Aspek seni dijenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri seni musik, seni rupa, seni tari dan seni teater. Keempat aspek tersebut diajarkan dengan teknik yang berbeda disetiap sekolah, hanya saja jangan sampai seni tersebut yang hakikatnya adalah untuk membentuk prilaku murid yang lebih estetik malah menjadi keinginan guru untuk menjadikannya seniman. Kejadian tersebut juga terjadi pada saya, saya sebenarnya sangat mengetahui dan memahami hakikat pendidikan seni budaya namun pada kenyataannya saya sering terjebak pada situasi yang membuat saya ingin menjadikan siswa saya sebagai seniman. Kondisi tersebut bukan tidak ada penyebabnya, hal tersebut terjadi karena saya sebagai guru merasa keberhasilan saya jika membawa siswa juara di event lomba maupun festival yang diadakan pemerintah maupun swasta. Tidak salah sebenarnya untuk saya, namun salah saat saya harus memaksakan siswa saya untuk bisa bermusik apalagi tidak semua murid bisa minat diseni musik. Beberapa murid yang saya paksakan terkelompokkan menjadi tiga bagian, ada benar-benar tekun karena minatnya yang tinggi untuk belajar alat musik, yang kedua bisa hanya karena takut akan hukuman saya, yang ketiga adalah murid-murid yang benar-benar masa bodoh dan sudah tidak tau lagi apa yang harus dilakukannya.
Sayapun mencoba sesekali untuk mengajar seni rupa di kelas 9 dan saya menemukan hal – hal luar biasa yang gak pernah saya bayangkan sebelumnya. Beberapa anak yang saya saat belajar musik tidak berkembang malah luar biasa saat di seni rupa. Anak-anak yang memiliki minat dan bakat di seni rupa biasanya anak-anak dengan kepribadian yang introvert tak banyak bergaul dan tak banyak bicara. Sontak saja saya terkejut saat mendapati siswa saya membuat patung anime yang luar biasa bagusnya. Ach. Faldi Alkaromi namanya kelas 9D
ataupun milik beberapa anak yang tidak minat di musik
membuat saya terkejut dengan hasilnya. Saya tidak mengajarinya secara langsung, saya hanya memberikan video-video tutorial yang dapat mereka gunakan sebagai panduan, sedangkan hasil saya sendiri gak karuan. Suatu hal yang membuat saya mencari cara bagaimana saya dapat memberikan pelayanan yang mengakomodir semua minat siswa dipelajaran seni budaya.
Tak mungkin!!! hal tersebut selalu terngiang-ngiang di telinga dan benak saya, membayangkan rumitnya harus mengajar semua aspek seni, sedangkan mengajar seni musik saja saya sudah keteteran. Saat berdiskusi dengan temanpun, penguatan negatif yang saya terima. Lama saya merenung dengan segala kemampuan yang saya miliki saya memutuskan untuk mencoba menaklukkan tantangan itu.
Aksi yang pertama kali saya lakukan adalah membuat form untuk menampung segala keinginan dan minat siswa. Kuisioner saya berikan secara online, namun kuisioner online tidak terlalu efektif kareana beberapa kesulitan misalkan anak tidak memiliki android, ataupun tidak memiliki akses internet. Sempat saya juga menakut-nakuti murid di grup kelas bahwa akan ada sanksi saat tidak segera mengisinya. Permasalahan tidak selesai disitu saja, setelah saya cek, harapan yang saya inginkan tidak tercapai. Kemampuan literasi yang rendah membuat murid hanya asal menjawab pertanyaan -pertanyaan yang saya berikan di asessment diagnosis yang saya berikan. Misalkan pertanyaan tentang apakah mereka suka dengan pelajaran seni budaya dikelas 7 ataupun kelas 8. Jawaban dari siswa sangat beragam entah hal tersebut terjadi apa karena saya yang kurang jelas memberikan instruksi atau memang benar-benar dikarenakan kualitas literasi siswa yang rendah, hal tersebut masih harus dicari akar permasalahannya.
Tiba pada tahun ajaran baru 2021 – 2022, sekolah masih menggunakan daring, siswa belajar dari rumah, grup Whatsapps sudah saya siapkan link whatsapp, kemudian saya mencoba untuk melakukan sinkron menggunakan google meet yang sebelumnya takut saya untuk mencobanya. Tapi alhamdulillah kekhawatiran – kekhawatiran saya tidak sepenuhnya benar, secercah harapan membuat saya lebih semangat menjalankan misi saya untuk menerapkan diferensiasi yang saya masih dangkal saya pahami saat itu.
Sebelumnya saya juga membuat aplikasi google site untuk mempermudah siswa menemukan materi pelajarannya tanpa harus scroll – scroll untuk menemukan materi, apalagi kemungkinan dihapus oleh siswa karena memory perangkat yang tidak cukup, juga masalah murid meminjam perangkat tetangga ataupun temannya . Google site berisi panduan belajar peserta didik. Menu yang tersedia di Google sites antara lain :
- Halaman Muka
- Pendahuluan https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pendahuluan
- Jadwal Seni Budaya https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/jadwal-seni-budaya
- Perangkat Pembelajaran yang terdiri dari empat aspek seni https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/perangkat-pembelajaran
- Buku Panduan Seni Rupa dari Kemenbudristek https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/seni-rupa
- Buku Panduan Seni Muisk dari Kemenbudristek https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/seni-musik
- Buku Panduan seni Tari dari Kemenbudristek https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/seni-tari
- Buku Panduan Seni Teater Kemenbudristek https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/seni-teater
- Proses Pembelajaran Saat MPLS https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/mpls
- Proses pembelajaran Minggu ke dua daring https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-2-23sd-28-juli-2021
- Tugas Seni Musik https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-2-23sd-28-juli-2021/seni-musik
- Tugas Seni Rupa https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-2-23sd-28-juli-2021/seni-rupa
- Tugas Seni Tari https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-2-23sd-28-juli-2021/seni-tari
- Keaktifan siswa dalam diskusi maupun bertanya japri kepada guru https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-2-23sd-28-juli-2021/7d/keaktivan-siswa
- Siswa – siswa yang sudah mengumpulkan tugas https://sites.google.com/cloudgdrive.com/sbd7p1tlk/pembelajaran-ke-3/tugas-seni-musik/siswa-mengumpulkan-tugas
Siswa dapat mengecek langsung siapa yang sudah dah belum mengerjakan tugas https://drive.google.com/drive/folders/1losgrK6IEaWvaP-BNaym9Qrf6Vvyseza? usp=sharing , saya mencoba untuk membuat folder-folder di drive yang saya beli karena belum mendapatkan fasilitas dari akun belajar.id.
Pada saat tatap muka terbatas siswa dibagi menjadi 2 shif , siswa yang tidak dapat menggunakan fasilitas online yang saya dahulukan. Namun demikian tetap memperhatikan siswa lainnya. Bagaimana cara untuk mengatasi siswa yang memilih seni musik, seni rupa dan seni tari. Saya disekolah memiliki ruang musik, sehingga anak yang bermain musik saya letakkan di ruang musik untuk berinteraksi langsung dengan alat musik. Kelas musik ini saya pandu sendiri dengan pengawasan langsung. Siswa yang memilih seni rupa akan tetap dikelas dengan menggunakan kamera android saya saya untuk merekam aktivitas siswa dikelas, dan menggunakan android bantuan yang diberikan kepada sekolah ataupun meminjam android dari teman guru. Untuk seni Tari yang terdiri dari anak perempuan biasanya saya bekali dengan laptop kecil untuk mempelajari tarian, dan satu kamera android untuk merekam hasil latihan mereka. Pembelajaran ternyata bisa dilakukan disaat bersamaan dan saya dapat mewadahi siswa dalam diferensiasi tidak hanya materi musik yang saya kuasai.
Penting untuk memperhatian beberapa hal saat menerapkan strategi pembelajaran yang saya lakukan antara lain :
- Siswa tidak semuanya mampu belajar sendiri tanpa dibimbing, mereka tidak dapat ditinggalkan sehingga akhirnya siswa memilih untuk pindah ke aspek musik. Salah satu siswa bernama Rolanda ditengah jalan berbisik kepada saya untuk pindah ke musik dari seni rupa, alasan yang mengejutkan saat saya bertanya ” kenapa kamu dulu memilih seni rupa?” Roland menjawab, “saya gak tau juga bu cuma ingin mencoba seni rupa, tapi akhirnya saya sadar bahwa saya tidak ada bakat di seni rupa, dan saya berpikir untuk pindah ke musik karena musik sepertinya asi, dan saat pelajaran ditunggui bu Lydia, tidak ditinggal seperti kelas seni rupa! teman-teman kadang mengganggu saya bu, ada yang cuma bermain-main dikelas tidak mengerjakan tugas yang ibu berikan”. Pelajaran yang saya tangkap dari masalah tersebut siswa harus diberi pengenalan dulu tentang empat aspek seni sehingga mereka bisa menentukan apa yang cocok dan sesuai dengan minatnya. Sehingga kedepan sebelum memulai pelajaran seni saya akan mengenalkan ke empat aspek seni tersebut kepada murid agar mereka tidak kebingungan.
- Hal lainnya yaitu memberikan pembelajaran tentang teknologi kepada siswa melalui android agar siswa tidak selalu mengerjakan tugasnya dengan cara menulis, namun diferensiasi bentuk tugas juga dapat diberikan.
- Pastikan Memory android untuk merekam dicek terlebih dahulu, karena saat meninggalkan siswa dikelas tanpa pengawasan guru terkadang siswa melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
- Pastikan juga internet ataupun tetering mampu mengakomodir kebutuhan siswa untuk membuka Youtube yang mereka perlukan. Atau kita bisa mendownloadnya terlebih dahulu, untuk tutorial siswa bisa mengaksesnya tanpa harus menggunakan data internet.
Kedepan saya akan tetap menggunakan strategi ini dengan perbaikan – perbaikan dari refleksi yang saya lakukan, diantaranya saya akan merencanakan untuk mengenal siswa selama 8 minggu sebelum saya benar-benar masuk pada materi seni. Keberpihakan pada murid akan terus saya lakukan step by step melalui proses alamiah siswa, saya akan mencoba lebih baik lagi melayani anak sesuai kodratnya. Inilah cerita saya tentang keberanian saya menantang diri sendiri untuk mampu mengajar 3 aspek seni di satu kelas dalam waktu yang sama. Saya yakin anak-anak akan merasa bahagia karena mereka belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya. Semangat menyongsong Kurikulum merdeka 2022-2023. Selamat Berjuang !!!