Guru Paud Di Trenggalek Libatkan Orang Tua Murid Untuk Membersihkan Sekolah

Idealnya jumlah pegawai sebuah sekolah harus dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Akan tetapi hal tersebut sulit dicapai oleh banyak sekolah terutama sekolah yang ada di daerah. Seperti yang terjadi di TK Idhata 1 Pule Trenggalek misalnya, hanya ada kepala sekolah dan guru yang menjalankan proses belajar.

Sutanti sebagai kepala sekolah menjelaskan sebenarnya TK Idhata 1 Pule setidaknya membutuhkan bantuan tenaga administrasi dan tenaga kebersihan. Karena belum ada, akhirnya dirinya dan guru yang mengerjakan tugas administrasi dan kebersihan.

“Sebenarnya sudah ada rencana mau menambah orang, tapi memperhitungkan biaya akhirnya tidak jadi. Niat tersebut saya tangguhkan. Terlebih akibat pandemi, banyak yang kesulitan ekonominya sehingga pembayaran SPP terlambat,” jelasnya.

Sutanti mengaku, Ia selalu berusaha membantu membersihkan lingkungan sekolah agar guru bisa lebih fokus untuk mengajar. Seperti menyapu, mengepel, membersihkan kamar mandi, hingga mencabuti rumput.

Ia membagikan keluh kesahnya ke teman-teman guru di Komunitas Guru Belajar Nusantara Trenggalek dan Cerita Guru Belajar. Dari komunitas itu, Ia diingatkan mengenai salah satu materi Sekolah Merdeka Belajar mengenai “Pelibatan Orang Tua”.

Tidak hanya berhasil menyelesaikan masalah kekurangan tenaga, namun Sutanti berhasil mengajak orang tua untuk terlibat lebih dalam proses pembelajaran muridnya. Proses belajar pun menjadi lebih bermakna. Berikut 3 cara yang dilakukan Sutanti untuk melibatkan orang tua/wali murid agar terlibat dalam proses belajar anak.

  1. Libatkan Orang Tua Murid Sejak Awal Proses Awal Pembelajaran

Biasanya guru akan memanggil orang tua ketika murid bermasalah. Misalnya, murid terlihat masih kesulitan untuk menghitung dan tertinggal dari teman-temannya. Padahal orang tua dan guru seharusnya terlibat bersama dalam proses penentuan belajar murid dari awal hingga akhir.

Dalam proses ini, orang tua maupun guru bisa saling bertukar pikiran mengenai tujuan belajar murid dan keresahan satu sama lain. Guru mungkin tidak menyadari bahwa sebenarnya banyak orang tua murid yang ingin terlibat banyak dengan proses belajar anaknya di sekolah namun tidak tahu harus mulai dari mana.

“Kami mengadakan kelas parenting untuk orang tua dari masing-masing kelas. Di situ guru kelas menyampaikan berbagai tips dan informasi pembelajaran. Sehingga nantinya orang tua murid bisa menindaklanjuti pembelajaran anak ketika sedang di rumah,” tutur Sutanti.

Pada pertemuan itu, orang tua juga mendapatkan kesempatan untuk bertanya bahkan berdiskusi satu sama lain dengan orang tua murid lain. Tidak hanya hubungan guru dan orang tua namun antar orang tua pun semakin hangat.

Orang tua murid TK Idhata 1 Pule bahkan akhirnya sepakat untuk terlibat dalam kegiatan pemberian makanan bergizi tambahan. Orang tua mendapat peran besar karena mereka diberi kesempatan untuk mengorganisir kegiatan seperti tugas memasak kue dan sayur.​​ 

“Jika sudah terbiasa melibatkan seperti ini, masalah seperti kekurangan tenaga tadi bisa teratasi segera. Di sekolah kami, orang tua terjun langsung ikut bantu bersih-bersih. Dan malah terlibat di banyak hal yang tentu menjadikan pembelajaran murid jauh lebih bermakna. Oleh karenanya, jangan hanya panggil orang tua hanya saat muridnya bermasalah, mereka akan senang merasa kita butuhkan,” jelas Sutanti.

  1. Dekati Secara Personal

Apakah semua orang tua akan langsung bersemangat ketika diajak terlibat dalam proses pembelajaran anak? Tentu saja tidak, ada banyak kendala yang dialami Sutanti. Salah satunya orang tua/wali murid yang bekerja di luar daerah dan menitipkan anaknya ke nenek sehingga sulit memberikan dukungan belajar untuk anaknya.

Sutanti mengungkapkan, saat orang tuanya pulang Ia langsung mengundangnya ke sekolah. Kesempatan itu Ia gunakan untuk mendiskusikan perkembangan murid. Dari pertemuan tersebut akan tercetus cara-cara bagaimana sebaiknya orang tua bisa tetap terlibat dalam proses pembelajaran anaknya meskipun lebih sering berada di luar kota.

  1. Ajak Orang Tua Ikut dalam Pembelajaran Kelas yang Sesuai

Sutanti mengajak orang tua ikut dalam beberapa pembelajaran kelas. Seperti misalnya ketika ada tema belajar berkebun, menggambar, mewarnai, dan menata menu makanan.

“Anak juga semakin semangat belajar karena didampingi oleh orang tua nya. Dari sisi orang tua juga tahu dan melihat secara langsung apa sih yang dipelajari anaknya ketika di sekolah. Jadi lebih merasa juga kalau keberhasilan proses pembelajaran murid adalah hasil dari dukungan kita bersama,” tukasnya.

Salah satu kendala mengajar murid PAUD adalah, orang tua seringkali merasa tidak percaya bahwa anaknya bisa mandiri untuk beberapa hal. Dengan melibatkan orang tua untuk terjun langsung membersamai proses belajar anaknya, mereka jadi tahu bahwa sebenarnya si kecil sudah belajar banyak hal dan mampu menerapkannya di kehidupan sehari-hari. (YMH)

Praktik baik ini telah diliput oleh Radar Pekalongan, klik di sini untuk baca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top