Saya memimpikan sekolah yang terbiasa dengan teknologi dalam pembelajaran. Tapi saat ini saya merasa sangat prihatin dengan kondisi di daerah terpencil seperti di sekolah saya mengajar. Pada saat mengikuti UNBK siswa yang tidak terbiasa dalam menggunakan komputer, sehingga menyulitkan mereka dalam mengisi soal. Melalui tulisan ini saya ingin berbagi alsi nyata yang saya lakukan dalam membiasakan siswa dan guru menggunakan teknologi di daerah terpencil. Saat ini kami merasa bahwa sekolah terpencil juga bisa memanfaatkan teknologi seperti di kota dengan segala keterbatasannya.
Kondisi infrastrukstur sekolah yang tidak memadai menjadi tantangan tersendiri. Listrik pada siang hari menggunakan tenaga surya, signal seluler tidak ada. Rendahnya tingkat ekonomi orang tua dalam memfasilitasi perangkat teknologi kepada siswa dan pesimisnya sebagian guru akan perubahan.
Saya mempelajari bagaimana cara menggunakan Candy Computer Base Test (CBT) secara offline dengan perangkat sederhana, sehingga bisa di manfaatkan di daerah dengan fasilitas terbatas. Aplikasi ini hanya memerlukan laptop sebagai server kemudian handphone atau chromebook sebagai client sehingga bisa di pakai dimana saja. Kami melakukan uji coba kemudian menerapkannya pada Penilaian Tengah Semester (PTS) di Sekolah.
Pada awalnya tentu saja ada kendala, tetapi setelah dilakukan revisi berulang CBT ini sukses kami laksanakan. Siswa dan guru merespon penggunaan aplikasi ini dengan baik. Para siswa lebih bersemangat dalam mengerjakan. Mereka juga kami bebaskan dalam memilih lokasi pengerjaan. Ada yang mengerjakan di taman sekolah dan di halaman. Para guru juga sangat antusias di karenakan proses pengoreksian berjalan cepat dan efektif. Siswa juga bisa langsung melihat nilai PTS yang mereka lakukan sehingga mereka lebih berhati hati dalam pelaksanaan PTS tersebut.
Terjadi perubahan disaat ujian dan ulangan yang biasanya menggunakan kertas menggunakan CBT. Guru dan siswa menjadi lebih terbiasa menggunakan komputer dalam sistem penilaian dan pembelajaran. Pembiayaan juga menjadi lebih minimal dan sangat praktis. Banyak sekolah terpencil yang tertarik menggunakan sistem ini. Saat ini sudah lebih dari 10 sekolah yang menjadi imbas dan menggunakan sistem ini di sekolahnya masing masing.
Penggunaan CBT ini menunjukkan bahwa kendala daerah terpencil dapat di atasi dengan aplikasi ini.