Games Based Learning Pada Pelajaran Ski Di Man 18 Jakarta

Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MAN 18 Jakarta

Saya sebagai Guru SKI mempunyai satu permasalahan di kelas dan permasalahan ini merupakan sebuah tantangan bagi saya agar segera mendapatkan solusi, Suasana yang tidak kondusif ketika pembelajaran dimulai, siswa yang cenderung mengantuk siswa yang merasa bosan dan siswa yang yang sibuk dengan urusan dan keinginan mereka masing masing.

Suatu hari dengan sengaja saya sibuk mencari beberapa literature dan beberapa media pembelajaran serta metode yang tepat untuk bisa saya gunakan dalam melakukan pembelajaran di kelas. Keinginan saya sangat kuat dan saya yakin anak anak bisa berubah dari kondisi awal menuju kondisi yang lebih baik.

Hampir 1 tahun pembelajaran di masa pandemic ini saya berusaha merancang dan mendesain Metode pembelajaran yang membuat siswa bisa kooperatif, yang menuntut siswa untuk berempati dan berkolaborasi sehingga terbentuklah sebuah tim yang solid dalam pembelajaran di kelas.

Berdasar dari pengalaman saya ketika mengikuti sebuah pelatihan workshop tepatnya 3 tahun silam, bersama rekan rekan saya yang mempunyai profesi sebagai guru,ketika itu  kami mempunyai kedudukan sebagai peserta workshop. Banyak materi yang disampaikan dengan sistem ceramah dan tanya jawab, mungkin untuk yang tanya jawab tidak membuat kami mengantuk dan bosan, Namun ketika sistem ceramah lagi dan lagi dilakukan membuat kami kurang fokus cenderung bosan  dan rasa mengantuk itu datang tanpa diundang.

Hingga sebuah sesi berubah kepada narasumber lain dimana beliau dalam menyampaikan materi penuh dengan kolaboratif, namun tetap dilaksanakan secara efektif tanpa merubah essensi dari materi yang disampaikan, di pertengahan materi sesekali kami melakukan ice breaking lalu disambung dengan essensi materi yang dimuat ke dalam bentuk kuis, yang mana kuis tersebut bernama “kahoot” dan ini merupakan metode pembelajaran Games Games learning muatan materi yang ditampilkan di dalam pertanyaan di dalam kuis ini, merupakan inti kompetensi dan indikator yang ingin dicapai oleh pemateri tersebut. Artinya KD dan indikator apa yang disampaikan dan dirancang dalam Pembelajaran “Games Based Learning” ini.

Dari pengalaman ini saya berkeinginan agar murid murid dalam belajar Sejarah Kebudayaan Islam tidak membosankan dan selalu have fun, karena selama ini menurut mereka pelajaran sejarah terkesan membosankan dan membuat mereka ngantuk.

Dari metode pembelajaran yang  biasa saya lakukan saya geser dan saya rubah sehingga saya yakin bahwa dengan metode baru yang saya gunakan akan merubah persepsi peserta didik dan mereka lebih semangat dan tidak mengantuk dalam pelajaran sejarah, sehingga mereka bisa senang dan bisa mengikuti pembelajaran dengan penuh antusias dan penuh semangat tanpa melupakan essensi dari materi dan indikator yang ingin kami capai.

Namun seiring berjalannya kegiatan tentunya ada beberapa tantangan dan hambatan yang saya hadapi, diantaranya muncul keresahan dan kegelisahan ketika menggunakan metode pembelajaran games Based learning “ Kahoot”  ini terkendala dengan jaringan internet dan alat media Handphone yang dimiliki siswa kurang memadai karena tidak semua siswa memiliki Handphone ataupun leptop. sehingga sebagai guru saya tak jarang meminjamkan Handphone  untuk dipakai mereka secara bergantian khusus yang tidak memilikinya.

Pada bagian ini saya ingin memaparkan respon peserta didik ketika dilaksanakannya metode games Based learning ini. Respon anak anak sangat baik dan sangat senang ketika menggunakan metode pembelajaran ini, saya sangat kagum melihat antusias dan semangat dari peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran ini, sehingga suasana kelas sangat kondusif bagi saya mengeluarkan modal untuk beli paket data dan memberikan teethering ke anak anak didik bukanlah sebuah kesulitan tapi itu membuat saya senang bisa berbagi dengan murid murid saya, begitupun dengan peserta didik yang lain ada beberapa yang ber empati sehingga mau dan rela memberikan teethering hotspot demi teman temannya agar bisa bersama melakukan pembelajaran berbasis games ini.  

Di bagian ini saya akan membagikan cerita tantangan dan hambatan yang saya dan murid alami ketika pembelajaran berlangsung. Ada beberapa siswa yang terkendala sinyal dan tidak memiliki Handphone selain itu mereka juga tidak memiliki paket data karena sekolah belum memfasilitasi untuk ini.

Dari metode dan strategi pembelajaran yang saya gunakan saya akan menginventarisir kendala-kendala yang saya hadapi dalam proses pembelajaran ini yaitu:

  1. Kurang tersedianya jaringan yang memadai sehingga siswa kesulitan untuk bisa live dengan cepat atau bisa join dengan cepat
  2. Proses informasi awal tentang Strategi dan cara memulai permainan yang disampaikan guru agak lambat dicerna dan dimengerti  siswa karena pada umumnya anak anak belum terbiasa menggunakan metode ini dalam pembelajaran sehari  hari.
  3. Minimnya kepemilikan Device yang dimiliki siswa ( Handphone maupun leptop )
  4. Terkadang keterbatasan Proyektor yang akan digunakan di kelas karena berbagi dengan kelas lain
  5. Ketika live join Quiz ada beberapa siswa yang sering keluar dari room atau dari akun karena keterbatasan sinyal Jaringan
  6. Kurang tersedianya speaker membuat permainan sedikit sepi karena tanpa music pengiring

Tujuan dari pembelajaran ini adalah melatih keterampilan siswa dalam menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat. Melatih siswa agar pandai melakukan pembelajaran dengan berbagai media dan metode

Hambatan yang diterima siswa ketika jawaban yang mereka submit lama terverifikasi oleh  system dikarenakan jaringan, sehingga membuat mereka kalah cepat dalam menjawab dibanding teman lainnya yang jaringan dan sinyal lebih kuat dan cepat

Hambatan lainnya yang merupakan  penghambat proses kegiatan pembelajaran games Based learning ini adalah ketika jaringan susah dan paket data anak anak habis

Pada Bagian ini saya akan menjelaskan strategi yang saya lakukan untuk meminimalisir kendala yang terjadi, saya pasti harus dan selalu mau berbagi dengan peserta didik saya untuk:

  1. Memberikan hotspot atau teethering kepada siswa yang tidak memiliki paket data  
  2. Saya meminjamkan Handphone secara bergantian bagi siswa yang tidak memiliki HP
  3. Games dilaksanakan secara kelompok apabila peserta didik di kelas tersebut  tidak memiliki Handphone lebih dari 2 orang

Persiapan yang saya lakukan dalam pembelajaran ini adalah saya gunakan sistem pembagian kelompok dalam pengaturan games tersebut ketika jumlah siswa yang tidak memiliki Handphone lebih dari 2 peserta didik, maka dalam games ini bisa dilakukan dengan team. Jadi dalam pelaksanaannya ada beberapa team yang berkompetisi untuk mendapatkan nilai terbaik dan untuk menjawab dengan jawaban yang tepat dan tercepat. Namun terkadang saya juga terkendala dengan Penggunaan proyektor yang terbatas ketika alat tersebut tidak tersedia di kelas karena sedang digunakan oleh kelas lain atau guru lain, karena tidak semua kelas tersedia perangkat tersebut. Dalam hal ini agar pembelajaran dengan strategi games kahoot ini tetap bisa dilaksanakan,saya siasati dengan sistem pemberian link melalui WA group kelas sehingga mereka bisa mengakses dari device masing masing dengan waktu dan tanggal yang sudah ditentukan dan disepakati bersama

Keseruan demi keseruan yang kami alami di kelas menjadi sebuah seni dalam pembelajaran ini, namun peserta didik dapat tetap kondusif dan mengikuti kegiatan dengan antusias dan semangat.

Namun tak jarang saya menemukan ada murid yang terlihat sedih dikarenakan tidak punya handphone dan tidak punya jaringan, namun ketika diberi pinjaman Handphone dan permainan dilakukan secara berkelompok anak tersebut terlihat senang dan bisa mengikuti kegitan pembelajaran dengan have fun

Pada akhir sesi cerita ini saya akan menjelaskan beberapa hal yang bisa kita ambil manfaat dan ibrahnya dari pembelajaran yang saya dan murid murid saya lakukan. Banyak nilai baik yang bisa kami lakukan dan kami kembangkan disini sehingga kami bisa memberi warna pada setia mata pelajaran lain dan memberikan rasa tertarik bagi mata pelajaran lain yang belum terbiasa menggunakan metode games based learning (Kahoot), Karena selain menggunakan kuis Kahoot sayapun dan peserta didik sesekali menggunanakan games based learning yang lain yaitu Quizziz. Adapun ibrah yang bisa  saya ambil adalah sbb:

  • Siswa belajar bekerjasama
  • Siswa dan Guru belajar berempati tinggi
  • Siswa belajar berkolaborasi
  • Siswa dan Guru belajar sabar
  • Siswa dan Guru belajar berbagi

Dari kegiatan awal hingga akhir banyak kesan yang membuat kami haru karena di setiap sesi siswa dituntut untuk berbuat sabar , dari mulai tahap proses menunggu teman yang belum join sampai menunggu batas times up yang ditentukan habis, siswa dapat mengambil ibrah dari setiap kegiatan yang dilakukan

Adapun komentar dari murid mereka meminta agar pembelajaran pada pertemuan berikutnya menggunakan pembelajaran yang serupa yaitu games based learning baik dengan media games kahoot maupun Quiziz.

Setelah berhasil dalam metode dan strategi ini saya ingin mengembangkan beberapa metode yang lain dalam pembelajaran SKI, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan mengantuk ketika mendapat pelajaran SKI di kelas. Perubahan yang saya alami dan juga murid saya rasakan sangat signifikan saya jauh lebih semangat dari sebelumnya lebih senang ketika masuk kelas karena akan menghadapai anak anak yang semangat dalam pembelajaran SKI ini, dan dengan metode dan Strategi ini bisa menepis asumsi bahwa pelajaran sejarah itu membosankan dan membuat mereka ngantuk, jadi saya sangat yakin dengan metode games based learning ini dapat meningkatkan semangat belajar  dan prestasi siswa di kelas dalam menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

Inilah Pengalaman dan praktik baik yang sudah dan sering saya lakukan ketika menghadapi peserta didik yang kurang bergairah dalam belajar, alhamdulillah hasil yang saya dapatkan cukup memuaskan dan peserta didik merindukan dan selalu menantikan pembelajaran yang diramu dan di desain semenarik mungkin, ingat sebuah kata bijak “ untuk membuat dicintai maka gapailah hatinya”, ketika hati peserta didik sudah kita gapai insyallah metode dan cara yang kita gunakan dalam mendidik dan mentrafser ilmu pengetahuan akan mudah diterima dengan baik tanamkanlah sikap kasih sayang sebagaimana sifat yang dimiliki oleh Allah Swt Maha pengasih dan Maha penyayang.

Sekian tulisan yang bisa saya share semoga bermanfaat, mohon maaf jika tulisan ini jauh dari sempurna baik dari segi redaksi maupun penyusunan kalimat

Jakarta 29 Juni 2022

Penulis

Cacih Nurhayati

https://drive.google.com/file/d/1Z6fVLIdaK0F_SbmGrbYU-dzdDPAVCbvC/view?usp=sharing

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top