Saya adalah guru mata pelajaran Kimia di SMK, mata pelajaran Kimia di SMK memiliki alokasi waktu 3 jam pelajaran per minggu dan hanya ada ti tingkat X. Kimia adalah cabang IPA yang di dalamnya berisi konsep-konsep mengenai materi (zat), sifat-sifat materi, perubahan materi dan energi yang terlibat di dalamnya. Diantara sekian banyaknya konsep yang ada dalam mata pelajaran Kimia saya selalu mengalami kesulitan dalam mengajarkan konsep hitungan salah satunya pada bab Mol. Setiap alokasi waktu yang saya rencanakan pada saat menyusun Program Semester, pada pelaksanaannya saya selalu saja merasa kekurangan karna murid saya masih saja belum memahaminya yang ditandai dengan nilai mereka pada evaluasi sebagian besar masih di bawah rata-rata.
Kesulitan yang saya hadapi ini semakin diperparah dengan kondisi kegiatan pembelajaran setelah masa pandemi Covid yang masih terbatas (Pembelajaran Tatap Muka Terbatas). Intensitas pertemuan secara langsung yang masih sangat jarang menjadi kesulitan bagi saya untuk memberikan pemahaman materi Mol karena biasanya metode pembelajaran materi ini adalah melalui latihan-latihan soal disertai pembahasan langsung di kelas. Selain itu, ketergantungan terhadap gadget pada murid-murid selama masa pandemi semakin menambah kesulitan bagi saya saat di dalam kelas, fokus dan perhatian murid terhadap guru jauh lebih menurun dibandingkan dengan fokus mereka terhadap handphone.
Saya merasa jika hal ini dibiarkan bisa-bisa pemahaman murid terhadap materi hitungan di mata pelajaran Kimia ini akan semakin menurun. Saya mencoba berfikir mencari cara untuk memberikan materi Mol ini diawali dari menarik fokus dan perhatian mereka kembali. Saya terinspirasi dengan handphone yang menarik mereka selama ini khususnya game-game yang sering mereka mainkan. Akhirnya saya membuat suatu permainan (game) yang saya berinama GEMOL (Game Mol) agar lebih menarik, meskipun saya belum bisa membuat game dalam bentuk aplikasi seperti game-game di handphone namun saya mencoba merancang teknik permainan yang tidak kalah seru. Saya buat permainan dalam bentuk berkelompok untuk menambah keseruan mereka saat bermain game ini.
Sebelum permainan dilaksanakan, saya menginformasikan teknis permainan dengan sangat jelas sehingga pada saat permainan dilaksanakan bisa berlangsung dengan lancar. Teknis permainan GEMOL ini secara sederhana sebagai berikut:
- Murid duduk berkumpul bersama kelompok masing-masing (6 kelompok @6 murid)
- Di meja paling depan telah tersedia 6 set kartu soal yang terdiri dari 6 kartu (soal) dan 6 set kartu pilihan bantuan yang terdiri dari 4 jenis bantuan yang hanya bisa diambil satu kali
- Waktu total untuk permainan GEMOL adalah 30 menit
- Ketua kelompok berdiri di depan dan dipersilakan mengambil kartu paling atas dan membaca soal, ketua kelompok menentukan soal tersebut cocok untuk dikerjakan oleh siapa (ketua kelompok juga berkesempatan mengerjakan 1 soal)
- Murid yang terpilih mengerjakan soal tersebut pada kertas yang telah disediakan, jika selesai mengerjakan ketua kelompok mengambil kartu selanjutnya dan menunjuk murid berikutnya begitu seterusnya. Murid yang sudah ditunjuk tidak bisa mengerjakan kembali.
- Murid bisa memilih bantuan dengan mengambil 1 kartu bantuan secara acak, dan bantuan hanya berlaku untuk murid tersebut saja (jatah bantuan 1 bantuan untuk 1 kelompok).
- Jika waktu sudah habis kartu yang tersisa tidak bisa dikerjakan.
- Jika permainan selesai, guru akan menilai hasil pengerjaan dan diumumkan pada pertemuan berikutnya. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi mendapatkan hadiah dari guru.
Di luar dugaan saya ternyata game GEMOL ini sukses menarik perhatian mereka saat belajar dan lebih jauh lagi saat dilakukan evaluasi ternyata hasil tes mereka pada materi Mol sangat jauh diatas rata-rata biasanya. Bahkan saya membuat satu kelas kontrol yang saya tidak berikan metode GEMOL ini. Setelah dibandingkan nilai evaluasi murid di kelas dengan perlakuan game GEMOL jauh lebih bagus dibandingkan dengan kelas tanpa perlakuan.
Dari pengalaman yang saya peroleh ini saya mengambil banyak pelajaran diantaranya untuk mendidik dan mengajari anak-anak sesuai dengan zamannya sebagaimana ungkapan dari Ali bin Abi Thalib. Hal ini sangat terbukti dalam pengalaman saya di saat murid-murid diberikan metode pengajaran dengan game GEMOL ini mereka sangat tertarik dan terlibat sepenuhnya. Sehingga nilai mereka pada materi Mol ini jauh lebih baik.
Untuk ke depannya praktik baik yang telah saya lakukan ini akan saya kembangkan pada materi yang lain baik itu pada konsep hitungan maupun bukan. Selain itu saya berencana untuk bekerjasama dengan guru RPL untuk mengembangkan game ini menjadi aplikasi game yang dapat dimainkan dari gadget langsung yang tentu saja akan lebih menarik bagi siswa. Sekian praktik baik yang saya alami semoga bisa menjadi manfaat dan inspirasi bagi sesama guru di Indonesia.