“Bun, kalau Fisika nggak pake rumus pasti enak deh belajarnya, pusing kepala kalau ngitung-ngitung yang rumit-rumit”.
“Nilai kami kapan bagusnya ya bun, secara belajarnya sulit sekali, dah usaha namun tetap aja hasilnya jelek”.
“Ridwan bisa nggak klo nggak ngantuk dipelajaran Fisika?” Ucap bunda, “nggak ngerti bun, jadinya ngantuk” ucap Ridwan.
Deg, sedihnya tu disini sambil saya menunjuk ke dada saya tatkala curhat kepada seorang teman tentang masalah yang saya hadapi dengan siswa. Itu sebahagian kecil keluhan anak-anak didik saya. Setiap selesai penilaian harian, mereka akan mengeluh panjang tentang nilai mereka jeblok abis. Pesimis muncul tak kala masuk kelas mengajarkan pelajaran saya yakni Fisika yang dianggap momok bagi siswa. Bahwa Fisika itu sulit, Fisika itu penuh dengan rumus, Fisika itu penuh dengan hitungan Matematika. Alhasil siswa kurang semangat dalam belajar Fisika, bahkan ada yang tidur karena tidak mengerti yang saya ajarkan di depan kelas. Namun saya bertekad ingin menjadikan pelajaran saya menjadi salah satu mata pelajaran yang disukai siswa. Dengan tidak hanya menghafalkan rumus-rumus Fisika, namun mereka bisa memahami Fisika melalui konsep-konsep Fisika itu sendiri.
Kemudian timbul tanda tanya besar kembali dalam diri saya pada saat akan mengajar. Apakah saya mampu mengatasi itu semua? Yang sudah-sudah selalu memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Apalagi saya akan mengajarkan materi gelombang mekanik dengan sub bagian tentang karakteristik gelombang di kelas XI MIPA, apakah nantinya siswa akan memahami apa yang saya ajarkan ke mereka? Apakah mereka akan enjoy belajar Fisika nantinya?
Berkecamuk di otak bagaimana trik mengajarkan ke siswa dengan cara yang jitu agar mereka mudah memahami karakteristik gelombang mekanik ini. Yang biasanya aplikasi gelombang mekanik hanya dapat mereka lihat dari penjelasan buku saja. Kendala yang saya hadapi, siswa di Sekolah saya tidak bisa bebas menggunakan gadget atau android mereka. Berhubung Sekolah saya adalah Sekolah Boarding atau asrama yang sangat ketat menjaga siswa dari efek gadget yang negatif, dan hanya memberikan gadget siswa pada hari sabtu dan minggu. Dan juga keterbatasan akses luar untuk bisa pergi ke perpustakaan daerah yang memiliki lebih banyak buku.
Hal ini yang menjadikan kendala besar bagi saya. Saya ingin siswa menggali luas tentang ilmu Fisika dimanapun mereka berada. Baik di dunia nyata dengan buku maupun di dunia maya dengan internetnya. Namun di Sekolah saya sangat terbatas dengan pemakaian Gadget. Hal ini membuat saya harus berfikir keras bagaimana cara mengatasinya. Dengan kata lain siswa dapat memperoleh ilmu dengan lancar tapi terjauh dari efek gadget yang negatif.
Pada suatu sore yang gerimis, saya melihat tetesan air di kolam dari hujan yang rintik-rintik. Disana saya melihat perpaduan gelombang antara beberapa tetes air hujan yang jatuh di kolam, dan gelombang itu di pantulkan kembali oleh pinggiran kolam. Seakan-akan waktu bergerak lambat saat itu, perpaduan dan pantulan gelombang-gelombang air menjadi indah terlihat. Hal ini menjadikan sebuah inspirasi yang jitu bagi saya. Alangkah baiknya siswa dapat melihat perpaduan dan pantulan gelombang dengan waktu lambat.
Alhasil saya menjadikan ini sebagai ide praktikum pada materi gelombang mekanik dengan sub bagian karakteristik gelombang mekanik menggunakan gadget mereka, dimana mereka bisa melihat secara lambat gelombang-gelombang yang terjadi dengan aplikasi slow motion bawaan gadget mereka ataupun hasil download di playstore. Kendala terjadi, karena keterbatasan gadget, maka saya menghubungi pimpinan Sekolah untuk meminta izin meminjamkan gadget mereka untuk kepentingan praktikum Fisika, dan hal itu sangat direspon baik oleh pimpinan Sekolah.
Karakterisitik gelombang yang mereka kerjakan adalah Refleksi (Pemantulan), Difraksi (Pelenturan) dan Interferensi (Perpaduan).
Tahapan yang mereka kerjakan pada awalnya meneteskan satu tetes air ke dalam wadah yang berisi air sambil di ambil video proses jatuhnya tetesan air tersebut. Pada saat tetesan air jatuh pada permukaan air, maka muncul gelombang yang kemudian merambat (bergerak) ke segala arah dalam bentuk bulat. Ketika bertemu dengan pinggiran wadah, gelombang dipantulkan kembali dan muncul gelombang pantulan yang berpadu dengan gelombang datang tadi. Siswa dapat melihat hasil rekaman video tersebut secara slow motion. Mereka sangat antusias dan kagum dengan fenomena alam yang terjadi. Dan mereka langsung menganalisa fenomena yang terjadi dalam bentuk diskusi kelompok dan mengandaikan proses tersebut dengan air laut yang menghantam karang. Hal ini tidak semua siswa dapat dengan baik menemukan fenomena pemantulan yang terjadi. Terkadang kendala faktor gadget mereka yang kurang bagus kameranya, terkadang faktor diri mereka sendiri yang tidak pandai merekam fenomena tersebut. Alhasil praktikum menjadi lama dari waktu yang ditentukan.
Tahapan kedua, siswa secara berkelompok kembali melakukan percobaan difraksi (pelenturan), dimana didalam wadah berisi air diberi pembatas yang mempunyai celah. Siswa meneteskan satu tetes air ke permukaan air, sambil di ambil video proses jatuhnya tetesan air tersebut, dan terjadilah sebuah gelombang yang melewati sebuah celah kemudian mengalami pelenturan gelombang. Gelombang akan memasuki celah dengan proses mirip melenturkan gelombang itu sendiri. Betapa takjubnya siswa-siswa melihat hal tersebut. Mereka membayangkan proses terjadinya gelombang tsunami yang memasuki celah. Proses mereka tadi mereka lihat secara slow motion. Kendala disini sama dengan proses pemantulan.
Tahapan ketiga, siswa melakuakan percobaan interferensi (perpaduan) gelombang langsung di kolam yang ada di Sekolah. Dengan melemparkan dua buah batu secara bersamaan, ada juga yang tidak. sambil di ambil video proses jatuhnya batu tersebut. Hal ini menghasilkan gelombang yang sangat cantik, perpaduan yang sangat harmonis tak kala dijatuhkan batu secara bersamaan. Hasil video mereka tadi dilihat secara slow motion dan dapat dilihat fenomena yang indah.
Semua siswa sangat senang dan antusias walau ada kendala sana sini. Bahkan ada siswa yang melempar batu dalam posisi tertentu ke kolam dan membentuk pantulan berutun di kolam tersebut yang mendapat tepuk tangan riuh oleh teman-teman lainnya.
Alhamdulillah siswa puas dengan praktikum karakteristik gelombang mekanik ini. Dan dapat memahami konsep yang terjadi dengan panduan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang saya bagikan. kecemasan saya diawal menjadi sirna. Siswa dapat memahami dengan baik konsep Fisika melalui gerakan lambat atau slow motion gelombang pada saat praktikum, dan dapat menemukan konsep-konsep karakterisitik gelombang mekanik dengan baik. Dan hasil akhir laporan praktikum, saya minta ke siswa secara berkelompok membuat video lengkap dengan penjelasan hasil mengenai praktikum karakteristik gelombang mekanik ini dengan style mereka masing-masing dan di upload ke youtube mereka.
Masih banyak yang perlu saya perbaiki dengan strategi ini, seperti bagaimana siswa dapat dengan jelas melihat fenomena karakteristik gelombang mekanik ini di alam bebas, bagaimana teknik foto atau take video atau pengambilan video yang baik yang harus saya ajarkan supaya mereka memperoleh hasil yang bagus. Namun demikian, hati saya cukup lega, karena siswa mendapat hasil yang memuaskan dikala diberi ujian tulis materi karakteristik gelombang mekanik ini. Salah satu ucapan yang sangat membuat hati saya senang adalah “Bun, besok-besok kita belajar Fisikanya di alam bebas lagi ya bun, biar kami paham seperti materi karakteristik gelombang mekanik ini”.
Semoga kedepannya saya bisa menjadi guru yang lebih baik lagi. Aamiin……