Aksi Nyata Penerapan Budaya Positif di SMPN 3 Lengayang Untuk Melahirkan Pelajar Pancasila yang berkarakter dan berakhlak mulia
Oleh : Nasma Yeni
Pengantar
Saya sangat tertantang sekali dalam melakukan perubahan pendidikan kearah yang lebih baik demi kemajuan anak bangsa sesuai dengan pemikiran Kihajar Dewantara bahwa pendidikan adalah “menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar mereka mampu mencapai kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat”.
Berbagai kendala saya hadapi dalam kegiatan ini, namun semua itu dapat saya tepis dengan semangat pantang menyerah demi tercapainya tujuan saya sebagai guru penggerak. Disini saya banyak belajar terutama untuk perubahan diri saya sendiri agar dapat menjadi guru yang tergerak bergerak dan menggerakkan. Menjadi guru yang bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan yang berpihak kepada murid dan guru merdeka belajar.
Kami para Calon Guru Penggerak diberi waktu selama 4 minggu dalam melakukan aksi nyata dan mensosialisasikan kepada rekan kerja tentang praktik baik yang sudah kami lakukan dalam aksi nyata.
Budaya Positif
Budaya positif merupakan pembiasaan yang dilakukan secara berulang kearah yang positif atau kearah yang lebih baik sehingga akan melahirkan karakter yang berakhlak mulia.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pelajar kita saat ini sudah banyak terpengaruh lingkungan negatif sehingga mereka sering melakukan kesalahan yang sangat meprihatinkan seperti bersikap kasar, suka berkelahi dan tidak ada motivasi dalam belajar serta banyak penyimpangan lain yang mereka lakukan.
Berdasarkan hal tersebut saya merasa tergerak untuk melakukan aksi nyata agar semua itu bisa diminalisir atau tidak terjadi lagi sehingga akan mencerminkan pelajar pancasila yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Sebelumnya saya bersama kepala sekolah dan rekan kerja sudah melakukan diskusi agar bisa secara bersama melakukan aksi nyata ini dan bisa berjalan dengan lancar serta mendapatkan hasil yang sangat memuaskan nantinya. Dan alhamdulillah kepala sekolah dan rekan kerja saya mau diajak kerjasama dan secara perlahan kami melakukan aksi nyata budaya positif dilingkungan sekolah UPT SMPN 3 Lengayang.
Pada kesempatan ini saya dan semua warga sekolah sudah melakukan aksi nyata budaya positif diantaranya:
Sumber: nasmayeni74.blogspot.com
A. Pembiasaan 5 S (Salam, Senyum, Sapa, Sopan dan Santun)
Pembiasaan 5 S ini sangat penting sekali kita budayakan karena dengan hal ini akan muncul karakter saling mengasihi dan menghargai sesama. Kenapa hal ini saya biasakan karena masih banyak diantara kita baik guru dan murid yang kurang menerapkan 5 S sehingga sikap cuek dan acuh tak acuh masih ada padahal kita sesama manusia adalah bersaudara yang butuh kasih sayang dan kepedulian sehingga kita akan semakin kuat dan bersatu dalam kebaikan. Pembiasaan senyum kepada siapapun yang kita jumpai akan memberikan aura positif kepada orang lain terutama bagi diri kita sendiri yang membuat kita merasa bahagia yang selalu berpikrian positif.
Gambar Pembiasaan 5S
B. Memperdengarkan musik keislaman dipagi hari sebelum masuk kelas, dan 10 menit pertama sebelum mengajar murid diminta secara bergiliran setiap harinya untuk membiasakan baca Alquran, Asmaul Husnah, Ayat-ayat pendek, bacaan shalat dan lain sebagainya.
Saya berprinsip bahwa manusia yang pemahaman dan penerapan agamanya bagus maka akan tercermin pada akhlaknya. Maka dari itu saya membiasakan murid saya untuk menjalankan ibadah agama sesuai dengan yang dianjurkan oleh Allah SWT dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Lewat pembiasaan mendengarkan musik islami dipagi hari sebelum masuk jam pelajaran maka hati mereka akan tersentuh dan memberikan kedamaian kepada kalbunya sehingga hati kita merasa aman dan nyaman berada dilingkungan sekolah. Serta 10 menit pertama secara bergantian setiap harinya murid juga dibiasakan membaca asmaul husnah, ayat ayat pendek, bacaan alquran, bacaan shalat, dll. Bagi murid yang belum mampu tentang kebiasaan ini maka akan diberikan pembinaan yang khusus sehingga semua murid bisa mampu melaksanakan kewajiban agamanya tanpa terpaksa tetapi penuh keikhlasan.
Sumber: nasmayeni74.blogspot.com
C. Membuat kesepakatan Kelas
Kesepakatan kelas ini beda dengan aturan, kesepakatan dibuat oleh guru dan murid sedangkan aturan hanya dibuat oleh guru saja. Guru sebaiknya melibatkan murid dalam membuat keputusan apapun didalam kelas, sehingga mereka merasa dilibatkan dalam menentukan tujuan demi keberlangsungan pembelajaran yang bahagia dan menyenangkan. Kesepakatan kelas ini disebut juga dengan peraturan kelas yang di pasang dikelas dimiliki dan diakui bersama.
Saya bersama murid juga sudah menerapkan dan membuat kesepakatan kelas ini sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan lancar karena sudah membuat kesepakatan diawal. Kesepakatan kelas ini saya tempel didinding kelas agar murid saya bisa selalu ingat kesepakatan apa yang sudah kami buat sehingga murid saya bisa mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kesepakatan yang sudah kami buat.
D. Menghilangkan tindakan pembullyan jenis apapun oleh semua warga sekolah dengan tidak memberi hukuman tetapi restitusi.
Sering kali kita menganggap bahwa disiplin itu identik dengan aturan atau kepatuhan. Tetapi disiplin itu merupakan proses belajar dalam mengontrol diri.Pada saat ini masih banyak terjadi pembullyan dikalangan guru maupun murid, padahal pembullyan ini bisa membunuh karakter seseorang. Apablia anak bersalah maka sebaiknya diberi suatu tindakan yang membahagiakan kepada murid. Adapun bagian dari restitusi dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar Persentasi tentang Budaya Positif Pengimbasan di UPT SMPN 3 Lengayang
Langkah pertama yang saya lakukan adalah mensosialisasikan kepada kepala sekolah dan rekan sejawat tentang bagaimana penerapan disiplin positif dilingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar teman-teman saya juga paham apa itu disiplin positif dan langkah-langkah penerapannya.
Gambar Dokumentasi saya sebagai CGP tentang langkah penerapan Budaya Positif di UPT SMPN 3 Lengayang
Saya sangat bersyukur sekali bahwa secara perlahan saya sebagai calon guru penggerak sudah bisa mengimbaskan disekolah saya disiplin positif ini, dan beberapa program saya diatas sudah mulai dilaksanakan disekolah saya dengan berkolaborasi dengan kepsek dan rekan sejawat.
Gambar. Pengimbasan Budaya Positif di UPT SMPN 3 Lengayang
Hasil yang didapat selama 4 minggu penerapan aksi nyata terhadap seluruh warga sekolah saya adalah:
1. Terbiasanya murid secara perlahan menerapkan 5S (Senyum, salam, sapa, sopan dan santun) dilingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sehingga akan muncul sikap saling mengasihi, menghargai dan menghormati sesama.
2. Tumbuhnya murid yang agamais dengan pembiasaan membaca asmaul husnah, ayat ayat pendek, baca alQuran, dan lain sebagainya sehingga akan terbentuk keimanan murid sejak dini yang akan mencerminkan sikap yang berakhlak mulia.
3. Dengan adanya sosialisasi kepada rekan sejawat, maka pembullyan disekolah sudah mulai dihilangkan karena murid yang melanggar kesepakatan diberi konsekuensi bukan hukuman.
Tindak Lanjut dari Kegiatan Budaya Positif adalah:
Pembiasaan budaya positif ini memang tidak mudah, butuh waktu dan proses, bisa lama bisa cepat. Namun saya bersama kepsek dan teman sejawat selalu saling mengingatkan agar program ini tetap terlaksana dan terpogram dengan baik dan selalu konsekuensi dalam pelaksanaannya, sehingga apa yang diharapkan untuk melahirkan pelajar pancasila dan guru merdeka belajar dapat terwujud hendaknya. Amin,,.Sekian pemaparan saya dan terimakasih..,Silahkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnakan artikel saya ini.😊