Model pembelajaran adalah alat yang mampu membantu belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasiyang disampaikan, sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. [1]
Dalam menyampaikan materi pembelajaran, seorang guru harus memiliki jiwa kreativitas yang tinggi agar peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan variaso metode, media, dan model pembelajaran harus didesain semenarik mungkin untuk bisa membuat minat belajar dari peserta didik. Pemberian materi dengan memanfaatkan teknologi juga dapat menjadi solusi untuk membuat suasana belajar tetap mengasyikkan.
Generasi Z merupakan generasi yang dekat dengan dunia digital, baik berbasis aplikasi maupun berbasis website, sehingga penggunaan media digital ini cocok diterapkan pada kondisi sekarang ini yang serba dengan dunia teknologi. Media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) adalah sebuah media pembelajaran yang menggunakan aplikasi atau website yang telah dirancang khusus untuk membantu dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning), kita dapat mengintegrasikan berbagai mata pelajaran ke dalam satu platform digital yaitu berupa aplikasi android maupun website.
Berkaitan dengan itu semua, proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) yang dilakukan oleh seluruh siswa – siswi kelas 4 SDN 1 SUMBERBARU pada tahun pelajaran 2022/2023 dapat berjalan sesuai harapan dan memberikan kebermaknaan secara maksimal bagi peserta didik.
Berdasarkan hasil obeservasi diketahui bahwa proses pembelajaran di kelas 4 SDN 1 SUMBERBARU secara umum menunjukkan proses pembelajaran yang belum optimal. Hal ini tampak pada proses pembelajarannya ditemukan banyak kekurangan yaitu: (1) Kurangnya kebermaknaan dalam proses pembelajaran (2) Kesulitan mencari platform digital edukasi untuk proses pembelajaran(3) Ketergantungan siswa akan game online (4) Kurangnya minat belajar siswa (5) Ketidakmenyenangkannya proses pembelajaran. Penulis ingin meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning).
- Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka permasalahan yang penulis kemukakan dalam laporan ini adalah:
“Apakah media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar semua mata pelajaran siswa kelas IV SDN 1 SUMBERBARU pada tahun pelajaran 2022/2023?”
- Tujuan dan Manfaat
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam laporan ini untuk:
“Meningkatkan hasil belajar dengan menerapkan media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) pada semua mata pelajaran siswa kelas IV SDN 1 SUMBERBARU pada pada tahun pelajaran 2022/2023?”
Dengan tercapainya tujuan laporan ini, diharapkan bermanfaat bagi:
- Manfaat Teoritis
Secara teoritis laporan ini dapat memberikan sumbangan kepada semua mata pembelajaran terutama pada peningkatan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning).
- Manfaat Praktis
- Bagi Siswa
- Untuk meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar siswa pada semua mata pelajaran
- Membantu siswa untuk mengeksplor pembelajaran yang menyenangakan melalui platform digital berbasis aplikasi android maupun berbasis website
- Bagi Pendidik
Memberikan sebuah gambaran kepada pendidik akan pentingnya
media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) dalam
meningkatkan hasil belajar siswa
- Bagi Sekolah
Dengan adanya media pembelajaran DCBL (Digital Class Based
Learning) pada semua mata pelajaran ini dapat mewujudkan siswa
yang lebih kreatif, inovatif, inspiratif, kompeten, berperilaku baik dan
cerdas. Ini dapat meningkatkan hasil belajar sebagai indikator kualitas
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurka pesan dari pemgirim ke penerima pesan.
Mdedia pembelajaran juga dapat dipahami segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Dalam pelaksanaannya, media pembelajaran DCBL (Digital Class Based Learning) hanya memerlukan waktu singkat dalam menjelaskan materi yang banyak, hal ini dikarenakan pendidik langsung mengambil intisari pembelajaran menjadi suatu penjelasan padat sehingga pemanfaatan waktunya efektif. Ini sangat cocok digunakan ketika pendidik hanya memiliki sedikit waktu untuk merampungkan beban materi ajar.
Pendidik telah menyiapkan segala cara guna menjaga konsentrasi siswa tetap terjaga dari awal hingga akhir pelajaran. Berikut merupakan cara-cara yang dilakukan di dalam pembelajaran dengan media pembelajaran DCBL sehingga menjadikan siswa tidak bosan dan tetap konsentrasi:
- Menyiapkan berbagai fitur – fitur yang menarik sehingga peserta didik tertarik dengan materi pembelajaran yang kita sajikan.
Adapun fitur – fitur yang menarik, misalnya materi disajikan dengan format video, penjelasan disajikan secara konkret, menambahkan fitur – fitur kuis sebagai bahan Latihan dalam memahami sebuah materi, menambahkan sebuah games edukatif agar peserta didik semakin bersemangat mengikuti proses pembelajaran, dll.
- Dikemas dengan turut menciptakan suasana pembelajaran yang sangat mengasyikkan.
- Memberikan contoh yang paling dekat dengan kesamaan di lingkungan sekitar (kontekstual) sehingga materi akan mudah diterima oleh peserta didik, tentunya hal ini dilakukan berdasarkan hasil observasi sehingga contoh yang diberikan dengan keadaan lingkungan yang ada benar-benar ada suatu kesamaan.
- Memanfaatkan gerak anggota tubuh untuk memastikan peserta didik tetap fokus dan konsentrasi. Berkaitan dengan ini, pendidik memanfaatkannya dengan melakukan olah gerak tangan simbolis untuk menggambarkan pencintraan materi yang disampaikan. Seperti melingkarkan tangan sejauh batasnya menandakan sesuatu yang besar, begitu juga sebaliknya. Perpindahan searah secara berkala untuk melihat sejauh mana peserta didik memperhatikan proses pembelajaran. Dan masih banyak lagi gerakan-gerakan yang memancing perhatian lainnya. Hal ini dilakukan agar peserta didik melihat visual yang berbeda dalam proses pembelajaran.
- Menjaga adanya kontak mata yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Hal ini dilakukan berdasarkan kebiasaan siswa yang cenderung malu ketika melakukan tindakan negatif di depan gurunya. Kegiatan ini diharapkan mencegah anak untuk tidak melakukan tindakan negatif juga memastikan siswa apakah mereka masih tetap konsentrasi atau tidak.
- Paparan materi diselingi gambar. Kegiatan yang dimaksudkan merupakan penggambaran simbolik terkait materi yang diajarkan. Gambar ini biasanya digambar di papan sehingga siswa diharapkan mengembangkan imajinasinya sesuatu ilustrasi yang digambarkan dikarenakan tidak semua materi bisa dicontohkan dengan lingkungan sekitar. Hal ini sangat baik diterpakna karena tidak ada batasan dalam berimajinasi
- Permainan intonasi dalam penyampaian materi oleh pendidik. Ada kalanya meskipun suasana hangat terjadi di dalam kelas, ini malah membuat sebuah kegaduhan baru yang mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung. Dalam hal ini, pendidik melakukan pengurangan volume penjelasan bahkan pada level tanpa suara. Kegiatan ini memancing siswa yang mendengarkan penjelasan tadinya bereaksi dengan menyuruh temannya yang membuat kegaduhan untuk tenang.
- Mimik wajah pendidik sangat penting dalam mengatur alur pembelajaran. Suasana kelas sedikit banyak bergantung pada mimik wajah pendidik karena setiap saat peserta didik memperhatikan apa yang dilakukan pendidik, tak terkecuali mimik wajah. Ketika ada saat lucu yang diciptakan, pendidik akan tersenyum keadaan kelas akan riuh dengan tawa setelahnya.
Hasil pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran DCBL ini sangat memuaskan. Hal ini bisa dilihat dari pencapaian hasil evaluasi siswa dalam pengerjaan soal di akhir Capaian Pembelajaran (CP). Nilai mereka sangat memuaskan dan pengerjaan soal dengan menggunakan waktu yang singkat.
Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan kegiatan pembelajaran ini diantaranya:
- Peran dan sikap guru dalam menjaga, mengontrol, dan menguasai kelas sangatlah penting dalam penerapan metode ceramah ini.
- Semangat kebersamaan dalam pembelajaran mendorong keadaan pembelajaran peserta didik.
- Media Google Sites (Digital Class Based Learning)
Google Sites adalah layanan website pribadi ataupun profesional yang tidak memungut biaya apa pun atau gratis. Layanan ini merupakan layanan yang dibuat oleh perusahaan Google.
Menurut Budi Harsanto dalam Panduan E-Learning Menggunakan Google Sites, Google Sites adalah salah satu produk dari Google sebagai tools untuk membuat website. Pengguna dapat memanfaatkan Google Sites karena ia mudah dibuat dan dikelola oleh pengguna awam.
Ada sejumlah kegunaan yang dimiliki oleh Google Sites yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna internet. Salah satunya ialah untuk pembelajaran.
Adapun kelebihan Google Sites anatara lain, sebagai berikut :
Google Sites merupakan tools pembuat situs yang populer karena memiliki sejumlah kelebihan. Pertama, tools ini tidak memungut biaya atau gratis. Kedua, proses membuat situs menggunakan Google Sites sangatlah mudah dibuat. Ketiga, tools ini memungkinkan pengguna berkolaborasi dalam pemanfaatannya. Keempat, tools ini menyediakan 100 MB penyimpanan online gratis. Kelima, mudah ditelusuri menggunakan mesin pencarian Google.