Computational Thinking dan Scratch pada Pembelajaran Matematika
(Awal) Menyongsong era Revolusi Industri 4.0, dimana segala aktivitas manusia sangat bergantung pada internet/jaringan. Manusia juga memanfaatkan Artificial Intelegence (AI) untuk membantu memudahkan kegiatannya. Scratch merupakan salah satu aplikasi yang berdasarkan pada AI. Scratch merupakan aplikasi pemrograman coding yang juga digunakan untuk pembuatan game. Penggunaan media scratch sangat cocok dengan pendekatan pembelajaran Computational Thinking (CT). Karena CT mempunyai prinsip yaitu: dekomposisi (mengurai masalah menjadi bagian kecil, abstraksi (berfokus pada satu masalah untuk dicarikan solusinya), Mengenal Pola (mencari kesamaan dari masalah yang ada), algoritma (membuat langkah-langkah penyelesaian masalah)
(Tantangan) Untuk dapat mengimplementasikan CT dan Scratch dalam pembelajaran matematika itu tidak mudah. Sebagai guru SMP Negeri yang tidak mempunyai Laboratorium komputer, merupakan suatu hambatan utama yang dihadapi. Tantangan lain yang dihadapi yaitu bagaimana mengenalkan aplikasi Scratch sebagai sesuatu pengetahuan baru untuk murid. Dan guru memiliki tantangan untuk menjadi fasilitator baik untuk membimbing murid menghasilkan karya berupa game pembelajaran Matematika.
(Aksi) Pertama dilakukan guru yaitu mendata murid yang memiliki laptop dan dapat digunakan untuk pembelajaran di kelas. Murid yang memiliki laptop diberikan pelatihan scratch terlebih dahulu dan juga menginstal kan aplikasi Scratch pada laptopnya masing-masing. Selanjutnya, mereka akan menjadi leader untuk kelompok nya. Dalam pembelajaran digunakan pendekatan CT, karena dalam CT terdapat prinsip algoritma, yaitu menyusun langkah-langkah yang akan digunakan untuk coding pemrograman dalam scratch dan murid diajak untuk terbiasa berpikir secara komputasi. Guru dapat memberikan tantangan untuk murid mulai dari membuat game bebas yang sederhana, sampai dengan membuat game yang berhubungan dengan pembelajaran Matematika yang sedang dipelajari pada jenjang kelasnya. Dan murid merasa antusias karena setiap karya yang mereka buat link nya akan dibagikan kepada seluruh murid, dan bisa diberikan like serta komentar. Murid juga akan bisa melihat siapa yang mendapat viewer terbanyak.
(Perubahan) Dengan menggunakan media aplikasi Scratch dan pendekatan CT, pembelajaran matematika jadi lebih menarik. Karena mereka dapat mengeksplor blok-blok coding yang dapat mereka gunakan untuk menjalankan program yang ingin dibuat. Hasil karya yang dihasilkan oleh murid-murid sangat luar biasa dan diluar ekspektasi saya sebagai guru. Saya hanya mengajarkan konsep dasar pemrograman dan penggunaan blok coding, namun mereka dapat membuat karya yang sangat bagus dan dapat berjalan sempurna ketika dimainkan. Ini yang akan menjadi motivasi guru bahwa pendekatan serta media pembelajaran yang tepat akan membuat Pembelajaran menjadi bermakna untuk murid dan dapat menambah pengetahuan baru.