Circle Time Untuk Siswaku

Awal

Sebagai seorang guru, saya sangat mengharapkan siswa dapat mampu berkomunikasi. saya mengajar dikelas VI di madrasah. Kemampuan berkomunikasi , adalah kemampuan untuk memproduksi baik secara lesan maupun tertulis 4 kompetensi yaitu Speaking , listening , reading dan writing. Writing dan speaking adalah produktif skill , artinya bahwa siswa mempelajari hal ini dengan memproduksi bahasa . Sedangkan Listening dan reading adalah receptive skill . Dalam receptive skill ini , siswa tidak memproduksi bahasa tapi mereka menerima dan memahami nya. Oleh karena itu pembelajran di MI ditujukan pada pengembangan skill sehingga lulusan dapat berkomunikasi dan berbicara pada tingkat tertentu.

Keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan kunci keberhasilan pencapaian akademik siswa karena dapat menentukan kemampuan siswa dalam menuangkan gagasan dengan pemaknaan dan pengorganisasian yang tepat. Namun demikian, kenyataan menunjukkan beberapa penyebab seseorang tidak suka menulis, di antaranya tidak tahu alasan menulis, merasa tidak mampu menulis, dan tidak tahu cara menulis. Kondisi tersebut menjadi lebih buruk karena kebanyakan guru yang menciptakan ketidaknyamanan siswa dalam menulis adalah guru yang tidak memiliki kompetensi menulis (Smith, 1981). Siswa merasa bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan yang tidak natural dan tidak semestinya mereka lakukan karena tidak melibatkan sensasi kesenangan dan kebebasan. Siswa merasa putus asa dan terhambat ketika guru hanya fokus pada hasil tulisan yang dapat dikumpulkan tepat waktu, bukan pada proses masing-masing siswa sesuai dengan kemampuannya dan permasalahan yang dihadapinya (Graves, 1991).

Kondisi keterampilan menulis teks deskriptif  siswa menunjukkan bahwa dari jumlah keseluruhan 32 siswa, belum maksimal. 

Tantangan

Pelajaran menulis menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi siswa, terlihat dari pengamatan di kelas  bahwa siswa enggan menulis karena tidak mempunyai banyak kosa kata , tidak bisa mengembangkan ide dan kurang latihan , karena siswa menulis hanya pada saat diberi tugas saja . Dari Faktor guru , selama ini guru hanya menggunakan model – model atau metode yang tradisional , misalnya meminta anak2 anak mengerjakan LKS .

Aksi

Melihat kondisi dan situasi yang dialami peserta didik saya mencoba melakukan inovasi dengan menggunakan metode. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut , dibutuhkan metode atau model pembelajaran yang sesuai dan menyenangkan bagi siswa.

Circle time adalah strategi mengajar yang mengantar siswa  untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan menambah rasa percaya diri. Siswa duduk melingkar , masing – masing mengungkapkan  gagasan tentang sebuah tema dan siswa yang lain memberikan pertanyaan – pertanyaan . Dalam circle time siswa mempunyai kesempatan untuk mengungkap gagasannya tentang sebuah tema dan berkomunikasi tentang tema tersebut. Proses menulis akan diawali setelah siswa selesai dengan circle time . Guru bisa memulai beberapa proses utama dalam menulis bagi mereka yaitu penggunaan mekanik, penggunaan kata, perumusan isi, pengorganisasian, dan perwujudan gaya serta kompleksitas kalimat. Proses yang dipandu oleh guru tersebut dapat melibatkan siswa sebagai observer untuk merasakan kesenangan dan kebebasan berpikir yang tertuang dalam tulisan.

Perubahan

Setelah saya menggunkan metode circle time , peserta didik mampu memahami dan meningkatkan kemampuan berbicara dan menambah rasa percaya diri dan dapat berkomunikasi dengan baik

Saya sangat senang ketika saya masuk di kelas dan menyuruh mereka untuk menunjukkan karya mereka  dan raut wajah mereka berseri tanpa takut ketika belajar membuat saya sangat terharu bahwa dengan metode yang sederhana ini mampu membuat mereka semangat dalam mengikuti pelajaran bahasa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top