Coaching Mengiring Guru Untuk Menyelesaikan Permasalahan Dengan Peserta Didik

Coaching Mengiring Guru Menyelesaikan Permasalahan Dengan Peserta Didik

Bismillah…

Kepala Sekolah adalah sebagai Manajer terhadap sekolah yang dipimpinnya, maju mundurnya sekolah terletak dibawah kepemimpinan Kepala sekolah.

Kepala sekolah harus mampu memberikan motivasi, inspirasi, kolaborasi dan kerjasama dengan gurunya untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya dalam menghadapi peserta didiknya dalam mewujudkan Profil pelajar Pancasila.

Sebagai kepala sekolah saya melihat kondisi sekolah yang saya pimpin tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, saya resah melihat kondisi tersebut, saya sering mendengar guru mengeluh dengan kondisi peserta didik yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Ada guru yang mengeluh peserta didik yang sering tidak masuk, peserta didik yang tidak mengerjakan Pekerjaan Rumah, Peserta didik yang tidak bisa memahami materi yang sudah dijelaskan, peserta didik yang selalu membuat kegaduhan, dan berbagai macam permasalahan yang saya dengar ketika guru guru bercerita dengan rekan rekannya sesama guru, mereka saling mengiyakan dan merasa mempunyai permasalahan yang sama.

Mereka sudah mulai kehilangan cara karena mereka merasa sudah cukup banyak berbuat dan melakukan berbagai macam cara menyelesaikannya tetapi tidak pernah mendapat hasil yang diharapkan.

Saya mulai mencari cara, bagaimana saya bisa membantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Saya baru saja mempelajari modul tentang Coaching, dimana yang saya pahami coaching adalah proses menggiring seseorang untuk bisa menyelesaikan permasalahannya yang dihadapinya dengan melakukan percakapan dan pertanyaan pemantik dengan beberapa tahap yang harus dilewati.

Sehingga dengan mencoaching kompetensi diri muncul, berkembang serta adanya rasa tanggung jawab untuk menemukan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dengan peserta didiknya,

Langkah pertama yang saya lakukan adalah melakukan supervisi kelas sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dan melakukan feedback terhadap apa yang saya temuai dalam proses supervisi dengan obrolan santai serta tidak lupa selalu memberikan apresiasi terhadap kemajuan kemajuan yang telah mereka capai, mereka terlihat bangga atas apresiasi yang saya berikan

Selanjutnya saya mencoaching dengan Alur TIRTA yang dari segi bahasa TIRTA adalah air yang mengalir dari hulu ke hilir. Guru adalah air, maka biarlah mereka merdeka menemukan jalan keluar menyelesaikan permasalahan dan mengalir lepas sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Kepala sekolah bertugas menjaga air tersebut tetap mengalir tanpa adanya sumbatan dan menjaga agar sumbatan itu bisa disingkirkan dengan mencoching.

Langkah-langkah Coaching  alur TIRTA yang telah saya lakukan adalah sebagai berikut :

T : Tujuan

Sebagai kepala sekolah saya bertindak Sebagai Coach, dan saya melontarkan beberapa pertanyaan kepada guru sebagai Coache, al :

  • Apa  yang  ingin kamu hasilkan dari pertemuan kita hari ini ?
  • Apakah ukuran keberhasilan dari sesi pertemuan kita hari ini ?
  • Yang menjadi fokus tujuan kita hari ini adalah ?
  • Agenda yang akan kita diskusikan hari ini adalah ?

I : Identifikasi

  • Hambatan apa yang kamu rasakan saat ini ?
  • Solusi-solusi apa saja yang terpikir olehmu saat ini ?

R : Rencana

  • Strategi apa yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut ?
  • Bagaimana cara kamu mengatasi kalau ada hambatan ?

TA : TAnggung Jawab

Kesimpulan dari sesi Coaching

  • Apa komitmenmu supaya rencanamu berjalan sesuai dengan rencanamu ?
  • Siapa saja yang akan membantumu supaya komitmenmu bisa jalan ?
  • Dan kapan kita lanjutkan obrolan kita untuk mengevaluasi tindak lanjut sesi Coaching kita ini ?

Setelah kegiatan coaching saya menanyakan, “bagaimana perasaan ibuk setelah dicoaching?

Dengan mata berbinar dan penuh semangat guru saya menjawab, “Perasaan saya menjadi ringan buu, seolah olah pekerjaan berat yang saya pikul selama ini mulai terasa ringan dan tanpa disadari saya bisa menemukan sendiri jawaban atas permasalahan yang di hadapi, dan selain itu saya merasa tertantang dan harus bertanggung jawab terhadap apa yang menjadi komitmen saya dihadapan ibuu, “ lanjutnya penuh semangat.

Dan secara bergiliran saya mencoaching seluruh guru sesuai dengan waktu yang mereka setujui. Keakrabatan antara saya selaku kepala sekolah dengan guru semakin kuat, karena coaching dilakukan seperti obrolan santai tetapi akhir dari obrolan santai saya bisa menggiring mereka menemukan sesuatu dalam menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dengan peserta didiknya.

Setelah semua guru selesai dicoaching, saya memberikan wejangan dan mengingatkan peran dan tugas serta kewajiban sebagai pendidik. Mengetuk hati saya dan guru guru tentang tanggung jawab sebagai pendidik baik terhadap negara maupun dihadapan Allah nantinya.

Dengan coaching, akhirnya saya mendengar dan menyaksikan guru guru yang penuh semangat mencari cara menyelesaikan permasalahan dengan peserta didiknya.

Ada yang melakukan kerjasama bersama orang tua murid, ada juga yang gigih membuka yutub dan bahan referensi lainnya untuk memahami cara menyajikan materi dan ada pula yang melakukan diskusi sesama rekan sejawatnya. Suasana sekolah terasa hidup dan penuh kebersamaan dalam menuju satu tujuan untuk mewujudkan sekolah yang nyaman, pembelajaran yang menyenangkan. Merdeka belajar terlaksana dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

Saya tidak lagi melihat guru guru memasuki kelas dengan langkah yang gontai, wajah yang cemberut keluar dari ruang kelas, semuanya optimis, penuh semangat dan merasa puas apa yang telah mereka capai.

Saya melihat kondisi kelas tertata rapi, murid-murid gembira, penuh semangat dan nuansa keakrabatan terlihat bersama gurunya.

Sungguh aku terharu, bahagia dan bangga apa yang telah mereka capai.

Semuanya terasa indah.

Alhamdulillah….

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top