Bukik Setiawan selaku Ketua Yayasan Guru Belajar (YGB) melakukan audiensi kepada Bupati Trenggalek, Moch. Nur Arifin, yang akrab disapa Gus Ipin, pada hari Rabu (23/02/2022). Kunjungan tersebut merupakan upaya YGB untuk mempererat relasi pasca diadakannya program #TerusBelajar di Kabupaten Trenggalek sejak Agustus 2021.
#TerusBelajar merupakan program Kampus Pemimpin Merdeka, salah satu unit kerja YGB, dan NusantaRun di lima daerah di Jawa Timur guna pemulihan pembelajaran dari learning loss akibat pandemi. Total 132 pendidik di Trenggalek ikut serta untuk belajar pada program tersebut.
Peserta penggerak mendapatkan beberapa modul yang dapat diakses secara online. Dari modul itu, pendidik dapat belajar bagaimana caranya untuk menerapkan prinsip merdeka belajar untuk proses belajar yang berpihak pada anak. Prinsip ini terbukti efektif untuk memberikan pembelajaran yang bermakna meskipun pada situasi pandemi.
Ipin yang baru mendapat laporan #TerusBelajar mendukung penuh keberlanjutan program tersebut. Ia mengungkapkan, mempunyai cita-cita besar tentang pendidikan di Trenggalek. Selain itu, Ia juga menyampaikan visi pembangunan daerahnya saat ini yakni menekankan pemberdayaan perempuan dan kolaborasi terbuka.
Oleh karenanya, gerakan kolaborasi yang mendorong adanya peningkatan kualitas pendidikan akan disambut dengan tangan terbuka. “Guru-guru yang punya semangat, ada kreativitas, harus ditampung dan diberi ruang untuk bergerak,” tukasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Bukik membicarakan kesempatan kerjasama yang lebih pada bidang pendidikan. Tidak hanya pemulihan pembelajaran dari learning loss, tapi juga peningkatan kualitas pembelajaran yang terukur melalui asesmen nasional, penerapan kurikulum merdeka atau pendidikan penggerak merdeka belajar.
“Upaya pemulihan pembelajaran membutuhkan waktu yang lama, ada proses yang harus berkelanjutan dan kolaborasi lintas daerah. Harapannya pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek juga dapat bergabung untuk berproses di dalam Lingkar Daerah Belajar,” jelas Bukik.
Lingkah Daerah Belajar (LDB) merupakan inisiatif kolaboratif pemangku kepentingan untuk mendukung dan mendorong praktik dan kebijakan pendidikan daerah yang berpihak pada anak untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan.
Bukik mengatakan, melalui LDB nantinya pemerintah daerah Trenggalek juga dapat memiliki kesempatan untuk berbagai praktik baik terkait kebijakan dan pengelolaan pendidikan daerah di berbagai forum pendidikan.
“Situasi sulit di masa pandemi bukan penghalang murid untuk belajar asalkan ekosistemnya siap, termasuk guru, kepala sekolah, hingga pemerintah daerah,” jelasnya.
Pada akhir kunjungan, keduanya menyepakati untuk memajukan pendidikan daerah dengan program penggerak merdeka belajar yang berorientasi pada murid dan peningkatan indikator kinerja pendidikan daerah, hingga menjajaki kemungkinan kerjasama pendirian sekolah tinggi keguruan merdeka belajar di kawasan Dilem Wilis. (YMH)