Cara Guru Melibatkan Orang Tua Untuk Tumbuh Kembang Anak

Baik orang tua maupun guru memiliki peran besar dalam tumbuh kembang anak. Memperingati Hari Keluarga Nasional, Kampus Guru Cikal (KGC) menggelar webinar bertajuk “Rencanakan Masa Depan Anak Sejak Dini” melalui IG Live pada Kamis (30/6/2022). 

Yunita Fransisca, pembicara dari Keluarga Kita, mengatakan, sangat penting bagi orang tua untuk terus belajar. Belajar bisa dari berbagai literatur, pelatihan, atau dari pengalaman keluarga lain.

“Kita melihat anak bertumbuh. Namun yang paling sering dilupakan adalah orang tua sebagai pasangan juga bertumbuh. Oleh karenanya belajar dan melakukan perencanaan tidak hanya berhenti ketika sudah menikah, tapi juga seterusnya,” jelas Yunita.

Aditya Benyamin yang juga turut mengisi sesi ini mengungkapkan, pasangan yang mengikuti berbagai pelatihan pernikahan memiliki komunikasi yang lebih baik dibandingkan yang tidak. Komunikasi ini, tegas Adit, menjadi kunci untuk persiapan lainnya. Seperti persiapan untuk aspek mengasuh anak, finansial, hingga resolusi konflik.

Menurut Benyamin, hal esensial yang perlu dikomunikasikan bersama pasangan sebelum menikah adalah relasi dengan keluarga besar. Pasalnya, pernikahan di Indonesia tidak hanya melibatkan pasangan yang akan menikah, melainkan keluarga besar.

“Selain itu, kalau di Indonesia penting untuk membicarakan orientasi agama. Bagaimana nilai-nilai agama mau diterapkan di dalam keluarga?,” terang Adit.

Dalam webinar, hadir juga Imelda Hutapea, aktivis dari Demi Kita yang dulu pernah menjadi seorang guru. Imelda menjelaskan, perencanaan keluarga sangat penting untuk memberikan tujuan sehingga kehidupan bisa lebih tertata.

Sayangnya masih banyak orang tua yang belum melakukannya dan berdampak pada anak. “Pada anak-anak yang menantang, saya nggak mau menyebut nakal ya. Sembilan dari sepuluh kasusnya diakibatkan oleh keluarga,” ungkap Imelda.

Mengatasi persoalan ini, guru dan sekolah memiliki peran yang vital. Di tempatnya mengajar dulu, cerita Imelda, terdapat program home visit. Namun guru datang bukan untuk memberikan ceramah pada orang tua. Melainkan mengajak orang tua menjadi mitra untuk mendidik anak.

“Sekolah juga sebaiknya punya program semacam kelas-kelas wajib untuk orang tua ketika anaknya mulai masuk sekolah. Agar tahu gini lho cara mendisiplinkan anak, dan lain sebagainya,” kata Imelda.

Banyak guru mungkin merasa tugas ini berat, yang mana harus mengayomi murid dan orang tuanya. Namun, kata Imelda, inilah yang namanya kolaborasi. Selain anak yang butuh disayang, orang tua juga butuh dikuatkan. (YMH)

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top