Forum Penggerak Pendidikan Pertemukan Pemimpin Perubahan Pendidikan Indonesia

Forum Penggerak Pendidikan (FPP) diselenggarakan pada Sabtu (12/11/2022) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. FPP merupakan hasil kolaborasi Lingkar Daerah Belajar, Yayasan Guru Belajar, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Semua Murid Semua Guru, dan Daya Dimensi Indonesia. 

Acara ini melibatkan 60 guru dan berbagai komunitas organisasi pendidikan dari Jakarta Timur, Flores Timur, Kuantan Singingi, serta beberapa daerah lainnya. Tujuannya yakni memfasilitasi dan menjaring para guru sebagai aktor pendidikan dalam penguatan kapasitas dan jaringan ekosistem pendidikan.

FPP bertujuan memfasilitasi para guru untuk menguatkan kapasitas dalam jaringan ekosistem pendidikan. Terdapat beberapa sesi yakni Leaders Talk, Sharing Session, Pengembangan Kapasitas Kepemimpinan Pendidik, hingga pembahasan Kesetaraan Kesempatan Pembelajaran.

Pada sesi Leaders Talk yang digelar secara hybrid, Iwan Syahril, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek menuturkan, salah satu strategi utama untuk melakukan perubahan pendidikan adalah menciptakan pemimpin yang berpihak pada anak. Penciptaan pemimpin bukan tentang administrasi tapi tentang murid. Selain itu juga pemimpin yang tidak hanya fokus pada kekurangan namun potensi.

“Pendidik sebagai pemimpin yang mampu memanfaatkan potensi di sekitar untuk mengatasi permasalahan di sekitar. Pemimpin seperti ini akan jadi penggerak di ekosistemnya demi perubahan pendidikan,” jelas Iwan.

Kasiman, Ketua Pokja Program Pendidikan Guru Penggerak berharap, guru penggerak bisa memulai kepemimpinan dari diri sendiri. Tidak menunggu arahan pemerintah seperti menunggu SK. 

“Pemimpin akan baik jika bisa membuat nyaman orang di sekitar. Berkomunikasi dengan baik, mudah untuk menolong, menolong guru lain, walau baru memiliki ilmu sedikit terkait tularkan itu. Karena kalau bergerak hanya jika menunggu acara formal, menunggu ada SK, perubahannya akan kelamaan,” jelasnya.

Venantius Minggu, Kepala Dinas Pendidikan Nagekeo yang turut bergabung secara daring menjelaskan, forum diskusi menjadi kekuatan untuk menularkan praktik baik. Tidak hanya guru namun juga seluruh pihak dalam ekosistem pendidikan.

“Guru penggerak itu membantu tumbuh kembang murid, untuk mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada anak, melahirkan profil pelajar pancasila. Jika ingin murid meningkat kompetensinya, maka perlu gurunya meningkat kompetensinya. Dan saat ini guru penggerak di Nagekeo berhasil menjadi pendukung perubahan guru-guru lain,” pungkasnya.

Lingkar Daerah Belajar merupakan sebuah bentuk kerja sama dari berbagai pihak. Diinisiasi oleh Pusat Studi Kebijakan dan Pendidikan, Semua Murid Semua Guru, dan Yayasan Guru Belajar untuk mengembangkan kolaborasi dan mendorong praktik baik antar jejaring pemangku kepentingan pendidikan. Lingkar Daerah Belajar memiliki tujuan untuk menciptakan pemerataan kualitas pendidikan, karena pemerataan kualitas pendidikan adalah kunci masyarakat sejahtera. (YMH/MA)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top