Bermain Suku Kata Dan Kata Dengan Menggunakan Kartu Bonus Anak Lancar Membaca

AWAL

Penerimaan murid baru disekolah saya tahun ini masih sama seperti 2 tahun yang lalu berdasarkan umur, belum lagi 2 tahun ini anak-anak belajar dengan PJJ, saya berfikir anak-anak murid saya sudah bisa membaca karena dirumah pasti sudah diajarin sama orang tuanya.

Ternyata tahun ini luar biasa jumlah murid saya 35 orang dalam 1 kelas setelah saya tes ternyata sekitar 16 anak belum lancar membacanya bahkan ada yang belum kenal semua huruf.

Lalu saya buat peraturan yang blm lancer membaca untuk duduk di bangku sebelah kiri dan yang sudah lancar membaca disebelah kanan, setiap hari anak-anak membaca secara bersama-sama yang bacanya cepet dan lancar saya berikan bintang, yang tidak bersuara saya cabut bintang. Saya berharap murid saya termotivasi dengan bintang itu sebagai reword.

TANTANGAN

Setelah berjalan 1 minggu ternyata anak-anak yang sudah bisa baca begitu selesai mengerjakan tugas berlali-lari dan mengganggu teman-temannya yang belum bisa baca, bahkan yang belum lancar bacanya juga ikut-ikutan lari-lari, kelas saya semakin semrawut dan keteteran ngajarin anak –anak yang belum bisa dan lancar bacanya ini. Saya berfikir sejenak sepertinya ada yang salah dari apa yang saya lakukan ini.

AKSI

Alhamdulillah saya ikut beberapa pelatihan pendidikan diantaranya saya dapat kesempatan untuk belajar di sekolah.mu untuk belajar tentang sekolah merdeka. Setelah saya pelajari beberapa modulnya ternyata cara saya salah dalam menentukan peraturan atau menegemen dikelas. Akhirnya saya ikuti. Saya mengajak murid-murid saya tuk bersama-sama membuat apa yang kita inginkan oleh murid-murid saya. Saya menanyakan aturan apa yang akan kita terapkan di kelas ini.

Diluar dugaan saya anak kelas 1 MI / SD ternyata mereka bisa memberikan pendapat yang luar biasa, mereka mengatakan apabila pelajaran dimulai maka anak-anak harus sudah duduk rapih dan siap untuk belajar, tidak boleh mengobrol saat bu guru menjelaskan, dan bertanya jika ada hal yang mereka tidak ketahui, tapi hal yang paling luar biasa adalah salah satu dari anak mengatakan aku ingin seperti buguru mau bacain temen aku yang belum bisa membaca bu guru, Alhamdulillah akhirnya ada titik terang. Lalu peraturan itu saya catat di papan tulis.

Jadi setiap anak yang sudah lancar bacanya akan duduk dengan temennya yang belum lancar membaca, tutor teman sebaya yang saya terapkan. Nah untuk membuat temen-teman yang belum lancar membaca termotivasi untuk bisa membaca saya buat anak-anak untuk duduk secara kelompok atau berhadap-hadapan.dan bagi kelompok yang sudah selesai mengerjakan tugas pembelajaran mereka akan bermain tebak kata menggunakan kartu karton yang sudah saya buat. Setelah selesai dengan tebak suku kata maka dilanjut dengan permainan tebak kata, berdasarkan hasil kesepakatan yang telah dibuat anak yang kalah harus joget dengan musik remix

PELAJARAN/PERUBAHAN

Alhamdulillah anak-anak senang dan setelah berjalan kurang lebih 1 bulan jumlah siswa yang belum lancar membaca jumlahnya semakin berkurang, sekarang setelah berjalan hampir 4 bulan jumlah murid saya yang belum lancar membaca tinggal 2 anak itupun yang 1 anak karena punya kelainan sejak bayi dan yang satunya sering sakit sehingga jarang hadir. Ternyata untuk melakukan perubahan itu perlu adanya kerjasama dan kebersamaan antara, murid ,orang tua juga guru maka hasil yang kita harapkan juga akan sesuai denga apa yang diinginkan oleh murid dan orang tua. Semoga praktik baik ini bisa berguna bagi saya dan teman-teman pembaca.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top