Cerita Guru Merdeka Belajar

BERDAMAI DENGAN SISWA BERESIKO

Sebagai guru pengampu mata pelajaran sosiologi saya selalu gelisah melihat kondisi siswa dikelas dalam pembelajaran,saya mengajar materi selama tiga jam berturut-turut .Diawal pembelajaran para siswa masih semangat dan serius dalam kela t dan itu hanya berlangsung sekitar 30 menit saja, apalagi saya mengajar di jam terakhir pembelajaran.Sebagai guru saya berusaha untuk terus membuat suasana yang monarki dan menyenangkan, tetapi täta såja kondisinya sudah tidak kondusif lagi. Materi sosiologi sarat dengan teori dan pembahasan yang panjang sehingga siswa cepat bosan dan jenuh

Mengajar sosiologi di jam terakhir merupakan situasi yang sangat riskan dengan rasa bosan dan ngantuk. berbagai macam cara telah saya lakukan tapi tétap saja suasana kelas tetap gaduh berbagai kata- kata yang siswa ucapkan ketika di kelas misalnya saya lapar bu, saya ngantuk bu, bosan bu belalar terus. dan kata-kata yang lain yang sangat mersesahkan bagi saya.

Melihat kendisi yang nyaris jenuh dalam kelas, akhirnya saya memberikan permainan sekaligus belajar dalam kelas untuk mengaktifkan siswa dalam kelas. Para siswa saya bagi menjadi dua kelompok, kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Tiap kelompok membuat pertanyaan sesuai materi yang saya berikan, dan dijawab Oleh seluruh anggota kelompok. Semuanya bersemangat berdiskusi mencari jawaban, setiap kelompok saya berikan membuat pertanyaan sebanyak anggota kelompok. jadi tidak ada siswa yang tidkl mendapatkan soal, setelah soalnya dibuat dan dilemparkan ke kelompok lain, dengan demikian situasi kelas terkendali, agak ribut Karena berdiskusi tapi tetap dalam konteks belajar. Cara sepeti yang saya lakukan disetiap level kelas, dan alhamdulillah cukup signifikan mengurangi rasa bosan dan ngantuk di kelas. Untuk meningkatkan perhatian dan konsentrasi dalam belajar, diawal saya berikan game edukasi yang ternyata ampul juga mengusik rasa bosan dan ngantuk di kelas

Pembelajaran berlangsung dengan semangat dan gembira karena siswa di lathe untuk berbicara dan mengemukakan pendapat sendiri, terkadang saya heran, ada siswa yang sangat pendiam dan pemalu di kelas, tetapi ketika saya mencoba memberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan temannya ternyata bisa dilakukan. Dari sini saya memetikhikmah bahwa apabila siswa diberikan kebebasan sendiri untuk belajar bersama dan membuat pertanyaan yang menarik dan menantang tanpa perasan malu, ternyata bisa diwujudkan. Aktifitas pembelajaran berlangsung dengan semangat, semua menampakkan wajah dengan senyum berseri-seri, mengisyaratkan bahwa ternyata belajar sambil berinteraksi dengan teman-teman dapat mempengaruhi minat belajar. Suasana kelas terasa nyaman dan mengasikkan, tidak ada lagi rasa keluh yang mereka rasakan. belajar sosiologi yang tadinya monoton menjadi asik dan menggembirakan.

Apapun kondisi yang dirasakan dalam proses pembelajaran, guru harus kreatif dan inovatif untuk menciptakan kondisi yang nyaman dan membuat siswa betah dalam kelas sekalipun itu di jam yang kritis yaitu di jam terakhir

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top