Bisakah Murid Membuat Strategi Pembelajaran?
Natasya Dwiyanti
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong terselenggaranya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas dapat dilakukan secara dinamis. Sekolah diharuskan memenuhi ketentuan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 sesuai SKB Empat Menteri dan juga Instruksi Mendagri Nomor 14 Tahun 2021 dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, serta kesehatan dan keselamatan warga sekolah.
PTM Terbatas menjadikan pembelajaran lebih baik, namun itu tidak membuat proses belajar menjadi semula sebelum pandemi. Saya bergilir datang ke sekolah untuk melakukan PTM Terbatas, tapi itu tidak efektif dengan cara belajar saya. Saya sempat merasa putus asa dalam pembelajaran ini dan merasa tidak ada perubahan dalam proses belajar yg saya ikuti. Saya merasa teman-teman saya dapat belajar dengan baik. Pada saat itu, saya tetap mengikuti 2 program belajar yang saya temui di media sosial. Dan mama saya memberi motivasi untuk terus semangat dalam mencari ilmu, maka dari itu saya berpikir untuk membeli buku tambahan agar proses belajar di masa pandemi ini tidak berpengaruh terhadap nilai dan masa yang akan datang.
Dan 5 bulan kemudian, motivasi yang mama saya berikan serta 2 program belajar dan tambahan buku yang saya beli, itu benar-benar membuahkan hasil yang jauh lebih baik. Hasil yang saya dapatkan dari semua itu :
- Bisa mempertahankan juara di kelas
- Mendapatkan 10 besar paralel
- Diterima di SMAN yang di inginkan
Dari 3 hasil yang saya dapatkan di atas, dapat saya simpulkan bahwa untuk bisa merasakan hasil yang kita kerjakan membutuhkan waktu. Dan dari semua ini saya merasakan makna “tidak ada usaha yang mengkhianati hasil”.