Inderaja- Si Tukang Kepo-Nya Geografi

“Aduh Penginderaan Jauh ya?Hmmm,,, gimana ya?”

Celoteh itu tidak hanya di dengar oleh siswa saja, beberapa guru geografipun mengeluhkannya. Dari sekian banyak materi di mata pelajaran geografi SMA, materi ini memiliki kompleksitas yang tinggi. Kesulitan materi ini salah satunya disebabkan oleh ketiadaan media ajar dan cara penyampaian materi yang monoton.

Tuntutan kurikulum mengharuskan siswa memahami dasar dari penginderaan jauh hingga membuat peta hasil olahan penginderaan jauh. Bagaimana bisa materi ini disampaikan jika hanya dengan ceramah saja. Perlu media dan tindakan yang melibatkan siswa dalam penginderaan jauh.

Saya membutuhkan Citra satelit ataupun foto udara sebagai bahan anak mengidentifikasi dan mengenali sebuah wilayah. Dan. Pastinya keduanya tidak akan ditemui di sekolah saya. Jangankan citra dan foto udara, peta maupun atlas saja keberadaanya dipertanyakan.

Googlemaps kan ada, tak usah risau. Perlu diketahui, dari 10 siswa saya, setidaknya hanya 1 orang yang tahu dan sudah pernah menggunakan GMaps. Itupun diakuinya Maps yang ada di ojek online ketika mereka berlibur di kota. Di pulau ini,kami tidak membutuhkan GMaps sebagai penunjuk arah saat tersesat karena wilayahnya yang kecil.

Wilayah kami ini minim sekali jaringan internet. Untuk mensiasatinya, citra tersebut saya unduh lalu saya cetak. Karena tidak muat dalam satu halaman A4, saya membaginya menjadi beberapa halaman. Kemudian halaman demi halaman saya tampal sehingga menjadi satu pulau utuh. Hasil printout itu saya perbanyak sejumlah kelompok yang sudah dibentuk. Masing-masing siswa dalam kelompok tersebut diminta menemukan lokasi rumah mereka dan menandainya dengan spidol warna.

Proses pembelajaran ini belum sepenuhnya berhasil jika dilihat dari test tertulis. Tapi buat saya, melihat siswa ini yang selalu diam di kelas, berubah jadi antusias selama pelajaran, itu sebuah kemajuan yang membanggakan. Mereka saling berdebat mana sebenarnya rumah mereka. Bolak-balik ke meja guru, memperbesar layar laptop saya untuk lebih memperjelas dan mempertegas hasil temuan mereka di kertas printout yang sudah lusuh karena berebut.

Dan diakhir pertemuan saya selalu berkata, “Nak, inderaja itu cara kamu mencari tahu apa yang sedang terjadi di suatu tempat, tanpa kamu perlu repot datang ke tempat nun jauh di sana”.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top