Dio Teman Belajar Yang Menyenangkan

Saya adalah Guru kelas 5 Sekolah dasar, awalnya saya mengajar disekolah dengan fasilitas yang memadai, baik perangkat elektronik dan internet juga sangat membantu saya dalam mengajar, namun tiba – tiba saya ditempat pada sekolah yang dipelosok desa dengan jumlah murid yang sedikit, fasilitas yang ala kadarnya, listrik kadang ada kadang mati, jaringan internet tidak memadai, bahkan untuk melakukan panggilan dan terima telepon saja masih harus mencari tempat yang terjangkau signal telepon seluler. namun saya tidak menyerah pada keadaan dimana saya dimutasi ke sekolah ini harus membuat sebuah perubahan baik untuk sekolah ini pada umumnya dan pada kelas saya khususnya. karena minumnya fasilitas saya biasanya mengajak siswa untuk belajar diluar kelas atau membuat pembelajaran kontekstual, namun pada musim penghujan sangat jarang bisa dilakukan untuk melakukan pembelajaran diluar kelas, terpaksa harus mengadakan pembelajaran didalam kelas dengan fasilitas yang apa adanya. Pada sebuah topik pembelajaran ada topik tentang komponen ekosistem, dimana pada pembelajaran ini saya kesulitan memberikan gambaran – gambaran nyata pada siswa karena dibuku juga sangat terbatas gambar – gambar nyata. dan akan menggunakan perangkat elektronik juga listrik tidak memadai.

Dengan pembelajaran yang apa adanya, dengan minimnya fasilitas yang ada juga dan didukung oleh suasana yang sejuk, tenang dan menenangkan karena berada ditengah hutan yang jauh dari kebisingan suara kendaraan maka banyak dari siswa saya mengantuk dikelas karena tidak kuat dengan pembelajaran yang membosankan, selain itu siswa juga sering sibuk sendiri tidak memperhatikan saya ketika saya menjelaskan sesuatu di depan kelas yang hanya bermodalkan buku, papan tulis, dan sebatang spidol. hal ini sangat berdampak pada nilai yang didapat siswa ketika ulangan, banyak pemaham – pemahaman siswa yang tidak benar, bahkan ketika ditanya banyak siswa yang hanya clingak – clinguk saja tidak bisa menjawab. hasil ulangan yang jarang memenuhi KKM dan sering harus mengadakan remidi.

Akhirnya saya harus membuat trobosan baru untuk membawa sesuatu yang menarik minat siswa, membuat siswa penasaran, dan siswa akan merasa senang dalam belajar karena melihat dan belajar dengan media yang nyata dan bisa belajar dengan mudah tanpa terkendala cuaca, listrik dan signal yang kurang mendukung, saya membuat Diorama ekosistem hutan dan eksositem laut. diorama ini saya buat dengan memanfaatkan maiknan yang tidak terpakai dirumah dan barang – barang tidak terpakai lagi dirumah. diorama ini saya gunakan untuk pembelajaran ekosistem kelas 5. dengan menggunakan diorama ini siswa semakin senang dalam belajar dan lebih mudah menentukan komponen – komponen ekosistem yang ada pada diorama yang tersaji. imajinasi siswa yang terbentuk tidak hanya berasal dari ceramah guru saja, namun siswa juga bisa melihat lebih nyata gambaran – gambaran ekosistem yang disajikan pada diorama ekosistem hutan dan laut yang saya buat. selain siswa dapat mengamati secara langsung siswa juga bisa langsung berkomunikasi dengan temannya mengenai komponen – komponen ekosistem yang tersaji pada diorama tersebut.

Keseruan – keseruan pembelajaran menggunakan Diorama ini menganulir secara otomatis kebosanan siswa, siswa dapat lebih fokus pada pembelajaran, siswa tidak lagi ingin cepat – cepat keluar kelas, karena banyak aktifitas pembelajaran yang dilakukan. dengan mengamati benda – benda dengan gambaran nyata seperti ini siswa akan lebih mudah menyerap materi pembelajaran, dan siswa lebih mudah mengingat kembali pembelajaran yang telah dilakukan. namun perlu lebih banyak pengembangan – pengembangan dengan diorama yang saya buat, misalnya pada ekosistem laut masih kurang real dengan batu karang yang ada dilaut dikarenakan saya masih menggunakan barang yang ada dirumah. dan diorama ini memumbuhkan inspirasi baru bagaimana jika siswa juga dapat membuat diorama dirumah dengan barang – barang dayng ada disekitarnya. pasti hal ini akan menambah ke kreatifan siswa nantinya, dan akan juga mendoroang kerjasama antar teman bahkan orang tua pasti akan terlibat dalam pembuatan diorama oleh siswa.

Diorama ini pastinya akan relevan untuk sekolah baik yang melaksakan Kurikulum 2013 ataupun Kurikulum Merdeka, dimana Diorama ini adalah media pembelajaran yang sangat interaktif dimana siswa dapat melihat dan menyentuh, selain itu siswa akan melihat perumpamaan ekosistem yang mendekati real. bahkan jika disepakati dalam pembelajaran siswa juga bisa membuat diorama ini sebagai tugas mereka dalam pemahaman tentang ekosistem, atau komponen – komponen ekosistem yang mereka pahami, tentunya dengan media yang mereka punya dan atau media yang sangat sederhana yang mereka miliki.

Hambatan dalam membuat diorama ini adalah kreatifitas guru yang tidak semua guru mampu membuat atau memang guru kurang motifasi untuk membuat media pembelajaran yang berdampak pada murid, dan ini menjadi tantangan saya sebagai guru untuk memanfaatkan kemampuan kreatifitas saya dengan selalu memotifasi diri saya untuk selalu berbuat sesuatu yang berdampak pada murid, Media pembelajaran seperti ini bisa juga dijadikan Proyek Pelajar Pancasila diaman siswa dapat membuat diorama ini menggunakan bahan – bahan bekas yang tidak terpakai disekitar siswa, dan mudah didapat oleh siswa. diaman kreatifitas siswa akan terasah dengan baik, dan siswa akan berinofasi dengan memanfaatkan barang – barang tidak terpakai, atau bisa juga mereka akan membuat dengan bahan – bahan yang mereka miliki dirumah. tentunya hal ini akan sangat relevan dengan Merdeka Belajar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top