Pengiriman Pertama
Judul Tulisan : Menejemen kelas
Akun Instagram : aningayuti
Email : [email protected]
No. WA : 082335302772
Belajar menurut https://id.wikipedia.org/wiki adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat.Sehingga esensi dari belajar adalah adanya perubahan.
Kita ketahuai bersama bahwa belajar dapat kita akses melalui jalur formal, informal dan non formal. Dengan banyaknya jalur Pendidikan ada, maka akan menambah pengalaman , ilmu dan memperluas wawasan kita. Sehingga kita akan sepakat bahwa sumber belajar akan bisa kita dapatkan dimana saja, dengan siapa saja dan kapan saja .
Ketiga jalur pendidikan tersebut memiliki persamaan dan perbedaan baik, secara aturan dan kurikulumnya. Namun juga menguras emosi, pikiran dan tenaga jika menginginkan yang terbaik. Berdasarkan alamat https://pijarsekolah.id/pendidikan-3-jalur-pendidikan-formal-non-formal-dan-informal/, kita bisa membaca dan membandingkannya lebih rinci dan mendalam.
Baik Pendidikan formal, informal dan non formal, tidak akan bisa lepas dengan istilah pendidik dan peserta didik. Seperti cerita penulis yang kebetulan saat ini masih menjadi seorang pendidik di lembaga formal SMAN 3 Ponorogo. Berbekal pada masa kerja mulai tahun 2005-sekarang, tentu tidak boleh merasa puas dengan pengalaman yang didapat, justru harus terus mengembangkan kompetensi dan banyak belajar.
Pengalaman menjadi seorang pendidik di SMAN 3 Ponorogo kurang lebih 17 tahun, berinteraksi dengan peserta didik merupakan kewajiban dan tanggungjawab, sebagai implementasi dari profesi ini. Nah, biasanya guru akan melaksanakan tugasnya (KBM) dengan masuk ke kelas, sesuai dengan jadwal mengajar yang ada. Namun, selain itu diluar jam pelajaran pendidik juga biasa berinteraksi dengan peserta didik yang lainnya.
Sebagai seorang pendidik ketika melaksanakan tugas kegiatan belajar mengajar di kelas, tentu mengharapka sebuah kelas yang aman dan nyaman. Untuk menciptakan kondisi tersebut tentu tidak bisa hanya dari pendidik saja. Tetapi kita ( pendidik), perlu melibatkan peserta didik agar bisa tercapai.
Berbagai permasalahan yang sering muncul dan menjadi keresahan pendidik di kelas adalah diantarnya adalah :
- Peserta adik ada yang ramai di kelas.
- Kurang kosentrasi
- Berbicara sendiri
- Mengerjakan mapel yang lain
- Bermain hp.
Untuk mengatasinya tentu dibutuhka kerjasama, dan komitmen dari semua yang kemudian dituangkan ke dalam kesepakatan kelas. Lalu, bagaimana kita memulai untuk menerapkan kesepakatan kelas? Pertama : kita mengajak diskusi peserta didik, tentang arti sebuah konsentrasi belajar.
Pendidik : Nah, kira-kira apa yang menjadi masalah/ pengganggu kalian ketika belajar? Peserta didik menjawab Hp Bu
Pendidik : Lalu apa yang harus kalian lakukan dengan Hp??
Peserta didik : terserah bu Aning Ayuti
Pendidik : tidak bisa anakku, karena kalian yang belajar, maka secara otomatis kalian yang harus membuat kesepakatan. Terus bagaimana kelanjutan hpnya anakku.
Peserta didik : HP di silen bu.
Pendidik : okey , terus bagaimana jika ada yang diam-diam bermain HP?
Peserta didik : disita, dan dikembalikan setelah jam pelajaran selesai.
Pendidik : terus bagaimana jika ada yang bermain hp/ melakukan kesalahan?
Peserta didik : HP di kembalikan setelah jam sekolah berakhir
Pendidik : terus, bagaimana jika masih ada yang melanggar?
Peserta didik : disita dan yang mengambil orang tua.
Pendidik : Diel ya…., okey..
Pendidik : masalah Hp, beres dan sudah teratasi, kita bahas kesepakatan kelas selanjutnya , terkait kedisiplinan. Waktu terlambat masuk kelas, toleransinya berapa menit?
Peserta didik : 5 menit, 10 menit dan 15 menit.
Pendidik : waduh, jangan lama-lama..bagaiamna jika kita sepakati jika waktu terlambat hanya 5 menit. Nanti, jika ada yang terlambat maka konsekuesinya sebelum masuk kelas harus membawa surat ijin masuk dari piket.
Peserta didik : okey bu.
Pendidik : anakku, kita lanjutkan kesepakatan kelas selanjutnya. Tentang, bagaimana jika waktu pelajaran, tetapi ada yang sibuk menegerjakan tugas mapel yang lain??
Peserta didik : disita bu bukunya, dan dikembalikan setelah jam pelajaran selesai.
Pendidik : Deal ya..
Pendidik : okey bu.
Ternyata membuat kesepakatan kelas dengan melibatkan peserta didik, banyak sekali manfaatnya. Diantaranya pendidik dan peserta didik berusaha berkomitmen dengan kesepakatan yang ada. Dengan begitu, akan menciptakan kosentrasi belajar yang baik, serta akan terjadi proses pembelajaran di kelas yang nyaman, aman dan menyenangkan.