Dewi Sandra: Guru Adalah Profesi Terkeren

Ratusan guru dari berbagai wilayah Indonesia menghadiri perayaan belajar Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2022 pada Minggu (18/12/2022). Perayaan belajar ini digelar secara hybrid dari Paragon III Office Head.

Sebelumnya, peserta WIT 2022 mengikuti tiga tahapan belajar sejak empat bulan lalu yang dirancang PT Paragon Technology and Innovation bersama Yayasan Guru Belajar.

Pada acara ini, Dewi Sandra selaku Brand Ambassador Wardah turut hadir. Dia mengatakan, guru merupakan profesi terkeren. Pasalnya, apa yang dilakukannya, yakni membagikan ilmu bermanfaat, merupakan amal jariyah.

“Terlebih zaman sekarang semakin menantang, saya rasa ibu dan bapak guru adalah sosok yang harus kita hargai, kita dukung,” tutur Dewi.

Dewi mengungkapkan, memiliki tiga guru yang menginspirasinya hingga saat ini. Salah satunya merupakan guru bahasa Inggris ketika duduk di bangku SMA. Guru tersebut yang mendorong Dewi untuk mencoba banyak hal baru, termasuk belajar public speaking dan menyanyi.

Dia mengaku, padahal dirinya saat itu tidak termasuk murid yang rajin bahkan seringkali tertidur di kelas. Namun dia mendapatkan perhatian dan motivasi yang tidak berbeda dengan teman-teman lainnya. Kesuksesannya kini tidak lepas dari guru inspiratifnya itu.

Pada kesempatan yang sama, ketua Yayasan Guru Belajar, Bukik Setiawan, menyampaikan ucapan selamat pada semua guru yang berhasil menyelesaikan program WIT 2022. WIT merupakan bagian perjalanan guru yang menunjukkan kisah perjuangan untuk terus berpihak pada murid.

“Kita berpihak pada murid bukan karena kebaikan kita tapi lebih jauh dari itu, panggilan jiwa. Jiwa kita terpanggil untuk menjalankan peran sebagai guru profesional. Guru profesional fokus pada layanan apa yang bisa kita berikan, bukan apa yang bisa kita dapatkan. Fokus pada kekuatan kita bukan pada kelemahan kondisi sekolah, memilih untuk menjadi berdaya. Membantu murid belajar dengan optimal,” terang Bukik.

Lebih lanjut, Bukik berpesan, agar guru terus berjuang bersama dalam komunitas. Sebab jalan perjuangan untuk mentransformasi pendidikan Indonesia masih panjang. Guru butuh untuk saling menguatkan. 

Dihubungi terpisah, Muji Budi Lestari, salah satu peserta WIT 2022, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bergabung dalam program pelatihan ini.  Sebelumnya Muji sudah sering mengikuti berbagai pelatihan, namun baru di WIT 2022 menyadari bahwa dia mengalami banyak miskonsepsi, terutama saat menerapkan Project-Based Learning (PjBL).

Meskipun belum bisa menerapkan PjBL yang tepat di kelas karena sedang menjalani tugas belajar hingga 2024, Muji bertekad untuk membagikan ilmu tersebut ke rekan-rekan guru di sekitarnya.

Guru asal Kabupaten Gowa itu juga memutuskan untuk menuliskan hasil belajarnya tersebut ke dalam sebuah paper. Paper itu lolos kurasi untuk dipresentasikan di konferensi internasional.

Muji menuliskan apa saja miskonsepsi PjBL yang dialaminya dan bagaimana seharusnya strategi pembelajaran tersebut diterapkan. Paper tersebut juga akan segera diterbitkan ke dalam jurnal internasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top