Bukan Sekadar Mimpi

Saat pengumuman bahwa Ujian Nasional dihapuskan dari jenjang SD hingga SMA, sebuah harapan akan kemerdekaan dalam belajar semakin nyata dapat diwujudkan. Sebuah penantian panjang yang akhirnya datang dan membuat dunia pendidikan di nusantara serasa mendapat angin segar untuk bersegera menyiapkan perubahan skenario pembelajaran hingga penilaian di masing-masing satuan pendidikan. Begitu juga halnya yang terjadi di sekolah dasar tempat saya mengabdi saat ini. Gembira sekaligus bingung, itulah yang dirasakan saat mendengar kabar dihapuskannya UN. Gembira karena sekolah akhirnya dapat menentukan sendiri bentuk penilaian untuk menentukan kelulusan murid namun sekaligus bingung menentukan cara apa yang akan dipakai sebagai penentu kelulusan.

Hingga akhirnya muncul satu program sekolah untuk memberikan proyek akhir sebagai salah satu syarat kelulusan. Sebagai bagian dari manajemen sekolah, lagi-lagi timbul pertanyaan dalam benak, apakah bisa murid-murid SD diajak membuat proyek akhir yang bermakna sebagai pengganti UN mereka? Apakah para guru sanggup membimbing murid-murid untuk menyelesaikan proyeknya? Apakah bisa melibatkan orang tua untuk mendukung proyek tersebut? semakin banyak pertanyaan muncul yang mempertanyakan keberhasilan program tersebut. Memulai suatu hal baru memang biasanya menemui banyak tantangan. Banyak yang mendukungnya namun sempat tebersit keraguan akan keberhasilannya.

Satu persatu pertanyaan terjawab setelah melalui serangkaian proses belajar, pencarian informasi dari berbagai sumber serta diskusi dengan beberapa pihak. Langkah awal yang dilakukan adalah mengenalkan program kepada murid-murid kelas 6. Penting sekali memastikan mereka memahami tujuan dari proyek akhirnya hingga membuat mereka mampu menentukan topik yang akan dibuat. Gambaran setiap tahap kegiatan yang akan dilakukan murid divisualisasikan supaya lebih mudah dipahami dan dipraktikkan.

Diawali dengan penentuan topik, penulisan laporan, pembuatan proyek, presentasi hingga pameran karya. Panduan untuk menentukan topik diberikan supaya proyek yang dibuat menjadi kegiatan pembelajaran yang bermakna dan berdampak bagi sekitarnya. Murid disarankan memilih topik yang sesuai dengan minat, bakat, mimpi, atau cita-cita dan dikaitkan dengan permasalahan yang ada di sekitar mereka. Tahapan penulisan laporan dijelaskan oleh guru kelas yang sebelumnya telah diberikan pelatihan menulis dengan menggunakan kerangka berpikir ATAP yang meliputi tahap Awal, Tantangan, Aksi, Pelajaran/Perubahan. Dengan mempraktikkan terlebih dahulu proses penulisan laporan, guru menjadi lebih percaya diri untuk membimbing murid dalam membuat laporannya.

Langkah berikutnya yaitu melibatkan orang tua dalam pembuatan proyek. Sejak awal penentuan topik, orang tua sudah dilibatkan dengan turut serta memberi masukan dan persetujuan atas topik pilihan anaknya. Orang tua perlu dilibatkan dalam proses pembuatan proyek karena sebagian besar waktu pembuatannya dikerjakan oleh murid secara mandiri di rumah. Kolaborasi murid, guru, dan orang tua ditunjukkan melalui proyek ini dan inilah yang menjadi salah satu kunci keberhasilannya.

Di sekolah, guru secara rutin melakukan sesi mentoring. Dalam sesi tersebut, murid menceritakan perkembangan proyeknya, membuat target yang ingin dilakukan serta memikirkan cara yang akan dilakukan, dan menceritakan kendala yang sedang dihadapi. Disamping itu, guru selalu melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik bagi perkembangan proyek murid. Saat kegiatan pembelajaran jarak jauh, sesi mentoring dilakukan secara online dengan memanfaatkan aplikasi belajar yang sudah dikuasai guru maupun murid seperti google classroom.

Selama proses pembuatan proyek, murid menuliskan setiap tahapan kegiatan yang mereka lakukan. Melalui penulisan laporan, murid dilatih untuk menuangkan idenya secara sistematis. Guna mempermudah proses penulisan serta untuk melatih murid untuk bernalar dan mengembangkan idenya, guru memberikan pertanyaan panduan. Pertanyaan panduan yang diberikan terbukti efektif dalam membantu murid mengungkapkan ide dan semakin mengembangkan kreativitas murid. Setelah proses penulisan selesai, sampailah pada tahap presentasi yang melibatkan beberapa guru sebagai tim penilai. Tujuan utama dari presentasi ini adalah meningkatkan kepercayaan diri dan keberanian murid dalam mengungkapkan ide serta melatih keterampilan berkomunikasi.

Sebagai puncak perayaan kegiatan belajar tersebut, murid-murid mengadakan pameran karya dengan memajang dan mendemontrasikan proyek buatan mereka. Semua orang tua murid diundang untuk menyaksikan hasil belajar anaknya. Selain orang tua, pameran juga dikunjungi oleh murid kelas 1 sampai 5 dan mereka menggunakan kesempatan tersebut untuk belajar berkreasi dan berinovasi dari pengalaman kakak-kakak kelasnya. Para pengunjung pameran diberi kesempatan untuk melakukan wawancara serta memberikan testimoni terhadap hasil karya yang dipamerkan. Pendapat serta masukan dari pengunjung, dijadikan sebagai bahan refleksi bagi para murid dan guru agar mereka dapat mengembangkan lagi karyanya serta sebagai motivasi untuk terus berkreasi.

Bukan hasil akhir yang menentukan keberhasilan dari proyek ini, namun saat murid berhasil melalui setiap tahapan pembuatan proyeknya maka mereka telah mencapai keberhasilan yang sesungguhnya. Ketika mereka telah mampu mengatasi masalahnya serta mengomunikasikan idenya sehingga dapat dipahami oleh orang lain itulah keberhasilan yang mereka raih. Ketika mereka berhasil mengatasi rasa takut dan malu saat berbicara di depan guru dan teman-temannya itulah kesuksesan. Setiap pencapaian yang diperoleh, sekecil apapun itu, murid telah menunjukkan keberhasilannya dalam belajar dan patut untuk diberikan apresiasi. Melalui proyek ini, murid diajak untuk berani bermimpi dan mewujudkannya serta memberikan manfaat bagi sekitarnya melalui karya dan kreasinya.

Mimpi akan tetap menjadi mimpi selama tidak ada aksi nyata untuk meraihnya. Meski tidak semua mimpi dapat terwujud, namun setidaknya saat seseorang memiliki sebuah mimpi dan ia berani mengomunikasikan idenya serta menyusun strategi untuk mewujudkannya ia telah semakin mendekati mimpinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top