan membuka medsos , bermain game online atau membaca komik-komik online.
Ketika ide pembelajaran ini muncul pertama kali, saat itu murid-murid belum diizinkan untuk membawa lapto ke sekolah. Saya menggiring anak-anak ke perpustakaan sekolah, dan meminta beberapa ekslempar koran yang yang ada diperpustakaan . Mereka saya minta untuk memilih salah satu artikel di koran tersebut, dan menjelaskan ke kawan-kawan lainnya, menbuat resume atas berita yang dibaca dan menjelaskan kata-kata khusus yang mereka temui atau kata- kata yang merek tidak pahami yang ada dalam artikel tersebut. Saat itu perpustakaan sekolah hanya berlangganan kompas dan republika, sementara saya ingin sekali artikel yang mereka bahas berkaitan dengan mata pelajaran ekonomi yang saya ampu, dan di kedua koran tersebut ada membahas ekonomi tapi tidak banyak. Akhirnya saya berlangganan tabloid kontan untuk beberapa waktu, dengan uang yang saya pribadi. Dari artikel dan berita tersebutlah kegiatan literasi versi saya dilaksanakan di awal pembelajaran.
Ketika kemudian sekolah mengeluarkan kebijakan murid boleh membawa laptop ke sekolah, kegiatan literasi tersebut saya ubah menyesuaikan dengan kondisi anak-anak yang tadinya membuat reviu berita dari koran beralih menjadi literasi digital melalui sebuah portal berita yaitu kata.data.co.id. kegiatan literasi digital ini lumayan memudahkan saya, hemat juga tidak perlu berlangganan lagi koran dan tentu saja kegiatan menggunakan laptop dalam pembelajaran selalu diminati anak-anak.
Bentuk kegiatanny tidak jauh berbeda, anak-anak saya minta untuk mencari artikel atau berita berkaitan dengan pokok bahasan pembelajaran seperti perdagangan internasional di kelas xi dan mengenai OJK di kelas X. Dari topik yang sudah saya tentukan mereka akan mencari artikel berita tersebut , masing- masing dengan judul yang berbeda dan kemudian mereka reviu dan tuliskan kata-kata khusus dan kata-kata yang mereka tidak pahami untuk didiskusikan bersama saya dan teman-temannya. Yang berbeda, karena saya tahu ketika tugas menggunakan laptop ini mereka akan gunakan untuk melakukan kegiatan lainnya seperti membuka youtube atau media sosial mereka, hasil dari kegiatan literasi mereka saya minta untuk di unggah di media sosialnya masing-masing dan menandai akun media sosial saya.
Saya pribadi berharap kegiatan ini akan memberikan dampak baik bagi murid-murid saya. Selain informasi dan wawasannya bertambah dengan membuat reviu dari artikel atau berita yang mereka baca, juga menambah perbendaharan kata mereka. Selain itu bagaimana mereka menpresentasikan hasil review mereka secara langsung atau melalui media sosial juga akan meningkatkan kemampuan verbal dan berfikir analitis. Semoga.